Part 23◽Circle

1.9K 160 36
                                    

Brak!

Nafas Minho memburu, ia mengepalkan tangannya keras. Bahkan pintu yang baru saja dibuka dengan paksa itu tak membantu untuk menyurutkan amarahnya sedikitpun.

Seorang wanita yang sudah berumur terlihat terkejut akan kedatangan pria itu yang sudah lama tak terlihat tapi hari ini tiba-tiba muncul.

"Minho?!" Papan nama kaca berhiaskan emas yang terlihat dimeja itu, semakin membuat jelas posisi yang dijabat yaitu sebagai direktur utama Shim Grup, Cho Nami.

"Katakan, apa yang coba kau perbuat kepada Nara, nek?!" Minho maju mendekat dan tak memperdulikan beberapa pengawal neneknya berusaha untuk menariknya keluar. Melihat hal tersebut sontak membuat wanita itu mengangkat tangannya, bermaksud menyuruh para penjaga untuk mundur dan membiarkan pemuda itu menemuinya.

"Duduklah dulu." Suara lembut neneknya atau pemilik Shim grup terdengar. Membuat Minho mau tak mau menurutinya. Bagaimanapun juga ia masihlah bagian dari keluarga Cho dan ia masihlah cucu dari wanita dihadapannya ini.

"Nek, aku tak bisa berlama-lama disini dan aku ingin nenek tak mencoba menghindari pertanyaanku lagi." Yah. Minho menginginkan jawaban yang jelas dengan semua ini. Semua yang baru ia ketahui tentang Nara. Tentang Nara yang ia tau kini tinggal bersama dengan neneknya dan terlebih dengan Cho Kyuhyun. Sebenarnya hubungan apa yang mereka miliki sehingga terlihat sangat dekat seperti itu? Memikirkan hal itu saja membuat Minho mendadak bingung akan hal ini.

"Kyuhyun mengalami kecelakaan dan penyebabnya sudah direncanakan seseorang. Syukurlah kondisinya tak terlalu buruk dan perlahan mulai membaik."

"Nenek sudah tau, jika aku lebih ingin mendengar tentang Nara saat ini dibanding dirinya." Wanita itu menghela nafasnya berat. Ternyata Minho masih tak menyukai Kyuhyun karena perdebatan mereka dimasa lalu. Seandainya mereka bisa berbaikan pasti nanti jika ia telat wafat, maka ia akan sangat mensyukuri hal itu.

"Jangan terlalu banyak membencinya, Minho." Tegurnya kepada cucunya itu. Tapi lagi-lagi Minho hanya menunjukkan sikap tak acuh nya, mencoba seperti tak mendengar hal tersebut.

"Nara, jadi bagaimana bisa dia dengan kalian? Aku yakin nenek sudah merencanakan semuanya bukan?"

"Yah. Aku memang sudah merencanakan semuanya. Tentang kedatangan Nara kepadaku dan gadis itu yang akan tinggal dirumah itu." Minho membulatkan matanya. Sangat terkejut dengan hal tersebut. Melihat Minho seperti itu membuat direktur Shim itu menghembuskan nafasnya lagi dan sedikit membetulkan letak kacamatanya. Kemudian mulai terduduk dengan tenang.

"Aku hanya ingin menjamin keselamatannya."

"Tidak! Dengan nenek membawa Nara dan seolah mendekatkan gadis itu dengan Kyuhyun, maka yang terjadi adalah keselamatan Nara semakin terancam."

"Tapi kita membutuhkan Nara, Minho! Kau tau itu."

"Yah. Nara memang sangat aku butuhkan untuk membuat ayahku sendiri mendekam dipenjara! Tapi bukan berarti nenek bisa memanfaatkan kondisi Nara untuk kepentingan pribadi! Aku tak menyukai cara ini! Aku akan membawa Nara pergi dari sana secepatnya!" Minho bangun dari duduknya dengan cepat setelah mengatakan hal tersebut. Membuat wanita itu sangat terkejut.

"Jika kau membawanya sekarang maka keselamatan Kyuhyun yang akan menjadi taruhannya!" Ujar suara itu lagi sebelum Minho benar-benar meninggalkan ruangannya.

"Astaga.. Oh... Kepalaku hampir pecah." Wanita itu jatuh terduduk dan memegangi kepalanya yang semakin berdenyut sakit karena perdebatannya dengan Minho tadi.

Minho. Cucunya itu seharusnya bisa bersabar dan menunggu rencana yang sudah ia susun terlaksana dengan baik tapi lagi-lagi pria itu selalu saja menentang setiap ucapannya.

Wedding Dress•Kyuhyun (END)Where stories live. Discover now