Part 3: Re-Start of Love

12.5K 1.5K 264
                                    

Sebagian orang mungkin menganggap kesempatan kedua itu tidak ada,

Namun sesungguhnya itu hanyalah perspektif semata.

Jika memang jiwamu masih menginginkannya, apa kau akan tetap meninggalkannya? Atau mencoba mengulangi semuanya?

.

. 

Namjoon mengatakan pada Seokjin bahwa ponselnya masih diperbaiki dan masih membutuhkan waktu beberapa hari untuk selesai. Seokjin menerima keputusan itu namun dia akan menanyakan ponselnya tiap beberapa hari sekali dan Namjoon beralasan dia sibuk dan belum sempat mengambil ponsel Seokjin yang diperbaiki.

Akan tetapi Seokjin semakin bersikeras bahwa dia membutuhkan ponselnya hingga akhirnya Namjoon menyerah dan memberikan ponsel Seokjin, tentunya setelah dia menghapus email Seokjin bersama dengan psikiaternya dan kemungkinan-kemungkinan yang akan membuat Seokjin mengetahui apa yang terjadi belakangan ini.

Seokjin menerima ponselnya yang diberikan oleh Namjoon, saat ini dia sedang duduk di tempat tidur dengan Namjoon yang berdiri di hadapannya. Seokjin mendongak untuk tersenyum pada Namjoon, "Terima kasih, Namjoon."

Namjoon mengangguk, "Lusa jadwal check upmu di rumah sakit, kan? Dokter bilang dia akan melepas gips di tanganmu."

Seokjin melirik gips di tangannya, "Ah ya, akhirnya aku bisa bergerak bebas lagi." Seokjin tertawa kecil, dia menatap Namjoon namun dia tidak melihat Alphanya itu tertawa, Namjoon hanya tersenyum tipis dan ini membuat Seokjin agak bingung.

Seokjin sudah menginterogasi Yoongi melalui telepon (Seokjin diam-diam mencuri kontak Yoongi dari ponsel Namjoon) dan menanyakan soal jadwal pekerjaan Namjoon dan kenapa Alphanya terlihat begitu stress namun Yoongi hanya menjawab itu mungkin disebabkan oleh kelelahan saat bekerja.

Yoongi tidak menjelaskan apapun namun Seokjin sangat khawatir pada Namjoon, Alphanya selalu terlihat murung, dan Seokjin sering menemukan Namjoon menangis seraya memeluknya tiap malam. Seokjin sering berpura-pura tidur untuk mendengarkan apa yang Namjoon katakan saat dia tidur, namun Alphanya hanya akan memeluknya erat-erat seraya membisikkan permintaan maaf dan juga memohon agar Seokjin tidak pergi meninggalkannya.

Seokjin tidak akan pergi meninggalkan Namjoon, itu sudah jelas.

Lantas kenapa Namjoon begitu ketakutan?

Seokjin meraih tangan Namjoon, "Joon.."

"Ya?"

"Apa ada sesuatu yang kau sembunyikan dariku? Kenapa kau terlihat sangat stress? Kurasa ini bukan masalah pekerjaan karena Yoongi bilang dia sudah mengurangi pekerjaanmu."

Namjoon tersenyum dan menggeleng, "Tidak, aku.."

"Jangan berbohong padaku!" sela Seokjin.

Namjoon terdiam sebentar kemudian dia berlutut di depan Seokjin yang duduk di tempat tidur. "Jinseok, kalau aku melakukan kesalahan padamu, apa yang akan kau lakukan?"

"Tergantung seperti apa kesalahanmu itu."

Namjoon tersenyum tipis, "Bagaimana jika aku mengabaikanmu, aku tidak memperhatikan kondisi emosimu, aku melukaimu karena aku tidak tahu kondisimu dan justru lebih peduli pada hal lain. Apa yang akan kau lakukan?"

"Aku akan marah padamu, dan tentunya aku juga akan marah pada diriku sendiri." Seokjin menangkup wajah Namjoon dengan tangan kanannya, "Aku tentunya akan marah pada diriku sendiri karena tidak bisa mengerti kondisimu, tapi di sisi lain, aku juga akan marah padamu karena kau mengabaikanku."

Re-Start of LoveWhere stories live. Discover now