5.Lelah

2.3K 194 11
                                    

Aku tau,
Bumi tak pernah menyerah
Di terpa oleh terik mentari,

Aku tau,
Karang tak pernah menyerah
Di terjang ombak,

Aku tau,
Majnun tak pernah menyerah
Mencintai Laila,
Aku tau....

Tapi....
aku tak sekuat itu....

Aku tak sekuat itu.

******

Pagi itu,kaki Aliya melangkah perlahan menuju bangunan mewah itu. Di tangan kirinya nampak ia memegang sebuah hodie hitam yang semalam ia kenakan menutupi tubuh polosnya yg lengket setelah tersiram air mineral,jus jeruk dan jus jambu sekaligus.
Sejujurnya ia sedikit bersyukur, kalau saja para calon trainee idol itu tak menyiramnya kemarin, ia tak akan bertemu biasnya. pemilik hodie kebesaran ini.

"Pagi Nona Aliya" sapa seorang bodyguard berbadan besar dan tegap membukakan pintu masuk besar dari kaca itu. senyum ramah terlukis indah di wajah Aliya. Membuatnya sesaat melupakan kejadian malang yang menimpanya kemarin.

"Pagi tuan,oh iya,ini ada sedikit sarapan buat anda. semalam anda pasti lemburkan?" Ucapnya sembari menyerahkan kantong plastik kecil berisi nasi goreng kimchi buatannya sendiri. Semalam ia baru tahu kalau para bodyguard yg selalu menyapanya setiap datang awal dan pulang larut adalah orang yg sama. Mereka baru akan berganti ship kerja setelah jam 8 pagi dan jam 8 malam.

"Waahhh, terima kasih Aliya-ssi, apa kamu membuatnya sendiri?" Tanya pria itu menerima kantong plastik kecil berisi 2 kotak bekal nasi goreng kimchi. Wajah lelah pria berusia 40 tahun itu nampak cerah menerima perhatian kecil Aliya.
Yang di tanya hanya mengangguk lucu masih sambil menyunggingkan senyum manisnya.

"Apa kau ingin menemui tuan Kim Seokjin? Mau ku bantu membawakan kantong besar itu?" Lanjut pria itu lagi menawarkan bantuan melihat Aliya membawa kantong plastik cukup besar berisi 8 kotak makan nasi goreng kimchi juga.

"Eh, tidak perlu tuan, saya bisa sendiri,lebih baik anda mengambil waktu untuk beristirahat dan memakan sarapan anda, permisi tuan Gong" kata Aliya melangkah pergi sambil membalas senyum dan lambaian kecil pria bertampang menyeramkan yang selalu ramah padanya sejak awal bekerja di kantor itu sebulan ini.

Big Hit Entertain, Aliya bekerja di kantor mewah itu setelah insiden menyeramkan sebulan lalu. Waktu itu adalah masa tersulitnya. Bibi Somi meninggal, keuangan menipis karna bisnis kue mereka tidak berjalan baik.
Ryeo sedang mengikuti wamil. Aby nya sudah menghentikan uang bulanan setelah mengetahui kenyataan selama ini putrinya berbohong.

Awalnya Momo mau mengambil kerja part time setelah pulang dari Sekolah menengah Atasnya. Tapi jelas Aliya melarangnya dengan keras. Kalau Momo juga bekerja, tak ada yang akan menjaga toko kue dan anak-anak yatim piatu yang sekarang mereka rawat. Yahh, rumah 2 lantai itu sekarang penuh dengan anak-anak jalanan yang Aliya, dan keluarga Ryeo temukan.

Awalnya hanya seorang anak yang di aniaya di jalan, tapi semakin kesini, keluarga kecil itu semakin menambah anggota-anggota kecil baru. Sekarang memang hanya ada sekitar 15 anak, tapi sungguh sangat riuh saat mereka mulai merengek, bertengkar dan berlarian. Apalagi rata-rata usia mereka baru 6-11 tahunan. Sebenarnya Aliya sangat bersyukur memiliki anak-anak manis itu, karna mereka, Aliya bisa sedikit melupakan kesedihan kepergian Bibi Somi, dan kesedihan mengingat kenyataan bahwa sekencang apapun ia berlari,
Ia tak akan pernah mampu meraihnya yang terbang tinggi ke langit.
Iya, Aliya sudah menyerah.
Menyerah mengejar bintangnya, menyerah berjuang sepihak, menyerah terus bermimpi.

My Frozen Idol[End]Where stories live. Discover now