Lady Killer 2 (JoTing Cops AU)

885 163 3
                                    

JoTing

Inspired by Ted Bundy

"Kak, pulang yuk," Jonatan mengenakan trench coatnya sebelum ia beralih kepada Anthony yang masih misuh misuh dengan komputernya.  

"Bentar, aku baru aja dapet email dari Inoue soal hasil forensik," Anthony merenggut kesal sebelum ia membuka email dari Inoue, dan termenung ketika melihat hasil dari forensik. 

"Kenapa kak?" Jonatan bertumpu pada sandaran kursi Anthony, lalu membungkuk agar menyamakan tingginya dengan Anthony yang sedang duduk. 

"Penyebab kematiannya bukan karena tertabrak mobil, tapi karena blunt force trauma di kepala dan juga pencekikan," 

Manik kecoklatan Jonatan meniti semua hasil forensik, hingga ia menyadari sepertinya ada yang familiar dengan kasus ini.

"Kak, kok kayaknya familiar ya?"

"Familiar gimana?" Anthony menatap Jonatan dengan bingung, raut pemuda jangkung itu juga terlihat berpikir.

"Iya, kayak aku pernah liat ciri ciri korban sama cause of deathnya mirip," Jonatan memutar otak cemerlangnya itu, namun sepertinya ia tidak mendapatkan jawaban.

"Halu kali?"

"Enggak kak, serius. Tapi kayaknya aku harus cek cold case terdahulu," Jonatan menegakkan tubuhnya, sebelum mengulang pertanyaannya di awal.

"Kak, pulang yuk?" Anthony mengangguk dan mematikan komputernya, sebelum membereskan barang-barang miliknya yang akan ia bawa pulang.

"Nanti malam mau makan apa?" Jonatan menggenggam tangan Anthony, dan berjalan menuju mobil mereka, tak memperdulikan tatapan iri dari para penjomblo di kantor itu.

"Drive thru b*rg*r k*ng aja?" Jonatan mengangguk, dan membuka kunci mobilnya sebelum ia masuk ke kursi pengemudi.

"Berangkat~"

*

Jonatan dan Anthony baru saja keluar dari Drive thru b*rg*r k*ng ketika ponsel Anthony berdering, mendelay sang pemilik ponsel untuk menyantap burger kesukaannya itu.

"Halo?"

"Korban baru di lokasi kemarin, hanya berjarak 300 meter arah timur laut,"

"Kenapa malah menelponku hah? Shiftku sudah habis,"

"Aku mohon maaf untuk itu, tapi ini kapten yang menyuruhnya," Anthony mendengus kesal sebelum menyetujui permintaan pemuda di telepon itu.

"Baiklah baiklah, aku dan Christie akan segera ke sana,"

Anthony memutuskan hubungannya dengan kesal, sebelum beralih ke Jonatan.

"Date canceled, ada korban baru,"

"Di mana kak?" Jemari Jonatan sudah siap dengan GPSnya, dengan sabar menunggu jawaban Anthony.

"Tempat kemarin, tetapi ini 300 m arah timur laut," Jonatan mengangguk, sebelum mengeset GPSnya menuju tujuan mereka. Sebenarnya sih Jonatan kesal karena rencananya hari ini gagal, tapi bagaimana lagi, tugas memanggil.

Kurang lebih 1 jam kemudian keduanya sampai. Jarak dari restoran fast food dekat rumah mereka memang agak jauh dari tempat kemarin, jadi ketika mereka sampai, mobil ambulance sudah membawa tubuh korban.

"Jadi, apa yang kita lakukan di sini?" Jonatan celingak celinguk mencari keberadaan Inoue, hingga matanya mendarat pada tubuh pemuda mini itu yang sedang mengobrol dengan seseorang.

Jonatan dan Anthony akhirnya mendekati keduanya, sekarang Jonatan mengenali siapa yang sedang mengobrol dengan Inoue. Seorang CSI senior- hanya berbeda 2 tahun dengan Inoue, pernah membantu kasus Jonatan beberapa kali.

"Inoue! Kaneko!" Keduanya menengok, lalu Inoue pamit kepada sang CSI senior, sebelum mendekati Jonatan.

"Kalian lama sekali," Inoue menyilangkan kedua tangannya, sebelum membawa mereka berkeliling.

"Ya kita sudah hampir sampai di rumah, lagian tidak semua orang memiliki rumah di dekat sini," sahut Anthony dan mengamati bekas ban mobil di tanah.

"Ini bukan ban mobil ambulance atau polisi bukan?"

"Bukan, ambulance dan polisi di parkiran 30 meter dari sini," Inoue menunjuk ke arah mobil mobil polisi yang terparkir tak jauh dari mereka.

"Jadi, ada kemungkinan ini mobil pelaku," Inoue mengangguk sebelum ia melanjutkannya.

"Menurut tim kami, kemungkinan besar mobil yang di gunakan pelaku adalah mobil sedan, karena bekas roda ini jauh lebih kecil dari mobil CSI," Anthony mengangguk, dan kembali melihat sekeliling, meniti tiap tiap barang bukti yang ada.

Anthony sedang asik berdeduksi ketika seorang polisi muda berlari dengan tergopoh gopoh ke arah mereka, wajahnya panik, dan di penuhi oleh keringat dingin.

"Kita menemukan mayat lagi!"

Ciao~

Shuttle F-ing Cock one shot! (BxB) [Very slow update]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt