PI [7] - KEBOHONGAN ATAU KEBENARAN?

66.4K 3.9K 148
                                    

Saat ini aku sudah berada di kampus, aku melihat sekeliling kampus dengan menghirup udara segar di pagi hari yang cerah.

Seketika tatapan mataku terkunci pada satu objek yang menurutku hal paling kubenci. Ya! Pak Fathan sedang berbicara ria dengan Adinda Istrinya, Adinda mencium tangan pak Fathan begitupun Pak Fathan mencium kening Adinda.

MasyaAllah, betapa sakitnya hati ini saat melihat Pak Fathan bermesraan dengan Adinda. Pak Fathan telah menjadi milik orang lain, lalu aku bisa apa? Aku bukanlah suatu orang yang penting bagi kehidupan pak fathan.

"Ustad!" Panggilku ketika Pak Fathan hanya melewatiku saja

"Ustad, mau sarapan bareng nggak?" tanyaku lagi berusaha mendapat perhatian dari pak fathan

"Saya dari pagi belum sarapan ustadd.. plis nanti kalau perut saya bunyi terus pas di kelas gimana coba" Penjelasanku pada Pak Fathan

"Sarapan sendiri saja. Saya sudah sarapan dirumah" ucapnya lalu berlalu begitu saja.

"Hufftt" gumamku. Usahaku selalu gagal karena Adinda adinda dan adinda, kenapa dia dengan mudah mendapatkan hati dari pak fathan?

•••

"Azizah, mau aku ajak ke kafe langganan kita nggak? Aku mau curhat sedikit" ajakku pada Azizah yang sedang membaca buku spiritual.

"Ayo ayo aja sih. Sekarang aja. Keburu hujan" ajak Azizah langsung menarik tanganku keluar dari kampus.

Jarak kafe dengan kampusku memang dekat dan bisa menjangkau lewat jalan kaki dan ini adalah kafe langgananku dan Azizah ketika sedang ada masalah.

Setelah sampai di kafe, aku dan azizah langsug saja memesan kafe latte dua.

Sembari menunggu pesanan datang, aku mulai membicarakan masalahku pada Azizah.

"Az" panggilku

"Apa?" Jawab Azizah dengan menatapku datar

"Kemarin aku liat Adinda istri pak fathan jalan berduaan sama Atha" pernyataanku membuat kaget Azizah .

"Apa? Beneran? Astaghfirullah" Ucapnya sambil mengelus dadanya

"Beneran. Dan kemaren aku bilang ke pak fathan tentang adinda jalan berduaan sama Atha. Dan kamu tahu apa respon dari pak fathan? Dia ngebentak aku dan nyuruh aku buat nggak nggangguin kehidupan adinda dan pak fathan. Sakit zah dibentak sama laki laki yang aku kenal sebagai orang yang lemah lembut"

Air mataku lolos begitu saja, entah mengapa ketika aku mengingat kejadian dimana Pak Fathan membentakku dengan wajah tajam nya, membuat air mataku lolos begitu saja.

"Crys, kamu mending berhenti deh ngejar ngejar Pak Fathan. Dia udah milik Adinda, dia udah punya istri. Gak baik crys kalau mengganggu urusan rumah tangga seseorang" Ceramah Azizah padaku

"Tapi Az, aku nggak mau kehilangan Pak Fathan. Karena aku tau,jati diri Pak Fathan adalah sosok yang lemah lembut dan penyayang" Lanjutku dengan membantah ceramahan dari Azizah

Azizah menghela nafas gusar, aku mendengarnya

"Terserah kamu deh crys. Susah ngomongin kamu" Azizah membuka buku spiritual nya dan mulai membaca

"Ini mbak kopinya" tiba tiba Mbak mbak kafe mengantar kopi yang aku dan Azizah pesan.

"Ya Allah, kenapa hatiku terasa berat untuk meninggalkan Pak Fathan. Kenapa hatiku sakit ketika Pak Fathan bermesraan dengan Adinda? Kenapa hatiku tergores saat Pak Fathan membentakku?"

•••

"Assalamualaikum" aku mengucap salam saat memasuki pintu rumahku

Pelengkap ImankuDonde viven las historias. Descúbrelo ahora