19

153 24 2
                                    

Dua minggu seperti berjalan dengan begitu cepat. Tapi terasa begitu bermakna setelah ia menghabiskan dua minggunya bersama Dhavin.

Inilah ending yang sangat Shintya sukai setiap kali membaca novel. berdiri di balkon, menatap langit yang semula kosong kini berisi indahnya warna-warni kembang api yang meluncur bebas ke langit. Dan yang paling penting dan membahagiakan adalah melihat keindahan malam tahun baru itu bersama orang yang disayangi.

Shintya tersenyum bahagia. Dia menolehkan kepalanya ke kiri dan melihat Dhavin berdiri sama sepertinya dengan pandangan masih terfokus pada langit.

Betapa bersyukurnya Shintya ketika akhirnya dia bisa merasakan kebahagiaannya lagi.

Gadis itu memejamkan matanya. Satu permohonannya di tahun baru kali ini... dia ingin menikmati tahun baru selanjutnya bersama Dhavin.

Ini adalah tahun baru ketiganya tanpa Dhava. Kalau dulu kebahagiaanya adalah bisa merasakan tahun baru bersama Dhava dan siapa yang tahu perasaan Shintya sudah berpindah secepat ini?

"Kak," panggilnya kepada Dhavin.

Cowok itu menoleh lalu bergeser mendekati Shintya dan merangkul pundak Shintya.

"Gue berharap kita bisa terus kayak gini," gumam Shintya.

"Hmm.. gue juga," balas Dhavin.

Shintya mengubah posisinya menjadi di depan Dhavin. Kepalanya mendongak untuk bisa melihat wajah Dhavin dengan jelas. "Kalau gitu jangan tinggalin gue kayak Kak Dhava."

"I love you," bisik Dhavin lalu memeluk Shintya erat.

Dhavin adalah kenyamanan bagi Shintya. Dada Dhavin, pelukan Dhavin adalah favoritnya.

Shintya tidak butuh apa-apa, dia hanya butuh Dhavin.

"Gue nggak perduli seberapa banyak orang yang datang lalu pergi di hidup gue, yang penting itu bukan lo."

Dhavin mempererat pelukannya. "Happy first new year with me."

***

Setelah bakar-bakaran di rumah Fira, Dhavin menyuruh Shintya untuk segera pulang karena kondisi sudah tengah malam.

Sekarang Dhavin sedang mengantarkan Shintya menggunakan mobilnya. Iya, dia memang sengaja membawa mobil karena udara malam yang dingin tidak baik bagi Shintya.

Shintya menghentak-hentakkan kakinya dan mengangguk-anggukan kepala mengikuti irama musik lagu 'Solo' milik Jennie Black Pink. Dhavin menoleh di tengah kegiatannya menyetir mobil, dia melihat tingkah Shintya sebentar kemudian berkomentar, "dasar alay, ketularan Rani suka kpop?"

"Apaan sih, enak kok lagunya didenger," bantah Shintya lalu kembali menikmati lagu.

Dhavin tiba-tiba mematikan musik yang belum selesai terputar itu dan menggantinya dengan musik yang ada di playlist hpnya. "Ini lagu kesukaan gue," ucap Dhavin.

Awalnya Shintya ingin marah karena Dhavin mematikan musik yang didengarnya namun karena penasaran juga dengan lagu kesukaan Dhavin, Shintya pun diam mendengarkan instrumen yang sudah terputar.

Attendance [Selesai]Kde žijí příběhy. Začni objevovat