6.

1.1K 175 6
                                    

"Apa maksudmu, Uzumaki-san? Kau tidak mencintai Sasuke-kun?"

Sasuke mendengus. Masalah baru, pikirnya. Sementara Naruto nyaris terlonjak, terkejut bukan main saat mendapati seorang cewek dengan seragam yang sama berdiri di depannya dengan sorot mata penuh ingin tahu.

Aduhh, mampus! Dari semua orang kenapa harus cewek ini yang dengar sih!

.
.
.

Fake
Chapter 6

.
.
.

Sakura masih berdiri cantik di belakang mereka. Kibas rambut kanan kiri cantik.  Kedua tangan tertaut di balik punggung. Rok sekolah yang sengaja dibuat makin mini bergoyang-goyang genit. Naruto tidak mau kalah. Dia saling bertukar pandang. Bukan lirik kanan kiri syantiik tapi lirikan penuh minta tolong.

Sayangnya Sasuke tidak peka atau memang sengaja tidak peka. Sasuke santai saja, menyantap roti melonnya yang tinggal separuh. Sakura masih menunggu jawaban Naruto. Naruto panas dingin.

Naruto bisa saja menjawab yang sesungguhnya tapi itu kan bisa mengancam jiwa dan raganya. Sakura itu naksir berat pada Sasuke. Kalau dia tahu kebenarannya sudah barang pasti mulutnya bakal berkoar-koar macam lambe turah. Seisi sekolah jadi tahu sandiwaranya dan lalu bakal sampai ke telinga ayah dan kakaknya.

Gaswat! Tidak bisa dibiarkan!

"Uzumaki-san?" Sakura bertanya sekali lagi, suaranya mendayu-dayu imut. "Jadi benar kau tidak mencintai Sasuke-kun? Apa jangan-jangan kau cuma pura-pura bertunangan dengannya?"

"Gak kok!" Naruto menjawab sok santai. "Mana mungkin aku pura-pura. Kau kan waktu itu datang sendiri ke pesta pertunangan kami."

Ya. Tentu saja. Pesta pertunangan yang sangat mewah begitu mana mungkin cuma pura-pura? Apalagi kedua orangtua mereka sangat akrab. Tapi ... tapi kan Sakura tetap yakin ada yang ditutup-tutupi. Seperti misalnya ...

"Maksudku pertunangannya mungkin asli, tapi bisa sajakan kau pura-pura mencintai Sasuke-kun supaya orangtuanya kalian tidak marah? Kalian pura-pura saling mencintai lalu kemudian berpisah setelah situasi kondusif."

' Kampret ... kenapa cewek cabe ini bener betul nebaknya! ' batin Naruto.

"Tebakanku benar kan, Sasuke-kun?" Sakura agresif memegang kedua pundak Sasuke yang masih duduk anteng makan roti. Naruto melotot, menyingkirkan tangan Sakura dari Sasuke.

"Gak usah pegang-pegang hak milik orang lain, dasar ganjen!" Naruto melotot, pasang muka galak.

Sakura balas melotot. "Ih, ngomongnya hak milik tapi ngakunya nggak cinta. Sasuke-kun jangan mau sama dia. Uzumaki-san itu cintanya cuma tipu-tipu!"

"Siapa yang tipu-tipu? Kau salah dengar tuh! Coba deh telinganya di korek dulu!" Naruto berkelit.

"Aku nggak salah dengar kok!" Sakura ngeyel.

Sementara mereka berdua berdebat, kantin jadi makin ramai. Ramai untuk menonton tayangan live gratisan. Kapan lagi lihat dua cewek cantik rebutan cowok ganteng milenium(?) macam Sasuke?

"Sasuke-kun!"

"Teme!"

Keduanya berbarengan memanggil. Sasuke cuek menyedot teh kotakan. Sruput ... sruput ... sampai habis. "Apaan?"

Boleh tampar tidak ya? Naruto darah tinggi. Apa siluman ayam ini tidak sadar bahwa dirinya penyebab pertengkaran drama sinetron sekolah saat ini? Kecuali dia muka tembok dan berhati sedingin kutub, dia harusnya peduli.

FAKE[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang