Co❤ [05]

2.6K 232 5
                                    

Di samping rasa bersalah terhadap Sasuke, Naruto juga nyaman dekat dengan pria itu meski kadang tatapan matanya tajam penuh intimidasi. Namun ia tahu dibalik tatapan tajam itu tersimpan tatapan penuh kasih dan cinta saat pria itu menatapnya.

Naruto tak ingin Sasuke pergi secepat ini. Ia perlu memastikan getaran aneh  di hatinya setiap kali ia dan pria itu saling menatap satu sama lain.

Karena itulah, saat Sasuke beranjak pergi menuju kamar tamu yang ditempatinya hendak mengambil barang-barangnya sendiri, Naruto mengejar dan memeluk pria itu dari belakang tanpa sungkan. "Sasuke...jangan pergi..." ucapnya lirih namun masih terdengar jelas di telinga Sasuke.

Dan ya, pria itu mematung di tempat.

"Jangan pergi, Sasuke..." pinta Naruto dengan suara sengau karena menahan tangis.

Sasuke menyentuh punggung tangan Naruto yang memeluk perutnya. Dengan gerakan perlahan, ia berbalik dan menangkup wajah gadis itu sehingga tatapan mereka saling bertemu juga saling menyelami satu sama lain.

Sapphire meet onyx.

"Kenapa, Naruto?" tanya Sasuke dan itu membuat Naruto bingung.

"Kenapa kamu menghentikanku, hm?" Sasuke mengulangi pertanyaannya.

"Karena aku ingin kamu di sini bersamaku sedikit lebih lama. Kalau kamu pergi sekarang, mungkin saja kita tidak akan pernah bertemu lagi," jawab Naruto menatap lekat manik hitam Sasuke.

"Kalau aku tetap di sini sedikit lebih lama seperti yang kamu inginkan, apa itu memungkinkan kita akan bertemu lagi?" tanya Sasuke lagi.

"Itu sudah pasti karena kamu akan menjadikan aku kekasihmu dan kamu menjadi kekasihku," ucap Naruto dengan senyum lebarnya.

Sasuke tertegun mendengar penuturan Naruto, "apa kamu tidak akan meyesali kata-katamu itu saat kamu tau bahwa aku bukanlah siapa-siapa, Naruto?" kembali, Sasuke bertanya.

"Aku yakin tidak akan menyesal jika itu tetap kamu," ungkap Naruto tulus.

Cup

Sasuke mengecup kening Naruto. Setelah itu, kembali dipandanginya  manik blue sky Naruto dengan intens.

"Naruto, maukah kamu menjadi harapan masa depanku? jadilah kekasihku Naruto," pinta Sasuke dengan tulus dengan telapak tangan masih tetap menangkup pipi Naruto.

Naruto tersenyum mendengar penuturan Sasuke. "Aku mau Sasuke, dan bersabarlah menghadapi sikap kekanakanku. Kau tau? ini adalah pengalaman pertamaku menjadi kekasih seseorang," jawabnya kemudian.

Sasuke langsung memeluk Naruto erat. "Kita akan belajar bersama-sama karena bagiku, kamulah yang pertama yang bisa membuatku merasakan cinta dan berharap kamulah yang terakhir untukku, Naruto..." balas Sasuke penuh harap.

'Maaf karena aku masih menyimpan kebohongan yang besar, tapi hatiku memilihmu, Naruto' batin Sasuke merasa bersalah.

"Aku juga berharap kamulah yang terakhir untukku, Sasuke-kun," kata Naruto tersenyum lebar.

.

.

.

Pagi datang menjelang. Naruto telah selesai dengan urusan dapur menyiapkan sarapan untuknya dan juga Sasuke.

"Sebaiknya aku mandi saja menunggu Sasuke-kun bangun tidur," monolog Naruto dan bergegas untuk mandi.

Seperti yang dikatakannya semalam sore, mereka akan berangkat bersama ke Suna pagi ini. Lagi pula, Naruto tidak boleh terlambat untuk menghadiri rapat seperti yang di perintahkan paman dan ayah angkatnya kepadanya.

Choice Of Heart✔Where stories live. Discover now