Chapter 2

3.6K 224 55
                                    

Baru saja Gempa merasa lega, ia dikagetkan oleh sebuah suara.

"eh, Gempa?"

"WAA!!?"

~~~~~~~~~~~~

"Hanna.."Gempa menghela nafas lega. Hanna, sahabat Gempa dari mereka masih kecil, mereka cukup dekat--salah-sangat dekat. suka duka selalu mereka lewati bersama, intinya persahabatan yang goals lah.

Hanna menautkan alisnya bingung karena melihat Gempa yang sedang sembunyi seperti seorang maling yang ketahuan mencuri.

Namun, ekspresi bingungnya berubah menjadi sorot khawatir.

"Gempa!bajumu kenapa basah?!" sentak Hanna agak berteriak.

"ah..ini?bukan apa-apa kok." ucap Gempa, tentu Hanna tau kalau Gempa sedang berbohong.

Hanna menghela nafas kasar. Ia lalu menarik tangan Gempa.

"Ayo, kau harus mengganti bajumu. Kita kerumahku sekarang." Ajak Hanna sambil menarik Gempa, Gempa tersentak.

"ehh, ga usah Hanna, aku pulang aja."

"pulang dengan kondisi begitu? Kau mau membuat saudara-saudaramu khawatir? lagipula kau tadi bersembunyi dari Halilintar kan?" tebak Hanna tepat sasaran. Gempa bungkam, ia juga bingung dari mana Hanna tau kalau ia sedang bersembunyi dari kakaknya itu.

"pokoknya sekarang kita kerumahku aja." ucap Hanna, merasa Gempa akan memprotes ucapannya lagi Hanna langsung menatap Gempa tajam.

"udah nurut aja kenapa sih?!" bentak Hanna. Gempa langsung merinding

"Baik!"

"udah, ayo cepet." titah Hanna yang dibalas anggukan oleh Gempa.

~~~~~~~

"anak itu kemana sih?!" Halilintar mengacak-ngacak rambutnya yang tertutupi topi itu, membuat Halilintar menjadi pusat perhatian.

Suara dering handphone menghentikan kegiatan frustasi Halilintar. Ia segera mengangkat telpon itu tanpa melihat nama yang tertera disana.

"apa sih!? Tunggu sebentar nanti aku pulang!!" bentak Halilintar pada orang yang menelponnya.

"emm..Halilintar?" Halilintar menautkan alisnya bingung.

'suara perempuan?' Halilintar lalu menatap layar hpnya dan membaca nama yang tertera disana.

"oh Hanna."

"iya,"

"ada apa?"

"emm..begini, Gempa ada dirumahku--"

"HAH!?KOK DIA ADA DISANA?!" teriakan Halilintar membuat ia kembali menjadi pusat perhatian disana, suka banget keknya jadi pusat perhatian.
"Bct, baca narasi yang bener bego."

Ok, ahem. Cukup lama hingga Hanna merespon ucapan Halilintar.

"duh, ga usah teriak juga kali, tadi Gempa ke rumahku mau ngerjain PR bersama tapi dia lupa memberitahumu karna hpnya mati."

"kok dia gak ngasih tau?!" Halilintar sedikit membentak Hanna, terdengar dengusan di sebrang sana.

"ih, tadi kan kubilang, dia lupa ngasih tau karena hpnya mati Halilintar Boboiboy!" balas Hanna dengan geram, entah apa yang merasuki Halilintar sehingga dia lemot seperti itu.

"ya udah biasa aja dong Hanna!" balas Halilintar tak kalah garang.

"kamunya lemot banget, udah dibilangin juga!"

Broken (HIATUS)Where stories live. Discover now