PI [8] - FRUSTASI?

65.1K 4K 103
                                    

Pada hari Senin ini, aku dan Azizah berencana untuk melakukan jogging sebelum kuliah di halaman komplekku. Jadwal kuliahku dan azizah jam 10 pagi.

"Fyuhh.Crys, berhenti dulu napa. Etdah capek banget.." keluh Azizah dengan mengelap keriat dengan handuk nya.

"Iyadeh iya..Yuk sini beli bakso dulu" ucapku pada Azizah dan menduduki kursi warung bakso komplek...

"Bang, bakso 2 lengkap sama sambel banyak ya"

"SIAP"

"Az, kok gue lagi badmood sama pak fathan ya.. nyebelin banget, ngebelain si Adinda lagi.. padahal udah aku kasitau kalo Adinda pernah jalan berduaan sama Atha." Curhatku pada Azizah

"Ya terima kenyataan aja si" jawab Azizah santai sambil mengelap keringatnya

"PAK FATHAN ITU KERAS KEPALAAAA BANGETTT. HUHH!" teriakku dengan nada sangat jelas

"Kata siapa saya keras kepala?" Suara laki laki yang kukenal dengan suara pak fathan

Aku menengok kebelakang.. dan benar itu adalah pak fathan

"Memang saya harus percaya sama omongan kamu ya? Atau saya harus enggak percaya?" Tanyanya lagi padaku

"Ya pikir sendiri aja pak! Lihat tuh, ada perubahan gak sama ISTRI BAPAK" Emosiku memuncak ketika melihat raut wajah Pak Fathan yang terlihat 'berantakan' dengan mata panda yang besar.

Aku tidak tega melihat Pak Fathan seperti ini, tapi aku juga gak mau berdebat dengan Pak Fathan.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari warung bakso komplek tanpa menghiraukan Azizah dan abang bakso yang memanggilku berkalikali.

"Emang dasar Pak Fathan.. bisa bisanya bikin rasa kasihanku muncul...untung gak debat"

•••

"Maka dari itu------" penjelasan Dosen yang ada di hadapanku tidak aku perhatikan, aku masih saja berfikir ada apa dengan raut wajah Pak Fathan? Kenapa Pak Fathan bergaya berantakan? Ada masalah apa di rumah tangganya?

Sangking rasa penasaranku benar benar memuncak, akhirnya aku izin ke kamar mandi untuk menelfon Adinda.

Sesampai di kamar mandi, aku menuju wastafel.

Tuuut Tuuut

Nada sambung telefon sudah terhubung, namun Adinda belum juga mengangkatnya.

Nomor yang anda tuju tidak menjawab--

Wait, kenapa aku malah menyampuri urusan rumah tangganya Adinda? Aku bukan siapa siapanya.

Akhirnya aku memutuskan untuk pergi kedalam kelas setelah menyelesaikan rasa penasaranku.

"Panas sekali kelas ini....hufttt"

~~~

"Crystal,dipanggil Ayah nak" teriak mama dari lantai bawah

Akhirnya aku memutuskan untuk kebawah dan menghampiri Ayahku yang sedang membaca koran selonjoran di sofa.

"Ada apa yah?" Tanyaku pada ayah

"Crystal, bisa gantikan papa besok sehari saja di kantor? Kamu libur kuliah saja, papa cuma ingin ngetest kamu apakah kamu bisa mengatur karyawan ayah disana" penjelasan Ayahku membuatku terkejut. Bagaimana bisa? Masa aku suruh mbolos kuliah.

Pelengkap ImankuUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum