Cuddle (DanFik Vamps AU)

2.7K 271 4
                                    

DanFik

Lin Dan yang sudah tumbang duluan pada ajang All England kini menikmati waktu luangnya dengan sang kekasih tercinta, yang kini sedang berada di dalam kamar mandi. Sudah hampir 30 menit pria itu berada di dalam, tapi Lin Dan tidak khawatir, karena Taufik memang selalu lama jika pergi ke kamar mandi. Apapun urusannya.

"Um... Lin," Taufik akhirnya keluar dari sana dan mendekati pria berwajah oriental itu dengan ragu. Lin Dan yang sedang duduk di atas kasur tersenyum lembut ketika Taufik berdiri di hadapannya.

"Ya, Baobei?" Lin Dan menarik Taufik hingga duduk di atas pangkuannya, sekarang ia menyadari ada sebuah benda kecil berwarna putih di tangan pemuda itu.

"Lin... Um... A-Aku..." Taufik terlihat begitu gugup, jemarinya meremat tangan Lin Dan yang mengelus punggung tangannya dengan halus. Sayap emasnya merengkuh tubuh Taufik, mencoba memberikan pria manis itu moral support.

"Ya...?"

"A-Aku... hamil Lin," Taufik memberikan benda putih tadi, yang ternyata merupakan test pack kepada Lin Dan. Wajah pria oriental itu dipenuhi dengan keterkejutan. Hingga secara perlahan senyuman kebahagiaan merekah di bibir pria bersurai cepak itu.

Kebahagiaan menghiasi wajah pria itu, ia juga memeluk pinggang Taufik dengan erat, juga membawa Taufik kedalam ciuman penuh cinta. Lin Dan bahkan tidak tau mau ngomong apa ketika mendengar berita bahwa dalam 9 bulan ia akan punya anak.

Lin Dan tak bisa berhenti menatap test pack yang menunjukkan dua garis juga Taufik secara bergantian. Sayapnya masih setia merengkuh tubuh Taufik, bertindak sebagai tangan kedua.

"Baobei, since when?" Lin Dan mengelus pipi tembem Taufik dengan lembut, sementara Taufik ngendusel ke tangan Lin Dan. Sebenarnya Lin Dan sudah fasih berbicara Bahasa Indonesia, namun pria itu kadang lebih memilih menggunakan bahasa inggris guna mengasah kemampuannya. Jadinya keluarga kecil mereka bilingual. Lin Dan ngomong pake Bahasa Inggris, Taufik membalasnya dengan Bahasa Indonesia.

"Dari... 2 bulan lalu... aku sebenernya udah pengen ngasih tau dari pas kamu main di Indonesia Master," Taufik menyenderkan kepalanya di pundak Lin Dan, pria berkebangsaan China itu bisa merasakan perbedaan pada perut Taufik yang biasanya datar, kini ada sedikit jendolan disana. Baby bump.

"Maafin aku Lin... Aku harusnya ngasih tau kamu lebih cepet..." Taufik mulai menitikkan matanya. Lin Dan hanya tersenyum dan mengelus punggungnya dengan lembut. Untungnya ia sudah sering baca baca tentang orang hamil, jadi ia tenang saja jika Taufik tiba tiba moody seperti ini. Ia memang selalu ingin punya keturunan dengan Taufik.

Setelah umur pernikahan mereka yang tahun ini menginjak tahun ke 5-nya, ia akhirnya di karuniai seorang anak. Lin Dan tidak perlu anaknya kelak memiliki wajah rupawan seperti dirinya atau manis seperti Taufik, atau memiliki skill dalam badminton gabungan dari kedua orang tuanya, ia hanya meminta pada Tuhan agar calon anak dan juga pasangan hidupnya ini selalu di beri kesehatan dan juga berkah.

"Hey, tidak apa-apa Taufik, perbedaannya Aku hanya baru tau sekarang kan?" Lin Dan kalau berbicara dengan bahasa Indonesia masih sedikit baku kadang kadang, tetapi Taufik juga sudah mulai mengajar bahasa gaul pada pemuda kelahiran China itu.

"T-Tapi..." Taufik ingin membantah, namun raut bahagia Lin Dan membuatnya mengurungkan niatnya itu.

"Tidak apa apa baobei, tidak apa-apa,"

*

Butuh hampir 1 jam untuk menenangkan Taufik. Pria itu baru tenang ketika Lin Dan membuka kausnya dan membiarkan pria itu ngendusel ke dadanya. Memang pada dasarnya Taufik sangat suka skinship, bahkan kalau mereka lagi nge sex pasti Taufik selalu nempel sama Lin Dan.

Kini pria itu menyadarkan punggungnya ke dada Lin Dan sementara jemarinya mengelus bulu sayap emas Lin Dan dengan perlahan, sedangkan sang vampir mengelus perut Taufik dengan sesekali mengecup pucuk kepalanya.

Lin Dan sadar, jika anaknya kelak akan memiliki sayap hitam, bukan emas seperti dirinya karena percampuran darah manusia Taufik dengan darah vampir dirinya. Dengan vampir dengan pure royal blood semakin sedikit jumlahnya, maka pasti suatu saat dirinya akan di paksa menikah dengan pure royal blood lainnya. Tapi untuk sekarang, ia akan menikmati dan bersyukur atas waktu yang Tuhan berikan kepadanya untuk berada di sisi Taufik. Kalau boleh, Lin Dan juga ingin meminta kepada Tuhan agar terus di persatukan dengan Taufik, sampai maut memisahkan keduanya.

"Kamu mikirin apa Lin?" Taufik mendongakkan kepalanya agar bisa menatap muka Lin Dan. Kedua sayap pria itu mengeratkan rengkuhannya ke tubuh mungil Taufik. Lin Dan tau, ia tidak boleh mengatakan apa isi pikirannya, karena Taufik sedang mengandung anaknya. Ia tidak ingin Taufik stress lagi, bisa bisa nanti calon anaknya kenapa napa.

"Nothing baobei, lets go to sleep," Malam semakin larut, dengan lampu kota Birmingham yang bersinar dengan indahnya, Lin Dan kembali mengecup pucuk kepala Taufik, dan sedikit mengubah posisinya agar lebih nyaman, dengan Taufik berada di atas badannya.

"Good night Taufik, Wǒ ài nǐ," ujar Lin Dan lembut dan mengecup bibir Taufik dengan halus.

"Selamat malam Lin, I love you too," Taufik tersenyum lembut, sebelum menyamankan dirinya di atas Lin Dan. Dengan sayap emas Lin Dan sebagai selimut, keduanya kembali mengarungi dunia mimpi bersama.

Happy weekend everyone!

Karena saya pernah bilang mau buka QnA, jadi sambil nunggu next update, kalian boleh bertanya apapun!

Bebas sebebas-bebasnya, lebih dari satu boleh kok ehehe

Shuttle F-ing Cock one shot! (BxB) [Very slow update]Onde histórias criam vida. Descubra agora