END

4.1K 335 24
                                    

Keesokan harinya, baru selangkah sehun memasuki gerbang sekolah ia langsung di berikan hadiah spesial dari anak-anak yang lain.

Plok..plok..

Byur..

Bau amis telor, wangi kopi hitam yang pekat dicampur dengan tepung terigu. Kalian tau maksudku bukan? Ya, sehun terlihat sangat menyedihkan dengan kondisinya seperti itu. Ia menggeram menahan emosinya

"Apa salahku pada kalian?" Sehun mencoba untuk meredam emosinya dengan menghela nafasnya

"Salahmu? Dari awal kau masuk ke sekolah ini sudah salah" celetuk salah satu dari kerumunan yang sudah ramai mengelilingi sehun dan menetarwakannya

"Kau itu hanya bocah rendahan dan berani-beraninya masuk ke sekolah ini"

"Kau tidak pantas menginjakkan kaki kotormu itu kesini"

"Haha liat! dia sudah sama saja seperti sampah"

"DIAAAMM!" Sehun tidak bisa menahan emosinya lagi ia berteriak dengan tangan yang mengepal, salah satu dari mereka maju mendekati sehun dan menjambak rambut sehun

"Heh bocah, berani-beraninya kau berteriak seperti itu" ia hendak menampar wajah sehun, sehun yang tau akan ditampar hanya memejamkan matanya erat.

"Jauhkan tangan kotormu itu dari sehun sebelum aku yang membuat kau menyesal melakukannya" sebuah suara yang sangat familiar membuat jambakan di rambut sehun terlepas

"Kenapa kau membelanya, kim jongin? Dia hanya bocah rendahan yang akan memalukan nama sekolah kita"

Jongin maju dengan langkah tenang mendekati mereka dan menatap perempuan di depannya dengan sangat dingin

"Cih, apa kau tidak punya kaca dirumah? Kau yg selalu mendapat ranking terendah di sekolah, centil, hanya mengandalkan uang orangtua dan selalu membuat onar dengan siswa lain. Jadi siapa yang akan memalukan nama sekolah, Krystal Jung?" Jongin tersenyum sinis dengan masih menatap krystal dingin. Krystal salah tingkah dan menatap jongin marah

"Kau.. akan ku bilang pada-"

"Adukan saja pada kepala sekolah atau orang tuamu sekalipun, aku tidak takut. Kau lupa kalau keluargamu itu bisa hancur kalau keluargaku mencabut saham di perusahaan ayahmu. Dan tentang sekolah ini, aku tau tantemu itu adalah kepala sekolah. Tapi, kau harus ingat kepala yayasan sekolah ini adalah pamanku." Krystal menggeram marah sebelum meninggalkan mereka dan kerumunan pun bubar karna mereka memang tau siapa Kim Jongin itu dan mereka tidak berani macam-macam dengannya.

Sehun yang dari tadi hanya melihat perdebatan mereka dengan wajah terkejut mulai menunduk seiring jongin mendekatinya

"Ayo kita bersihkan badanmu itu. Kau terlihat kacau. Maaf aku datang terlambat dan tak sempat mencegah itu terjadi" jongin menaikkan dagu sehun agar namja itu mau menatapnya, sehun mencoba menahan air matanya yang ingin melesak keluar

"T-terima kasih, kau tidak perlu lakukan itu" lirihnya

"Hm, ayo kita bersihkan badanmu" jongin menarik sehun ke parkiran tempat mobilnya berada, sehun memasang wajah bingungnya

"Hei, jongin. Kita mau kemana?"

"Rumahku."

Mereka sampai di mobil jongin, jongin membukakan pintu penumpang untuk sehun. Sehun hanya diam dan menunduk

"Masuklah" sehun mendongakkan kepalanya, "tidak jongin, aku tidak mau mengotori mobilmu dengan bajuku"

"Sudahlah masuk saja, itu bisa dibersihkan nanti" jongin mendorong sehun agar masuk ke mobilnya. Jongin melangkah memutar untuk masuk ke kursi pengemudi, ia masuk dan mulai mengetik pesan sebelum melajukan mobilnya keluar sekolah menuju rumahnya yang hanya 2km dari sekolah.

You || [COMPLETE]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα