Tidur

1.7K 305 145
                                    

Ryujin menghempaskan tubuhnya di ranjang hotel. Belum sampai ke acara inti, minju udah ngajak balik ke hotel.

Ryujin mengacak rambut frustasi, niatnya untuk menyatakan cinta batal. Ia sadar minju pasti tak suka dengan tatapannya tadi.

Ryujin pov

Ryujin bego!

Harusnya lo ga natap minju kaya om om pedo, kan minju jadi ga nyaman. Padahal kesempatan nembak dikit lagi anjir!

End pov

"Semoga lain kali ada waktu yang tepat" kata ryujin pada dirinya sendiri.

.
.
.
.

Yujin di apart sendirian ga ada minju yang temenin. Yujin juga beberapa kali menelfon minju tapi tak kunjung di angkat.

Makan siangnya dengan chaewon tadi cuma sekedar makan dan ngobrol lalu chaewon pulang dijemput pacarnya.

Lagi asik nonton tv sambil rebahan, tiba tiba ponsel yujin di nakas berbunyi. Dengan cepat yujin menyambar hpnya dan menggeser slide berwarna biru.

Minju melakukan panggilan facetime dengan yujin untuk meredakan rindu keduanya.

"Hai sayang"

"Minju, where are you?"

"Hotel"

"Aku telfon kamu dari tadi ngga di angkat"

Yaiya ga di angkat kan lagi dinner tadi.

"Baru selesai shooting yang"

"Ohh, nako udah dateng nemuin kamu?"

"Nako ga bisa datang nemenin shooting"

"Loh terus kamu gimana disana?"

Minju malah ketawa liat wajah yujin yang tampak khawatir.

"Kok ketawa?"

Minju makin tertawa melihat alis yujin bertautan dengan ekspresi penuh tanyanya.

"Kamu lucu"

"Kok lucu?"

"Aku udah gede, udah bisa ngurus semuanya, tenang. Lagian ada noe yang bantuin"

Yujin menghela nafas dan melihat layar hpnya dimana ada minju yang masih ketawa. Yujin cuma senyum dan natap sendu.

"Kok diem?"

"Aku kangen"

"Baru sehari yang"

"Ini baru sehari, belum sebulan, setahun, aku bisa gila jauh jauh dari kamu"

Yujin sedang serius pada ucapannya membuat minju makin takut kalau yujin tau ia pernah jalan dan main ke apart pak produser.

"Kalau kamu yang ninggalin aku gimana?"

"Aku udah berulang kali bilang, ga ada alasan aku buat ninggalin kamu"

"Kalau aku bikin kesalahan fatal?"

"Kamu ga pernah salah bagi aku"

"Yujin, aku serius"

Minju ingin jawaban serius dari yujin bukan jawaban bucin karna mereka dalam kondisi baik baik aja.

"Aku juga serius, bidadari ga pernah salah minguri"

Minju makin kesal dengan jawaban yujin, kata kata itu hanya bisa membuatnya tertekan. Ia tak bisa bayangkan bagaimana yujin jika sudah marah nantinya.

"Aku butuh jawaban yang realistis yuding"

"Bagi aku itu cukup realistis"

Yujin selalu keras kepala tak mau menyalahkan minju apa pun keadaannya.

"Yujin aku lagi bicara serius!"

Minju menaikkan volume suaranya membuat yujin mengernyit dahi, apa yang salah pada ucapannya.

"Aku lagi ga main main minju. Kamu kenapa sih kok emosi?"

Minju menghembus nafa kasar, ia terlalu berlebihan padahal suaminya lagi kangen sekarang.

"Kamu kenapa?"

Minju menggeleng dan menunduk dalam. Yujin jadi khawatir.

"Kenapa? Aku ke jepang sekarang"

Ke jepang kaya ke indomaret depan rumah bagi yujin mah.

Minju dengan cepat menaikkan kepala dan menggeleng. Ia lagi terbawa suasana mengingat salahnya pada yujin.

Mau jujur belum berani, mungkin nanti.

"Aku juga kangen kamu yujin"

"Yaudah aku nyusulin kamu"

"Jangan, kamu kan ada kerjaan sama chaewon"

Yujin cuma ngangguk pelan.

"Tapi kamu kangen"

"Iya gapapa, ketemu kamu tiap hari aja aku masih kangen hehe"

"Uh, siapa yang ajarin istri aku gombal"

Yujin udah gemas mau cepat cepat ketemu minju, mau cuddle cuddle lucu lagi.

"Ayo tidur"

"Baik baik disana ya istri, pulangnya ga boleh lecet"

Minju malah ketawa dan mengangguk.

Telfon mereka usai karna jam sudah menunjukkan tengah malam. Yujin beneran kangen pengen nyusul ke jepang tapi besok dia masih ada rapat dengan chaewon.

Sedangkan minju berharap yujin tidak tiba tiba datang mencet bel kamar hotelnya besok pagi.

DING DONG

Minju tersentak kaget tiba tiba bel kamarnya berbunyi. Masa iya yujin udah sampe jepang, apa yujin emang udah di jepang dari tadi.

Minju perlahan menuju pintu dan melihat dari lubang kecil untuk mengintip.

Minju menghela nafas lega karna itu bukan yujin, ia membuka pintu untuk tamu yang datang.

"Kenapa ryujin?"

Ya, ryujin yang jadi tamu.

"Hmm, itu.."

"Apa?" Tanya minju menaikkan dua alisnya.

"Hmm, kamar gue lampunya mati nyala mulu" kata ryujin.

"Terus?"

"Gue boleh tidur dikamar lo malam ini?"

UDAH GILA PAK PRODUSER.





































-----


PRÈCIOUS [S5]Where stories live. Discover now