3. Keluarga

9.9K 1.1K 278
                                    

“Tuan Muda Jin Ling

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“Tuan Muda Jin Ling.. Jatuh pingsan.”

~XXX~

Keempat pemuda itu segera menuju ke Cloud Recesses segera setelah Wen Ning menyampaikan pesan. Mereka kembali dengan pedang agar cepat sampai tujuan. Hanya dibutuhkan setengah jam jika melalui jalur udara.
Lan Wangji dan Lan XiChen mengendarai Bichen, Wei Wuxian dan Jiang Cheng mengendarai Suibian.

Lan XiChen tidak membawa pedangnya Shuoyue saat itu, apalagi energi spiritualnya pun terkuras setelah diberikan untuk menangkal penyebaran racun dan memperkuat energi jindan milik Jiang Cheng sehingga ia harus bergantung pada saudaranya. Sementara itu, ia juga tidak mungkin membiarkan Jiang Cheng yang masih lemah untuk berkendara, maka Wei Wuxian yang masih dapat mengendalikan Suibian sebagai pilihan terbaik untuk membawa Jiang Cheng. Meskipun Suibian telah menjadi milik Jiang Cheng, Wei Wuxian sebagai pemilik asli masih dapat memerintah pedang itu walaupun tidak sekuat dirinya yang dulu.

Walaupun mulut pedasnya menolak keras, akhirnya Jiang Cheng tetap berpegangan erat pada punggung Wei Wuxian. Napasnya memang tidak teratur, namun keadaan Jin Ling adalah yang terpenting untuknya, pun bagi Wei Wuxian.

Ketika menyadari kondisi Jiang Cheng yang lemah itu, Wei Wuxian jadi mengingat ketika mereka masih sama-sama belajar di Gusu. Jiang Cheng sering menggendongnya jika Wei Wuxian terkena hukuman cambuk karena melanggar peraturan. Sekarang semua berbalik, Jiang Cheng harus bertahan di punggung teman masa kecilnya.

Meskipun banyak hal terjadi, memang benar, Jiang Cheng sepertinya tidak bisa untuk terus membenci Wei Wuxian. Seperti yang orang katakan, batas antara benci dan cinta itu tipis. Apalagi cinta sebagai keluarga. Mungkin Jiang Cheng sedang berada dalam batas tersebut untuk menghancurkan atau justru mempertebal dinding itu.

“Terbangmu seperti siput! Apa kau tidak bisa lebih cepat!?” Jiang Cheng mengumpat karena tidak tahan mereka belum tiba juga di Cloud Recesses.

“Ini sudah kecepatan maksimal! Lagipula kenapa kau tadi tidak ikut Bichennya Lan Zhan saja daripada terus mengomel seperti ini.” Wei Wuxian ikut menggerutu. Sebenarnya ia juga ingin cepat sampai, tetapi inti emas dari tubuhnya sungguh terlampau lemah, ibaratnya jika Lan Wangji bisa memacu Bichen dengan kecepatan sedang 100km/jam, Wei Wuxian maksimal hanya bisa memacu Suibian dengan kecepatan 60km/jam. Sungguh menyedihkan.

“Lagipula terbang terlalu cepat juga tidak baik untuk kondisi tubuhmu saat ini.” Wei Wuxian menimpali.

“Huh! Bukan urusanmu!” Jiang Cheng membuang muka, ia hanya tidak ingin menjadi patung es jika harus berkendara dengan Lan Wangji si muka datar.
Diam lebih menyiksanya di kala kondisi darurat seperti ini karena Jiang Cheng butuh mengumpat, mengeluarkan emosinya. Tempat pelampiasan paling seru hanya Wei Wuxian, atau mungkin Lan Xichen bisa menjadi alternatif? Segera Jiang Cheng menepis keinginan itu. Sejak kapan ia akrab dengan pemimpin sekte Lan yang ramah dan murah senyum?

Pasangan KultivasiWhere stories live. Discover now