01

34.1K 1.5K 32
                                    

Selamat menikmati ceritanya😙🙏🙏...



POV Athanna Caster...




Cahaya bulan purnama begitu terang berada di atas membuat suasana malam terasa lebih hidup, begitu indah di tambah beberapa kunang-kunang berada di sekitarku. Namun, suara lolongan begitu nyaring membuat jantungku berdebar kencang. Rasa takut membuat tubuhku mati rasa, aku mencoba untuk berlari dan semakin aku berlari mencoba keluar dari hutan gelap ini semakin nyaring suara lolongan itu terdengar. Tubuhku terjatuh cukup kuat karena tidak sengaja tersandung akar pohon di depanku, aku yakin lututku sekarang mengeluarkan darah. Suasana menjadi sangat tenang, tidak ada lagi suara serangga malam atau lolongan mengerikan itu.

Namun, sebuah tangan cukup hangat menyentuh pundakku. Tubuhku terasa bergetar hebat, ada perasaan takut dan juga senang. Takut jika orang yang menyentuh pundakku ini adalah seorang penjahat dan senang karena tangan orang ini begitu hangat seolah-olah ia memberikanku perlindingan. Pikiranku sudah sangat kacau balau, aku tidak berani melihat kearah belakangku sendiri.

Sebuah bayangan tercetak jelas berada tidak jauh di depanku, bayangan itu terlihat seperti serigala buas. Serigala itu berdiri dengan gagah di balik pohon besar, kedua matanya memancarkan cahaya yang tidak bersahabat sambil menataku tajam di tambah gigi-gigi taringnya yang besar itu membuat tubuhku tidak bisa berkutik. Tiba-tiba saja serigala bertubuh besar itu berjalan keluar dari tempat persembunyiannya, tubuhku menggigil membayangkan gigi-gigi tajamnya itu merobek-robek tubuhku. 

Air mataku jatuh membasahi kedua pipiku diikuti debaran jantungku yang terus saja berpacu dengan sangat cepat. Aku sungguh takut berada di tempat ini, aku ingin kembali kekamarku. Aku tidak ingin mati di makan binatang buas itu, aku ingin hidup lebih lama. Aku bisa merasakan hembusan nafas yang menerpa anak rambutku, tubuhku semakin bergetar dan dengan cepat aku menutup kedua mataku rapat-rapat.

"Non... non.. bangun, non..." mendengar suara bibi, aku langsung membuka kedua mataku dan cepat-cepat duduk sambil melihat kearah sekitarku.

"Ada apa non, kok keringatan gitu?" tanya bibi kembali sambil menyeka keringat yang keluar membasahi  keningku dengan handuk yang ia bawa.

"Bi..." gumamku pelan, sangkin takutnya aku bahkan tidak tau harus berkata apa. Mimpi tadi terasa sangat nyata untukku, entah mengapa aku mengalami mimpi seperti itu padahal setiap menjelang tidur aku tidak pernah menonton film horor atau membaca cerita-cerita hantu.

"Tidak apa-apa non, itu hanya mimpi. Sebentar lagi jam 7 lewat, tuan dan nyonya setengah jam lagi akan berada di ruang makan. Cepat non bersiap-siap," seru bibi yang merupakan kepala pelayan di rumah ini.

Aku hanya menganggukan kepalaku sambil memegang kedua pundakku dan tanpa permisih bibi langsung pergi dari kamarku, aku menutup kedua mataku sambil menggeleng-gelengkan kepalaku agar mimpi tadi cepat hilang dari ingatanku. Dengan cepat aku pergi kekamar mandi untuk bersiap-siap, setelah rapi dengan pakaian sederhanaku aku pun memutuskan untuk menatap diriku di depan cermin.

Aku memiliki penampilan yang bisa di bilang seperti Nerd, kaca mata tebal di padukan baju serba kebesaran sudah menjadi bagian dari dalam diriku. Usiaku baru saja menginjak 17 tahun, tetapi tidak ada yang berubah dari dalam diriku. Aku memiliki tinggi badan 156cm dan berat 51kg, bisa kalian bayangkan betapa menyedihkannya diriku. Sudahlah, aku tidak akan membahas masalah kekuarangaku lagi. Oiya karena aku memakai marga Caster bukan berarti aku adalah anak pengusaha terkenal yang selalu di hormati. Kenyataannya tidak, dulu memang aku sangat di hormati oleh teman-temanku karena kakak angkatku yang selalu berada di sampingku.

Kini dia sudah menjadi seorang model terkenal yang memiliki tubuh indah dan cantik, tidak seperti aku yang memang sangat jauh berbeda dengannya, itulah yang membuat mereka selalu menghina aku. Bukan karena itu saja, mereka mengetahui identitasku yang merupakan anak pungut, tetapi aku sama sekali tidak sedih mengetahui itu semua karena Morgan Caster yang merupakan ayah angkatku sangat menyayangiku seperti anaknya sendiri.

My Mate Is Little NerdWhere stories live. Discover now