Serangan Mendadak

30.6K 2.1K 9
                                    

Lama ya nunggu cerita dewasanya?

Sabaaaar

Ada prosesnya

😂😂😂😂

Happy reading

***

Jiya mendudukan tubuh nya di kursi dengan santai, Anggi sudah stay di kursinya sambil membaca buku paket matematika

"tidak bosan apa Ang kerjaan kamu  membaca buku pelajaran terus?" tanya Jiya heran melihat temannya yang hobi sekali belajar

"Ya tidak lah, aku itu memang hobi membaca, tidak seperti kamu, oh ya, kamu sudah mengerjakan PR matematika?" tanya Anggi membuat Jiya kaget

"Hah? Memangnya ada PR matematika ya?" tanya Jiya tidak menyangka akan ada PR matematika, Anggi meletakan buku dan menatap Jiya heran

"Ji, perasaan kamu itu selalu mengerjakan PR orang lain deh, tapi kenapa lupa sama PR sendiri?" tanya Anggi heran membuat Jiya tersenyum miris

"Itu lah yang jadi masalahnya Ang, aku terlalu sibuk mengerjakan PR orang lain, sampai-sampa lupa dengan PR diri sendiri" jelas Jiya membuat Anggi mendengus kesal, Anggi langsung menyerehkan buku PR nya pada Jiya

"Nih, untung hari ini aku berbaik hati" ujar Anggi membuat Jiya tersenyum senang

"Aduh kamu memang sahabat terbaik aku deh Ang" ujar Jiya dengan semangat langsung mengeluarkan bukunya dan mencatat PR

"Eh Ji, si Daka tidak pernah mengirim salam lagi ya?" tanya Anggi membuat Jiya langsung menoleh ke arah Anggi dengan takjub

"Tumben kamu menanyakan Daka, kamu kangen ya ingin mendapatkan salam lagi dari dia?" goda Jiya membuat Anggi kesal

"Ih enak saja, aku kan cuma bertanya, bukan berarti aku kangen" jelas Anggi dengan tegas membuat Jiya tersenyum geli

"kamu kangen juga tidak apa-apa sih Ang" ujar Jiya sambil kembali mencatat PR

"Ih enak saja, tidak akan" tolak Anggi kesal

Kayla memasuki ruangan Jiya dengan penuh kemarahan, Kayla langsung menghampiri Jiya membuat Anggi bingung, sementara Jiya masih tidak sadar karena sibuk mencatat PR
Kayla langsung merampas buku PR milik Jiya, membuat Jiya kaget, tidak hanya Jiya, Anggi dan beberapa siswa di kelas itu pun mulai memperhatikan keduanya dengan tatapan tertarik

"Eh kamu apa-apaan?" teriak Jiya tidak terima, Kayla merobek buku Jiya sambil tersenyum sinis membuat Jiya ternganga kaget

"Ya ampun Kayla! kamu apa-apaan sih?" teriak Anggi kesal melihat tingkah Kayla yang di anggap Anggi keterlaluan

"Dasar kamu tukang mengadu!" teriak Kayla marah, Jiya menatap Kayla juga dengan tatapan marah

"Maksud kamu apa? Siapa yang tukang mengadu?" tanya Jiya tidak terima dan sangat marah melihat bukunya di rampas dan di robek oleh Kayla

"kamu! Kenapa kamu harus mengadu sama pak kepsek kalau aku yang sudah mengurung kamu di gudang! Dasar mulut ember kamu! Gara-gara mulut ember kamu aku harus di hukum membersihkann toilet sekolah yang menjijikkan itu!" teriak Kayla penuh kemarahan membuat Anggi kaget

"kamu mengurung Jiya di gudang Kay? Keterlaluan kamu, kamu memang pantas di hukum seperti itu sama kepsek!" ujar Anggi ikutan marah, merasa tidak terima kalau Jiya di kurung di gudang oleh Kayla, Kayla menatap Anggi tidak suka

"Diam kamu, aku tidak punya urusan sama gadis sok cantik seperti kamu, urusan aku cuma sama gadis murahan ini" teriak Kayla sambil menatap Jiya kembali

"aku tidak mengerti satu pun perkataan kamu tadi, yang jelas aku tidak pernah mengadu sama kepsek, tidak ada untungnya untuk aku mengadukan kelakuan kamu yang aneh itu" jelas Jiya berusaha menahan kemarahannya

"Munafik kamu! kamu pikir aku bodoh, kalau bukan kamu siapa lagi yang mengadu!" teriak Kayla tidak percaya

"aku yang mengadukan tingkah kamu ke kepsek" ujar sebuah suara membuat mereka refleks menoleh ke arah pintu kelas, Daka berdiri di ambang pintu kelas itu, membuat Kayla tersentak kaget

"Daka?" ujar Kayla tertahan

"Iya aku, aku yang melaporkan kamu, kalau kamu mau marah, marah saja sama aku" pinta Daka santai membuat Kayla kehilangan kata-kata

"Nah itu pria idaman kamu yang meelaporkan kamu, sana marahin orangnya, jangan aku!" ujar Jiya kesal sambil merampas bukunya kembali dari tangan Kayla, Kayla masih kaget dan bingung

"Tapi bagaimana kamu tau Dak?" tanya Kayla masih tidak percaya, seingatnya saat dia mengunci Jiya di gudang, semua siswa sudah pulang

"aku menunggu Jiya waktu itu, dan Kayla, aku peringatkan kamu, kalau kamu bersikap buruk lagi sama orang lain karena aku, aku tidak segan-segan membuay kamu keluar dari sekolah ini" ancam Daka dengan tatapan dinginnya membuat wajah Kayla berubah pucat pasi

Bel berbunyi nyaring membuat para siswa masuk ke kelas masing-masing, dengan langkah kesal Kayla keluar dari kelas Jiya di ikuti Daka, Jiya kembali duduk dengan kesal di ikuti Anggi yang menatapnya begitu penasaran

"Ih gara-gara nenek sihir itu, aku yang bakalan di hukum gara-gara tidak mengerjakan PR" gerutu Jiya jengkel

"Ji, kamu punya hubungan apa sama Daka?" tanya Anggi penasaran, Jiya menatap Anggi heran

"Hubungan apa yang kamu maksud? Pertemanan? " tanya Jiya heran

"Sepertinya lebih dari itu deh" tebak Anggi membuat Jiya tersenyum geli

"kamu cemburu ya?" tuduh Jiya membuat Anggi menatap Jiya jengkel

"Ih apaan sih , kenapa juga aku cemburu, tidak penting" tolak Anggi tegas membuat Jiya terkekeh pelan

"kamu cemburu juga tidak apa-apa kok Ang, setidaknya hidup kamu sekarang lebih bewarna, tidak cuma di isi dengan belajar saja" jelas Jiya membuat Anggi mendengus jengkel

Tbc

Miss Money (You Make Me Pregnant 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang