05

17.8K 1.1K 35
                                    

POV Athanna...


Matahari sudah mulai menampakkan diri, aku terbangun saat mendengar suara-suara ribut di luar tempat penginapanku ini, aku melihat kearah April dan teman-temannya yang masih saja tertidur lelap di atar kasur. Aku mengambil kaca mataku yang berada di atas meja yang tidak jauh dari kursi tempatku duduk, aku berjalan kearah jendela dan melihat para guru dan para siswa lainnya sedang melakukan rutinitas pagi, aku melihat kearah dua orang anak perempuan yang terlihat sedang meributkan sesuatu.

Semua orang sudah berada di luar tetapi aku tidak melihat Mr.Jonatan dan keponakannya, aku merasa aneh dengan kedua pria itu. Hal yang membuatku aneh adalah Mr.Jonatan termasuk orang yang tidak suka mengikuti acara keramaian seperti ini dan untuk apa juga ia menolongku kemarin, padahal aku saja sangat jarang bertemu dengan dia. Dan lagi Tom, keponakannya itu jadi malam berkeliaran tanpa mengenakan baju, padahal ini adalah musim gugur dan angin sangat dingin. Sedangkan aku saja yang memakai jaket masih kedinginan, apa lagi dia yang hanya memakai celana.

Tom memiliki tato, aku tau itu tidak aneh dan wajar-wajar saja jika Tom mau melukis tubuhnya tetapi dia kan masih mahasiswa. Namun, tadi malam ada yang membuatku semakin yakin jika Tom bukanlah manusia normal. Kedua matanya berwarna coklat muda menyala, aku sama sekali tidak gila atau bermimpi dan saat itu aku benar-benar sadar, aku melihat dengan jelas kedua mata Tom yang tadinya berwarna biru berubah menjadi coklat muda. Ini tidak mungkinkan ada manusia yang bisa mengganti warna matanya, jika pria itu memang memakai kontak lensa aku langsung bisa mengetahuinya tetapi itu warna mata asli.

Tidak mau ambil pusing dengan kejadian semalam, aku pun berjalan menuju pintu penginapan bermaksud untuk membantu-bantu yang lainnya. Saat aku memutar ganggang pintu, pria yang bernama Tom itu sudah berada tepat di depan pintu. Kali ini kedua matanya kembali berubah menjadi biru seperti kemarin siang, aku membuang pandanganku dan berusaha untuk tidak menghiraukan pria di depanku itu.

"Ada yang ingin aku tanyakan," seru Tom sambil terus menatapku.

Merasa terus di tatap akhirnya aku memutuskan untuk melihat kearahnya, wajahnya terlihat sangat serius dan nyaliku seketika langsung menciut "A...ada apa?" tanyaku takut-takut.

"Apa saja yang kau lihat semalam?" tanyanya sambil melangkah satu langkah kedepan, membuatku mau tidak mau harus mundur kebelakang.

"A...aku...aku," aku merasa sangat takut kepada pria di depanku ini, padahal kemarin dia tidak semenakutkan seperti sekarang.

"Jawab aku apa saja yang kau lihat!" bentak Tom dengan suara yang tidak terlalu nyaring.

Aku menelan ludahku susah payah, pintu yang berada di belakangku tadinya terbuka di tutup olehnya dan membuat tubuhku harus menempel dengan pintu di belakang "Dengar baik-baik, apa yang kau lihat tadi malam jangan sampai ada orang lain yang tau." perintahnya dan kali ini ia berbisik tepat di telinganku.

Aku hanya bisa menganggukan kepalaku dengan pelan "Jika sampai ada orang lain yang tau tentang kejadian tadi malam... maka aku tidak akan segan-segan membuatmu menderita." ancaman dari Tom membuat kedua kakiku terasa seperti jeli. Aku bahkan seperti ingin jatuh saja kebawah, aku berusaha untuk tetap terlihat tenang dan memastikan pria di depanku itu tidak melihat rasa takutku.

"Aku tidak akan berkata kepada siapa pun, tetapi bisakah kau menjawab pertanyaanku?" seruku sambil menatap kedua matanya.

"Apa?" tanyanya tidak sabaran.

"Aku melihat kedua matamu berubah, apakah kau memakai kontak lensa atau kau memiliki kelainan?" tanyaku mantab.

Kulihat Tom seperti terkejut dengan apa yang aku katakan barusan "Kau! Berhati-hatilah." pria itu tidak menjawab pertanyaanku, setelah mengatakan itu ia langsung pergi dengan cepat dan entah kemana.

My Mate Is Little NerdWhere stories live. Discover now