Part 20◽Pain

3K 228 30
                                    

"Kau sedang apa?" Tanya Nara, yang tengah melihat Kyuhyun duduk terdiam di teras halaman belakang. Pria itu terlihat sedang memperhatikan sesuatu.

"Duduk dan lihatlah." Ujar Kyuhyun pelan, membuat Nara menaruh segelas minuman yang tengah ia pegang saat ini. Yah. Ia tadi memang sedang ingin menghabiskan segelas jus jeruknya.

Selama beberapa hari tinggal disini, membuat dirinya merasa lebih dekat dengan Kyuhyun. Pria itu begitu ramah dan ternyata menyenangkan. Mereka berteman. Itu yang Nara rasakan sekarang.

"Wah. Apa tulip-tulip itu akan bermekaran?" Tanya Nara langsung saat memperhatikan. Ternyata ada taman bunga tulip yang baru ia sadari keberadaannya.

"Yah. Mungkin dua bulan lagi mereka akan bermekaran. Bukankah bunga-bunga itu begitu cantik?" Tanya Kyuhyun yang menoleh kepada Nara yang kini berada disampingnya. Tentu saja Nara langsung menganggukkan kepalanya. Gadis itu tersenyum cerah.

"Kyuhyun. Kalau sudah saatnya mereka bermekaran. Ingatkan aku ya!" Ujar Nara yang sangat antusias. Hal itu membuat Kyuhyun terkekeh dibuatnya.

"Baiklah! Dan aku pastikan kita akan melihat hal itu bersama." Balas Kyuhyun yang tak kalah semangatnya.

"Ok! Kau sudah berjanji!" Ujar Nara lagi dan mereka pun mulai tertawa saat menyadari tingkah mereka saat ini.

"Oh iya, aku akan pergi sebentar." Nara beranjak dari duduknya. Membuat Kyuhyun melihatnya dengan rasa bingung. Selama beberapa hari ini, Nara selalu terlihat pergi keluar.

"Apa aku boleh tau? Sebenarnya kau pergi kemana selama ini?" Tanya Kyuhyun yang sudah merasa penasaran. Ia sebenarnya bisa saja menyuruh orang-orang suruhan untuk menguntit Nara, tapi rasanya itu keterlaluan. Ia hanya merasa ingin memberikan Nara sedikit kebebasan.

"Ah, sebenarnya aku mencari keberadaan eomma." Nara berkata jujur, membuat Kyuhyun membulatkan matanya. Tidak. Nara tak boleh bertemu dengan wanita itu.

"Kenapa kau masih mencarinya? Bukankah dia sudah meninggalkanmu begitu saja?" Ujar Kyuhyun yang sedikit menaikan intonasi suaranya. Membuat Nara langsung menunduk lalu membuang nafasnya kasar.

"Yah. Tapi aku masih harus menemuinya. Ada hal yang ingin kuketahui dan aku juga tak bisa lama-lama disini." Ujar gadis itu lagi. Mendengar hal itu membuat Kyuhyun berusaha berdiri dan Nara refleks membantu Kyuhyun.

"Kau masih belum sembuh, Kyu. Jangan terlalu banyak bergerak." Dengan hati-hati Nara membantu Kyuhyun mengambil tongkatnya. Pria itu berterima kasih.

"Aku ingin kembali kekamar dan biar aku sendiri saja." Ujar Kyuhyun yang terdengar kesal. Tunggu. Memangnya ia salah apa?

Meski begitu, Nara tak memperdulikannya. Ia tetap membantu Kyuhyun yang kini ingin memasuki kamarnya.

"Oh, kalian dari mana?" Tanya seseorang terdengar, disaat Nara masih saja memapah tubuh Kyuhyun dalam pegangannya.

"Nenek? Oh. Kami dari halaman belakang. Dan aku ingin mengantar Kyuhyun kedalam kamar." Ujar Nara yang sedikit terkejut. Memang, saat Kyuhyun berada disini. Entah kenapa nenek Nami terlihat jarang didalam rumah. Lalu kenapa hari ini nenek Nami terlihat berpakaian rapih?

"Apa nenek ingin pergi lagi?" Tanya Nara yang kini melihat kearah wanita itu. Membuat Nami terkekeh dibuatnya.

"Yah, aku masih harus mengurus sesuatu. Dan kau harus tau. Sebenarnya aku masih salah satu direktur diperusahaan ternama." Ujarnya sedikit berbisik. Membuat Nara terkejut saat mendengarnya. Wah, pantas saja nenek itu terlihat kaya raya? Heh. Bodoh kau Nara. Sudah jelas-jelas nenek Nami itu adalah orang kaya. Lihatlah rumah mewah ini dan segala perabotan yang ada didalamnya.

Wedding Dress•Kyuhyun (END)Where stories live. Discover now