Kabur

3.9K 287 12
                                    

Zaverino turun dari mobilnya lalu mencari seseorang gadis di wilayah TK Islam 1.

"Masnya lagi cari siapa?" tegur seorang lelaki paruh baya yang hendak membuka pagar TK itu.

"Guru disini ada yang namanya Mentari?" Zaverino malah balik bertanya.

Lelaki paruh baya itu menganggukkan kepalanya. "Iya, ada atuh. Si eneng Mentari yang baru kerja dua bulan disini,"

Zaverino melirik jam tangannya. "Kira-kira biasanya jam berapa Mentari pulang?"

Lelaki paruh baya itu malah menatap Zaverino dengan curiga. "Mas siapanya neng Mentari?"

"Saya calon suaminya," jawab Zaverino dengan enteng.

"Oalah, neng Mentari biasanya pulang sebentar lagi. Mas tunggu aja disini,"

"Makasih pak," ucap Zaverino dengan nada datar.

Akhirnya Zaverino menunggu Mentari depan gerbang, beberapa menit kemudian gadis itu muncul bersama seorang lelaki.

Mentari terkejut saat melihat lelaki bermata biru itu. "Zaverino?"

Sedangkan lelaki disamping Mentari menatap bingung Zaverino. "Dia siapa Ri?"

"Te-"

"Calon suami Mentari," potong Zaverino dengan cepat.

Mentari menatap Zaverino dengan kesal lalu menatap temannya sambil tertawa garing. "Dia memang suka bercanda orangnya, Kal."

Lelaki yang bernama Haikal itu hanya tersenyum lalu mengulurkan tangan ke Zaverino. "Haikal,"

Zaverino menerima uluran tangan itu lalu menggegamnya erat. "Zaverino, lo jangan dekat-dekat sama Mentari."

Haikal hanya tersenyum. "Iya, gue gak bakal dekat-dekat sama sepupu gue ini."

"Bagus," ucap Zaverino dengan santainya.

Sedangkan gadis berhijab hitam itu hanya bisa menonton interaksi sepupunya dan Zaverino dengan diam.

"Gue mau pulang dulu, gue titip Mentari." ucap Haikal lalu pergi dari sana.

"Kal! Gue pulangnya gimana!!" teriak Mentari.

"Sama calon kakak ipar aja sana!" balas Haikal.

Mentari menatap kesal Zaverino. "Kenapa lo ngomong begitu sama Haikal? Dia itu sepupu gue Ver,"

Zaverino menaikkan sebelah alisnya. "Sepupu juga masih boleh nikah, kecuali kalo dia adek kandung lo! Jadi jangan dekat-dekat dia,"

Mentari menggeleng-gelengkan kepalanya. "Baru kali ini lo begini Ver, lo beneran kepincut sama gue?"

Zaverino tidak menanggapi perkataan Mentari, lelaki itu malah menatap datar Mentari.

"Lo ikut gue,"

Akhirnya Mentari berjalan di belakang Zaverino dan mengikuti lelaki itu. Lalu mereka naik ke dalam mobil hitam, Zaverino duduk di kursi penumpang depan sedangkan Mentari duduk penumpang belakang.

"Kita mau kemana Ver?"

"Ke rumah gue,"

"Hah?!" pekik Mentari.

***

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumussalam,"

Zaverino dan Mentari masuk ke dalam rumah berwarna putih gading dan bergaya spanyol yang dipadukan dengan turki.

"Ini Mentari ya?" tanya wanita paruh baya berhijab hijau sambil memeluk Mentari.

"Iya tante, apa kabar tante?" Mentari mencium tangan Hafizah.

ZAVERINO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang