Namanya New

4.6K 414 15
                                    

Seminggu kemudian di kelas kalkulus..


Setelah peristiwa di kelas kalkulus minggu kemarin, Tay masih belum sempat bertanya ke bocah cowok itu: siapa namanya dan kenapa dia aneh begitu. Untuk ketemu dia lagi di kelas, rasanya awkward dan aneh. Tapi, semenjak Oab selalu ngusir Tay, pilihan yang dia punya adalah cari muka dengan bocah aneh itu. 

Kata Off, namanya panjang banget yang bikin Tay ngebatin kalo Off gak sadar panjang namanya sendiri. 

"Ya terus kalo panjang, namanya siapa Off?" tanya Tay kesal.

"Panjang. Ada, deh. Lihat aja di absen kelas entar."

"Gue butuh sekarang!!!!!!! Lu nggak tahu nanti gue sekelas sama dia??" paksa Tay.

Off mengernyit kesal. "EIT, santai bisa kali? Lu nggak malu maba-maba pada ngeliatin lu?"

Tay menoleh. Benar saja. Maba-maba di seberang mereka sekarang sedang ketawa-ketiwi sendiri. Entah lihat apaan. Yang pasti, Tay tahu sekarang adalah saatnya dia pasang wajah sok cool dan sok keren. Masa depan dia sebagai kating ada di image maba. Off yang melihat teman baiknya sok-sokan membenarkan rambut, langsung menepuk belakang kepalanya.

"Kayak ganteng aja lu, biji salak! Eh, tuh cowok yang di sebelah lu kemarin!" tunjuk Off dari arah gerbang kampus. 

Cowok aneh itu menaiki Scoopy-nya yang Tay tahu pasti dibeliin emaknya karena ia berhasil menjadi anak yang berbakti dan pintar. Badannya yang agak montok, terlihat gemas dengan motor Scoopy-nya. Dibandingin lihat Off dengan motor bebeknya yang sudah dimodifikasi ratusan kali, ia lebih memilih lihat cowok itu karena bagi Tay, motor adalah identitas pemiliknya. 

"Off, tolong, duduk sama gue nanti di belakang." pinta Tay sambil pasang muka melas.

"Ho'oh. Kasihan liat lu panas-dingin gini kayak kebelet boker aja." 

.

.

Setelah ketua kelas koar-koar di grup kelas kalo dosen udah masuk, Tay dan Off segera berlari ke kelas. Di depan kelas, Tay langsung melihat bangku di samping Oab. Si tengil Nanon udah duduk santai sambil mantengin tugas buku catatan Oab. Dasar bocah! Gak tau apa gue udah dalam terdesak gini? Masih aja cengengesan. 

Off yang sudah nggak sabar, mendorong tubuh Tay dan menggiringnya ke kursi belakang. Mendingan duduk di belakang sama cowok nerd itu daripada dihitung telat 5 menit gara-gara bingung nyari tempat. Kan ngenes. 

Mau nggak mau Tay duduk di samping cowok bermotor Scoopy dan menyapa alakadarnya.

"Hehe, halo." sapa Tay basa-basi. 

"Ha...i.." balasnya. 

"Lupa belum kenalan kemarin. Gue Tay. Lu siapa?" tanya Tay sambil menjulurkan tangannya. 

"Thitipoom Teechaapaikhun..."

Bolot apa gimana, sih?. "Iya... Panggilannya?" 

"New..."

Baru saja Tay ingin bertanya lebih lanjut, penghapus papan tulis melayang lagi ke arahnya. 

"Eh biji salak, udah gue bilang entar aja gue kasih tau namanya. Kena lagi, kan, lu!" omel Off sambil berbisik. 

"Iya iya. Bawel."

Selama pelajaran, Tay terus melihat buku catatan New karena dia sendiri malas mencerna tulisan dosen di papan tulis. Karena juga matanya silinder, dia harus dekat-dekat dengan New. Meskipun Off ada di pojokan dan berjauhan dengan New, tapi ia bisa merasakan tatapan tidak nyaman New. Setiap Tay menoleh dan melihat catatannya, New langsung panik dan tatapannya kosong seakan bingung harus menanggapi seperti apa. Melihat anak orang udah in the verge of tears, Off menarik kursi Tay untuk menjauh dari New. 

"Sok deket banget, sih, lu.  Gak liat New itu nggak nyaman dideketin sama lu?" omel Off lagi. Emang, ya, darah tingginya dia bisa naik tiap liat kelakuan Tay Tawan yang lebih mirip bego daripada naif. 

"Eh beneran dia nggak nyaman?"

"Ya lu liat aja!" 

Tay menoleh ke arah New dan mata mereka berpas-pasan. Untungnya, gak ada peristiwa ngibrit ke kamar mandi lagi. Tapi, New langsung menunduk dan corat-coret gak jelas. Tay tersenyum pelan. 

Ia berbalik ke arah Off lagi dan berbisik ke telinga Off. "Off, mau gue kasih tau nggak?" 

"Apaan?"

"New pasti nge-fans sama gue kayak maba-maba itu."

Off menjauhkan telinganya dari Tay dan menepuk belakang kepala Tay. "Tobat lu biji salak!" 

Iya.. gue yakin. Pasti New nge-fans sama gue karena kelakuannya sama kayak maba-maba yang suka teriak gak jelas kayak cacing kepanasan. Yes, gue punya fans baru lagi! 

.

.

Ini yang Namanya Cinta??? | TAYNEWWhere stories live. Discover now