9. Lambang Aneh (Bagian 2)

7.6K 884 291
                                    

Panik melanda Jiang Cheng

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Panik melanda Jiang Cheng. Ia berpikir mungkinkah ada yang menculik Lan XiChen ketika tak sadarkan diri? Jangan-jangan pengendali siluman itu ingin membawa Lan XiChen pergi ketika tidak ada seorang pun mengawasinya.

"Dia dimana!?" Jiang Cheng menggigit bibir mencari ke setiap sudut ruangan. Di dalam lemari, bahkan di bawah tempat tidur pun tidak ada.

Ketika kepanikan memuncak dan ia hampir berteriak frustasi dan memaki siapa pun penculik dari Lan XiChen, tiba-tiba suara yang tidak asing terdengar sayup-sayup di pendengarannya.

"Ikan-ikan ini sudah tumbuh besar. Padahal terakhir kali sepertinya masih bayi."

Jiang Cheng melempar tatapan ke halaman belakang yang cukup luas. Di sana ada burung yang berterbangan dengan bebas dan sebuah kolam berisi ikan koi yang indah. Seseorang dengan pakaian putih nampak sedang berdiri menaburkan sesuatu ke kolam tersebut.

Segera Jiang Cheng berjalan ke arah suara itu, memastikan penglihatan. Ia hampir tersandung karena tidak fokus. Namun, Jiang Cheng berhasil menjaga keseimbangannya lalu berdiri sejajar dengan tempat orang itu menebarkan makanan ikan.

Suara itu -seseorang yang tak lain adalah Lan XiChen segera memutar kepalanya ke samping ketika mendapati Jiang Cheng dengan ekspresi yang tidak terbaca sedang menatapnya. Lan XiChen tidak berani berharap laki-laki itu peduli padanya. Ia memang pintar membaca ekspresi, tetapi mungkin ekspresi bisa saja salah ditafsirkan karena hati manusia tidak ada yang tahu.

Apalagi kejadian di saat ia tak sadarkan diri tadi masih membayanginya, benar-benar sebuah mimpi buruk.

"Jiang WanYin... Kemarilah, ikan-ikanku sudah tumbuh besar." Lan XiChen menyembunyikannya dengan tersenyum dengan sangat tampan. Tidak ada yang bisa mengalahkan kehangatan yang terpancar dari pemuda itu. Benar-benar seperti malaikat.

Jiang Cheng mendekat perlahan. Sedikit ragu.

Lan XiChen terlihat bingung dengan cara Jiang Cheng berjalan. "Apa kau sakit? Wajahmu tampak pucat." Lan XiChen bertanya karena benar-benar khawatir melihat wajah pucat Jiang Cheng. Apalagi pemuda ungu itu tampak lebih kurus dari biasanya.

"Mengapa kau tidak ada di tempat tidur?" Suara Jiang Cheng bergetar.

"Tubuhku kaku jika tidur terus menerus." Lan XiChen menebar makanan ikan, sambil menebar senyuman maut pada Jiang Cheng. Tidak merasa bersalah sama sekali.

"Aku hampir gila mencarimu!" Jiang Cheng membentak sang pemimpin sekte Lan.

Lan XiChen membeku. Ia baru sadarkan diri namun pemimpin Sekte Jiang sudah memarahinya? Kesalahan apa yang ia perbuat sebenarnya? Lan XiChen hanya diam tidak bisa bereaksi kecuali tersenyum masam.

"Maaf..." Akhirnya hanya kata itu yang bisa ia ucapkan. Benar-benar merasa bersalah.

Entah dorongan darimana, tiba-tiba saja Jiang Cheng langsung menubruk pemuda itu dan memeluknya. Mata Lan XiChen melebar. Bukan karena tangan Jiang Cheng yang terlalu kuat dan menekan luka miliknya. Pemuda tertua Lan itu tak masalah dan masih bisa bertahan. Akan tetapi mengapa Jiang Cheng memeluknya dan terlihat sekhawatir itu?

Pasangan KultivasiWhere stories live. Discover now