benar benar menyesal.

4.4K 234 12
                                    

Hari berganti hari tak terasa sudah satu minggu khen tak sadarkan diri semuanya masih sama tak ada yang berubah mata itu tetap terpejam erat seperti ada sebuah lem perekat yang menempel di mata itu.

Dan selama khen masih di alam bawah sadarnya sikap kean juga berubah tak ada lagi kean dengan kehangatannya semua telah hilang dari diri kean sejak khen kembali tertidur sekarang hanya ada kean dengan sikap dingin nya.

Jam menunjukan pukul 06:52 itu artinya bel akan berbunyi delapan menit lagi,namun cowo dengan kemeja yang di keluarkan itu masih enggan memasuki area sekolah sudah empat hari dirinya selalu di hukum karna terlambat namun cowo itu masih saja melakukan kesalahan yang sama.

Pada menit terakhir akhirnya cowo itu memasuki area sekolah dengan santai nya.

"Kean!"

Kean laki laki itu membalikan tubuhnya dengan malas.

"Telat lagi?!" tanya pak anto selaku guru piket hari ini.

"Hmm"

"Sampai kapan kamu kaya gini?kamu gak cape terlambat terus apa kamu gak bosen udah empat hari kean empat hari" ujar pak anto.

Bukan nya menjawab kean pergi meninggalkan pak anto menuju lapangan toh ia sudah paham pasti dirinya akan kembali di hukum mengelilingi lapangan.

"Mau kemana kamu?!" kini nada bicara pak anto sedikit meninggi.

"Lapangan" jawab kean tanpa membalikan badan nya.

"Jangan mentang mentang khen gak ada kamu bisa ngegantiin posisi dia!"

Tubuh kean seketika kaku mendengar nama adik nya di sebut sebut.

Pak anto yang melihat kean menghentikan langkahnya pun langsung menghampiri kean dan menepuk pundak cowo itu.

"Jangan berubah karna adik kamu,jangan buat dia ngerasa bersalah karna liat kelakuan kamu yang seperti ini kean dia disana sedang berjuang untuk kembali"

Lidah kean kelu untuk menanggapi omongan pak anto.

"Bapak harap kamu kembali seperti kean yang dulu,beri adik kamu semangat seorang abang dia butuh kamu kean" pak anto menghela napas kasar"sekarang kamu bebas dari hukuman"lanjutnya dan setelah itu pak anto pun pergi meninggalkan kean dengan sejuta rasa bersalah apa yang di katakan pak anto memang benar.

Kean memilih untuk melangkahkan kaki nya keluar gerbang yang ia pikirkan hanya satu yaitu khen tak peduli dengan hukuman yang akan ia terima nantinya.

🍂🍂🍂

Zio terus saja memandangi wajah pucat khen sudah hampir lima belas menit ia memandang wajah damai itu.di ruangan khen hanya ada zio saja amanda sedang pulang ke rumah untuk mengambil sesuatu.

Perlahan tangan zio mengenggam tangan khen yang terbebas dari infus.

Sesak itu lah yang di rasakan zio saat ini kenapa anak nya yang harus menerima balasan kesalahan zio dimasa lalu kenapa tidak dirinya saja.

"Bangun khen" lirih zio

"Kita semua nunggu kamu bangun,ayah udah kembali untuk khen jadi ayah mohon bangun dek" hening hanya terdengar suara mesin EKG.

"Kalau kamu bangun kamu boleh pukul ayah seperti ayah pukul kamu, kamu boleh benci ayah asal kamu mau maafin ayah"

"Ayah tau kamu pasti dengar dan ayah mohon sama kamu khen buka mata kamu demi kean abang kamu dan demi bunda kamu khen ayah mohon" zio kembali menitikan air matanya.

"Waktu itu kamu bilang dingin kan,apa sekarang masih dingin khen? Tangan kamu dingin"

"Maaf maaf maaf" lirih zio.

"Maaf karna ayah telah menghancurkan hidup kamu,maaf karna kamu jadi korban keegoisan ayah"

"Harusnya waktu kamu kecelakaan ayah bisa berubah harus nya itu jadi pelajaran buat ayah tapi apa ayah tetep egois khen ayah gak bisa nepatin janji ayah dan sekarang ayah benar benar menyesal" zio terus saja bermonolog.

"Ayah janji setelah kamu bangun nanti apa pun yang Kamu minta akan ayah turuti apa pun itu khen asal kamu bahagia"

"Maaf karna ayah tak mengetahui semua tentang kamu tentang khen putra bungsunya ayah"





















Deg.

Tangan yang di genggam zio bergerak walau hanya sekejap.

Selamat membaca dan happy 11k readers❤thanks you guys 😘
Jangan lupa vote and comments ❤💙💚💛💜

Tentang Khen[End]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang