A

3.6K 315 26
                                    


Daniel menatap pemuda mungil yang sedang bergerak sesuka hatinya diiringi music yang memekakkan telinga dilantai dansa club malam milik sahabat nya.

Melirik jam gucci yang melingkar ditangannya dan menghela nafas.

Pemuda mungil itu sudah terlalu lama menari, jadi sekarang waktu nya pulang. Pikir Daniel

Ia berdiri dari sofa yang memang tersedia disana, berjalan pelan namun terlihat angkuh dan mempesona.

Srett

Daniel menarik lengan Jihoon membuat sang empunya menoleh dan membelalak kaget.

"Kenapa hyung?" tanyanya dengan nada terengah.

"Sudah terlalu larut, ayo pulang"

"Ini masih jam sebelas kau kan berjanji untuk mengizinkanku disini sampai jam satu pagi" elak Jihoon

"Aku tidak pernah mengiyakan keinginanmu untuk pulang jam satu, aku hanya setuju kau bisa mengunjungi tempat ini" ujar Daniel mutlak lalu menarik tangan Jihoon untuk keluar dari sini.

Jihoon jelas berontak, ia sudah mengelak, berusaha melepaskan genggaman Daniel tetapi dalam sekali hentakan, Jihoon berhenti bergerak karna yang lebih tua sudah menatap nya tajam serta genggaman semakin erat.

.........

Jihoon dengan wajah cemberut masuk kemobil Daniel yang terparkir apik ditempat khusus. Disusul Daniel yang hanya menggeleng pasrah akan kelakuan pemuda kecil itu.

Brak

Pintu tertutup pelan, Jihoon yang menyadari jika Daniel sudah masuk hanya melipat tangannya dan membuang wajah kesal.

Daniel memilih bungkam juga. Ia mulai menjalankan mobil dengan diam,

Suasana mobil tersebut benar-benar hening. Hanya ada suara deryitan jika Daniel membelokkan stir.

Beberapa menit kemudian, mereka sampai disebuah apartemen cukup mewah jika ditinggali untuk satu atau dua orang saja.

Masih dengan wajah jengkelnya, Jihoon keluar dan menutup pintu kasar, Daniel segera ikut keluar juga.

Sedikit berlari untuk mengejar langkah pendek itu. Dan menangkap lengan sikecil berusaha menahan Jihoon.

"Apa lagi sih" ujar Jihoon jengkel

"Kenapa marah-marah sih Jihoonie? Gak ada salahnya aku melakukan hal ini kan? Aku melarangmu juga itu hakku" Daniel buka suara.

"Tapi aku juga mau bersenang-senang hyung, aku juga butuh untuk freshing diri sendiri"

"Refreshing harus kesitu Jihoon? Harus ke club? Harus pulang larut begitu?"

"Memangnya kenapa? Dan kenapa kau harus marah?"

Jihoon menutup bibirnya kaget saat bibirnya bisa-bisanya berkata demikian. Apalagi melihat tatapan Daniel sangat-sangat tajam.

Membuat Jihoon hanya menunduk takut.

Tak..!

Langkah kaki Daniel maju kedepan membuat Jihoon refleks berjalan mundur.

Tak...!

Suara langkah kaki Daniel lagi-lagi menggema berjalan kedepan.

Hingga Jihoon membulat terkejut saat menyadari jika dirinya sudah terjebak berada di dinding. Ia tidak bisa kemana-mana lagi.

Kaki Jihoon melemas saat kedua bahu kekar itu sudah mengungkung tubuhnya.

"Apa kau baru saja melupakan posisimu Jihoon?" suara Daniel terdengar sangat-sangat dalam, bahkan Jihoon langsung merinding bertapa sexy dan manlynya suara pria itu.

"... Jelas aku marah jika kau ke club dan bahkan berniat pulang larut..."

"...... Karna kau istriku! Dan aku berhak atas dirimu Kang Jihoon!"


Jihoon menutup mata dan meringis mendengar perkataan suaminya. Kang Daniel













To Be Continue


...........

......



Numpuk utang aja kerjaan gue ya wkwkwk

Btw, aku mau jelasin tentang book ini.

Untuk kali ini, tentang seorang istri yang masih pengen bebas gitu ya, tp tenang. Jihoon sama Daniel nikahnya emang karna cinta kok. Tapi ya gitu..

Jihoon nya aja yang masih suka senang-senang gitu.

Pokoknya intinya sih ini cerita keluarga bahagia ya 😂

Dan aku mohon, kalian jangan siders lah buat book ini

Buat aku berkesan jika buat ff bxb lebih berkesan daripada ff gs yang aku sering publish


Making Love (Nielwink Ft Lee Jinwoo) Where stories live. Discover now