23

12.6K 858 28
                                    

POV Demian....








Aku terlalu senang sampai tidak bisa tidur, aku terus terjaga sepanjang malam sambil memandangi wajah cantik mateku ini. Athanna menerima Rap dan itu artinya dia bisa bersama denganku, menjadi Lunaku menggantikan posisi ibuku yang sebentar lagi akan pensiun bersama ayahku. Bahkan aku sampai tidak sabaran ingin merencanakan semua persiapan pernikahanku bersama dengan gadisku ini, tetapi aku mengurungkan niat baikku itu karena aku tidak ingin membuat mateku terpaksa harus menerimaku. Aku ingin dia jatuh cinta kepadaku, seperti aku jatuh cinta kepadannya.

Tidak tersama malam berganti menjadi pagi, sinar matahari masuk di sela-sela korden jendela di dalam kamar kita, tetapi gadis mungilku ini masih enggan untuk membuka kedua mata indah itu yang dapat membuat jantungku berdebar tidak karuan. Sudah tidak terhitung berapa kali aku tersenyum saat melihat pergerakan kecil dari mateku itu, wajah imutnya membuatku betah berlama-lama untuk memandangnya. Seolah-olah gadisku itu seperti acara favoritku yang tidak akan pernah aku lewatkan.

Apa lagi bibir mungil berwarna merah muda alami tanpa ada lipstick atau pelembab bibir lainnya yang menghiasi benda kenyal yang sedikit terbuka itu, berulang kali aku menahan diriku untuk tidak mengecup bibir manis itu. Bahkan berulang kali Rap di dalam kepalaku berteriak-teriak memintaku untuk memakan bibir kecil itu, tetapi aku tidak menghiraukan ucapan dari serigala berotak kotor itu. Bahaya jika aku mencuri ciuman dari mateku itu saat ia sedang terlelap seperti ini, bisa-bisa gadisku itu bangun dan langsung memasang wajah marahnya.

"Sialan siapa yang kau bilang otak kotor? Aku hanya mengatakan hal yang benar, bahkan kau sendiri pasti menginginkan matemu berada di bawahmu sambil mendesah hebat dan menyebutkan namamu berulang-ulang. Jangan jadi pria munafik, Demian..." apa yang di katakan Rap memang tidak salah, pria mana sih yang tidak mau melakukan apa yang di imajinasikan oleh Rap.

"Apa kau tidak bisa diam sebentar saja, aku sedang mencoba menekan gairahku sendiri di sini. Apa kau mau membuatnya membenci kita?" tanyaku kesal sambil membuang nafas secara kasar.

"Ayolah, Demian. Gadis kita tidak akan bangun hanya karena sebuah kecup kecil yang singkat." bujuk Rap yang sepertinya tidak mau kalah.

Otakku semakin mendidih mendengarkan perkataan Rap "Dasar serigala otak udang, apa yang membuat serigala cerewet sepertimu berubah menjadi serigala mesum setengah gila ini?"  sindirku dan bisa aku rasakan Rap sedang marah, ia bahkan ingin mengambil ahli tubuhku.

"Apa yang ingin kau lakukan? Kau pikir Athanna akan suka dengan wujud serigala besar sepertimu Rap?" godaku sambil tersenyum sangat tipis tetapi setelah mendenggarkan ucapanku tadi, Rap langsung mengeram tidak terima.

"Sialan apa bagusnya pria aneh sepertimu, bahkan aku jauh lebih baik dari padamu. Aku bisa melindungi Athanna dengan kedua tanganku sendiri sedangkan kau tanpa aku hanyalah manusia lemah yang bodoh." rasa kesal langsung menjalar naik keatas umbun-umbunku.

"Bajingan, aku bahkan bisa mengalahkanmu dengan tangan kosong sekalipun. Serigala sombong sepertimu tidak pantas bersama dengan gadisku. Aku sangat ingin menghajarmu!" ancamku tetapi bukannya takut Rap malah tertawa girang di dalam tubuhku.

"Harus aku akui kau memang bodoh, ingin menghajarku? Silahkan tapi siap-siap saja tubuhmu terluka. Aku berada di dalam tubuhmu dan kau tidak bisa melakukan apa-apa denganku." saut Rap yang jelas mengejekku.

Aku sudah bosan menghadapi serigala konyol yang bersarang di dalam tubuhku, serigala itu tidak mau di kalahkan dan aku sudah tidak tahan lagi dengan sikap cerewet yang di miliki oleh Rap. Aku bahkan tidak habis pikir mengapa aku sampai mendapatkan serigala keras kepala dan cerewet seperti Rap, sedangkan adik keduaku yang memang cerewet dari lahir saja mendapatkan serigala yang sangat dingin.

My Mate Is Little NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang