Bagian 5

1.9K 54 0
                                    

Happy Reading ☺
Jangan lupa tinggalkan jejak ❤
~~~~~~~

Suara orang berlalu lalang terdengar jelas dalam ruangan itu. Ruangan yang terdiri dari dua tempat tidur. Salah satu dari mereka baru saja keluar dari kamar mandi, rambutnya yang basah dan juga tetesan air yang masih melekat di wajahnya membuatnya terlihat lebih segar.

Salah satu dari mereka tengah tertidur dengan pulas. Wanita pembuat onar dan yang tak henti-hentinya menggoda kepala asisten rumah tangga itu tengah tertidur pulas. Terik matahari pun sudah masuk ke dalam ruangan itu melalui jendela yang sudah tak tertutup tirai.

Wanita bernama Andrea itu tak henti-hentinya menjelajah alam mimpinya, sangat menikmati dunia khayalan dari pada dunia nyata. Selimut dan juga bantal sudah berserakan di lantai. Sungguh, wanita itu terlihat sangat mengerikan bak monster yang tengah tertidur pulas.

Aletha menatap temannya itu penuh tanya. Bagaimana bisa wanita sepolos Andrea masih tertidur pulas di jam seperti ini? Dia sangat yakin jika setelah ini Andrea akan mendapat hukuman dari Ibu Suri.

Aletha berjalan mendekati ranjang temannya itu, berniat untuk membangunkannya dan menyelamatkan temannya itu dari hukuman wanita mengerikan itu. Jemarinya terulur menyentuh paha perempuan itu, mengguncang-guncangkan tubuhnya dan seketika Andrea menendang tangannya dan kembali tertidur dengan pulas.

Aletha mengaduh kesakitan ketika Andrea mendorong lengannya hingga tersungkur. Perempuan itu berusaha bangkit dan mencoba untuk membangunkan Andrea kembali. Dia tidak akan menyerah begitu saja dan dia juga tidak ingin jika Andrea mendapat hukuman untuk kesekian kalinya.

Kali ini Aletha mencoba untuk mengguncangkan tubuh Andrea lebih keras dan berharap jika perempua itu segera membuka matanya. Beberapa menit telah berlalu, Aletha menghela nafas panjang sebelum terduduk di ranjang miliknya.

Gadis itu mengerjapkan matanya berkali-kali. Dia tak habis pikir jika akan bertemu dengan wanita semalas Andrea. Ya, Andrea memang sangat malas. Bahkan dia tidak pernah bekerja dengan giat sebagai asisten rumah tangga.

Memang wanita itu selalu menuruti setiap perkataan Ibu Suri. Mulai dari menyapu, mengelap bahkan mengepel. Itu semua memang Andrea lakukan hanya saja dia tidak melakukannya dengan benar. Andrea hanya melakukan itu semua jika di hadapan Ibu Suri, setelahnya dia akan meninggalkan semuanya.

Aletha tampak terdiam, berpikir mencari cara untuk membangunkan Andrea. Hingga akhirnya, jemari gadis itu terulur untuk mengambil guling yang berada di dekatnya. Membawa tepat di samping tubuh Andrea dan memukulkannya sekeras yang dia mampu.

Beberapa detik keheningan menyelimuti ruangan itu. Tidak ada yang saling bergerak. Baik Andrea maupun Aletha. Hanya terdengar deruan nafas saja. Hingga akhirnya, Andrea menggerakkan tubuhnya, menguap dengan kedua tangannya yang terangkat.

Sebuah lengkungan tercetak di bibir mungil perempuan itu. Aletha tersenyum simpul ketika Andrea berhasil bangun dan dia amat bangga akan hal itu. Perempuan itu kembali menggucangkan tubuh Andrea dengan keras dan seketika perempuan berambut ikal itu terduduk di bibir kasur.

Tatapannya beralih pada Aletha yang tengah tersenyum padanya, senyum lebar yang selalu dia berikan pada semua orang. Andrea bahkan sempat berpikir jika Aletha adalah orang gila. Bagaimana bisa dia selalu tersenyum dalam keadaan apa pun?

Andrea membalas senyuman perempuan itu, senyum simpul dan disusul sebuah uapan dari mulutnya yang lebar itu bak sebuah wajan. Kedua manik matanya hanya terbuka separuh, rambutnya yang berantakan dan juga kasurnya yang sudah tak berwujud lagi membuatnya terlihat seperti monster yang baru keluar dari tempat peristirahatan.

Among Mr. Dangerous [Tersedia Dalam Versi E-book]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora