Setelah dua hari menempati markas baru, kedelapan lelaki itu dibuat penasaran oleh geng Jupiter. Akhirnya mereka mulai mencari seseorang untuk membantu mereka dalam mengungkapkan keberadaan geng Jupiter itu.
"Target sudah terlihat," ucap seorang lelaki bermata sipit sambil menggenggam handphonenya
Terlihat seorang lelaki berumur 50 tahun sedang menarik sebuah tong sampah, lelaki itu tidak tau bahwa ada dua remaja yang sedang menunggunya di ujung lorong.
"Pak Toyo!" panggil Yasir sambil menunjuk lelaki tua yang memakai seragam petugas kebersihan
"Astagfirullah," lelaki tua itu terkejut saat melihat kedua lelaki SMA yang berada dihadapannya
Panji menepuk pundak kembarannya. "Bukan pak Toyo, Ipin! Tapi pak Tayo, ya kan Pak?"
"Pak Toyo, Ipin!" seru Yasir
"Pak Tayo, Upin!" balas Panji
Dan akhirnya terjadilah perdebatan antara Upin dan Ipin itu, sedangkan Pak Toyo menatap bingung kedua remaja dihadapannya.
Egi yang melihat sahabatnya perang mulut akhirnya hanya bisa menepuk jidatnya. Lalu lelaki itu keluar dari persembunyiannya.
"Woy! Langsung culik aja yaelah!! Susah amat sih!" teriak Egi dengan kesal
Yasir dan Panji terdiam sebentar lalu menatap lelaki tua dihadapannya. Lalu mereka tersenyum penuh arti pada pak Toyo, sedangkan lelaki tua itu sudah menatap mereka waspada.
"Tangkap!" mereka berdua langsung mengangkat pak Toyo menuju markas
"Aden, saya mau dibawa kemana ini teh!" ucap pak Toyo yang sudah diangkat oleh kedua lelaki itu
Mereka berdua hanya terdiam, lalu melanjutkan perjalanan mereka.
Brakk
Yasir dan Panji menendang pintu markas sampai pintu itu terbuka lebar. Kelima lelaki yang berada di dalam markas langsung terkejut saat melihat kedua lelaki SMA masuk sambil menggendong pak Toyo seperti menggendong ikan besar. Kaki pak Toyo diangkat oleh Yasir sedangkan badan pak Toyo diangkat oleh Panji. Sungguh tak manusiawi, kau akan mendapatkan karma nak! Mungkin itu lah isi hati yang paling terdalam dari pak Toyo.
"Ehhh!! Ngapain kalian angkat pak Toyo kayak gitu?! Nggak takut dosa lo!!" omel Zion
Yasir dan Panji menurunkan lelaki tua itu.
Pletak pletak
Dengan wajah datar, Zaverino menjitak kepala kedua sahabatnya agar otak mereka bisa terbuka lagi.
"Maaf ya pak, teman saya memang agak stress! Kemarin belum saya beli obat untuk mereka, jadi mereka belum minum obat sekarang." ucap Ubay sambil menuntun pak Toyo ke sofa
Pak Toyo menganggukkan kepalanya. "Nggak apa-apa nak, saya juga dari dulu pengen digendong kayak gitu! Tapi baru terwujudnya sekarang,"
Ketujuh lelaki itu langsung menatap datar lelaki tua itu, ngelawak pak?
Terserah pak Toyo lah-_-
"Siapa yang suruh ngangkat pak Toyo kayak gitu?" tanya Rafkan dengan datarnya
Upin dan Ipin langsung menunjuk seorang lelaki bermata sipit yang baru saja masuk ke dalam markas.
Rafkan menatap datar ke arah lelaki keturunan cina itu.
"Kenapa? Ada apa?" tanya Egi saat melihat Rafkan menatapnya intens
Rafkan hanya menggelengkan kepala. Lalu ikut bergabung dengan teman-temannya yang telah duduk di lantai yang langsung berhadapan dengan sofa yang di duduki pak Toyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZAVERINO (END)
Teen FictionSequel cerita Zirco! Baca dulu ya, supaya ngerti alur cerita Zaverino! Zaverino Ravero Kharisma, siapa yang tidak mengenal lelaki ini? lelaki tampan dari keluarga besar Kharisma, yang memiliki mata biru dari sang Ayah dan rambut tebal berwarna cokla...