Part 19◽False Hope

2.6K 250 48
                                    

"Ti-tidak." Nara melepaskan pelukan Kyuhyun. Sontak pria itu hampir saja terjatuh jika pengawalnya tak memeganginya dengan sigap. Mata pria itu melihat kedalam mata jernih milik Nara.

"Yah. Kita sudah bertunangan dan seharusnya kita sudah menikah, Nara." Ujar Kyuhyun lagi dan berusaha menghampiri Nara kembali. Tangan Nara tiba-tiba memegangi kepalanya yang entah kenapa merasa sakit.

"Kau tak apa?" Kyuhyun dan nenek Nami tentu saja panik saat melihat hal tersebut.

"Tidak apa-apa." Nara kembali berkata jika ia baik-baik saja. Ia mencoba menatap wajah Kyuhyun lagi. Lebih tepatnya, kini ia mulai memperhatikan siapa pria yang kini ada dihadapannya.

Mata pria itu terlihat bersinar, meski terlihat tajam. Hidungnya mancung. Garis rahangnya tegas. Kulit putih yang dimiliki Kyuhyun serta postur tubuhnya sangatlah sempurna. Apa benar pria tampan, bak patung Yunani dihadapannya ini adalah tunangannya?

"Benarkah dia adalah tunanganku?" Ujarnya, lalu mengalihkan pandangannya kearah nenek Nami. Meminta penjelasan jika ucapan Kyuhyun barusan adalah kesalahan.

"Nenek? Apa ia sedang bergurau?" Tanya Nara lagi. Nenek Nami ternyata tak menanggapi pertanyaannya.

"Kau terlihat tak baik, Nara. Aku akan mengantarmu kekamar." Ujar nenek Nami yang bersiap mengantarnya. Tapi Nara menolaknya. Nenek Nami seperti menghindari pertanyaannya barusan.

"Tidak nek. Ak-aku..." Saat memperhatikan wajah Kyuhyun lagi. Entah kenapa dadanya menjadi sangat sesak dan air matanya mengalir begitu saja. Membuat mereka yang melihatnya terkejut.

"Oh! Nara sayang! Kau kenapa?" Nenek langsung saja memegang lengannya tapi gadis itu menggeleng.

"Ak-aku tak apa nek. Sungguh. Oh iya. Aku akan mengantar cucu nenek kekamarnya." Nara beralih mendekati tubuh Kyuhyun. Membuat pria itu menuruti Nara yang dengan perlahan membantunya untuk duduk dikursi rodanya.

Nenek Nami melihat kepergian Nara, wanita itu menyeka air matanya yang tak dapat ia bendung lagi. "maaf Nara." Ujarnya berkali-kali didalam hati sambil terus memperhatikan kepergian Nara dan Kyuhyun.

••◽◽••

"Oh iya, dimana kamarmu?" Ujar Nara yang terlihat kikuk. Bodohnya. Seharusnya ia menanyakan perihal kamar Kyuhyun terlebih dahulu kepada nenek tapi tadi ia sangat buru-buru untuk segera pergi dari sana. Ia hanya tak ingin membuat nenek Nami mengkhawatirkannya lebih jauh dan ia juga tak ingin membuat pikiran tentang Kyuhyun terus menghantuinya.

"Diujung lorong kanan sana." Ujuk Kyuhyun. Ah, begitu rupanya. Jadi kamar disudut itu adalah milik Kyuhyun? Kamar itu begitu luas. Jika masuk kedalamnya suasana disana sangatlah nyaman. Terlebih saat membuka jendela bunga-bunga ditaman bermekaran dengan sangat indah.

Saat melihat bunga-bunga itu, membuatnya seperti melihat kilasan masa lalu. Nara tak yakin jika itu adalah dirinya. Tapi, gadis yang beranjak remaja itu selalu tersenyum kepada seorang anak laki-laki yang selalu ia kunjungi. Sebenarnya bayangan apa yang kini ia pikirkan?

"Maaf, bisakah kau membantuku untuk berbaring kekasur?" Tanya pria itu, Nara mengalihkan pandangannya lalu mencoba membantu Kyuhyun secara perlahan. Pria itu tersenyum. Membuat jantung Nara mendadak berdetak tak karuan. Ada yang salah dengannya. Pikirnya.

"Terima kasih." Ujarnya kemudian. Nara mengangguk.

"Minumlah dulu. Aku akan membawakan makananmu dan menyuruh pelayan untuk membawa barang bawaanmu kemari." Kini pria itu yang setuju dengan usul Nara, tanpa Nara sadari mata Kyuhyun menelusuri setiap gerakan Nara.

Setelah menghabiskan minumannya. Nara langsung bergegas untuk turun dan juga menyuruh para pelayan untuk membantu merapihkan barang-barang Kyuhyun.

Wedding Dress•Kyuhyun (END)Where stories live. Discover now