Bagian 14

1.1K 34 0
                                    

Happy Reading :))
Jangan lupa tinggalkan jejak ❤
~~~~~~

Mobil mewah bewarna hitam mengkilap itu berhenti tepat di depan bangunan yang menjulang tinggi. Bangunan yang terlihat sangat mewah dan juga berkelas.

Sang sopir mengintip Andrea melalui kaca kecil yang berada tepat di dekat kepalanya. Menghela nafas sejenak setelah mengemudi sejak satu jam yang lalu. Lelaki itu menoleh ke belakang, menatap Andrea yang tengah tertidur pulas.

"Nona, kita sudah sampai"

Hening. Keheningan masih menyelimuti diantara keduanya. Sang sopir kembali menghela nafas panjang. Jemarinya terulur untuk menyentuh lutut wanita itu.

"Nona, kita sudah sampai" ulangnya sembari mengguncangkan tubuh Andrea pelan

Wanita yang tengah tertidur pulas itu masih tertidur, enggan untuk membuka kedua manik matanya. Mulutnya yang menganga dan juga air liur yang membasahi bibirnya membuatnya enggan untuk meninggalkan alam mimpi

"Astaga, mengapa ia tak kunjung bangun?" gerutu sang sopir sembari mengusap wajahnya kasar

Memang seperti itulah Andrea, wanita yang memiliki hobi tidur. Kedengarannya memang aneh, namun itu benar-benar ada. Ia selalu menghabiskan waktunya untuk tidur, tidak lebih. Apalagi setelah ia kehilangan kedua orang tuanya, hobinya itu semakin menjadi-jadi.

Lelaki yang berada di balik kemudi itu memutuskan untuk turun. Jemarinya terulur untuk membuka pintu mobil, menegakkan tubuhnya dan membuka pintu yang berada tepat di samping Andrea.

Lelaki itu kembali melakukan hal yang sama, membangunkan wanita yang memiliki hobi tidur itu hanya saja kali ini ia mengguncangkan tubuh Andrea lebih keras.

Kali ini wanita itu membuka kedua manik matanya, sedikit demi sedikit namun pasti. Andrea mengerjapkan kedua manik matanya sembari mengusap air liur yang terus mengalir itu.

Andrea terlonjak terkejut ketika wajah seorang lelaki asing berads tepat di depannya. Reflek, Andrea mendorong wajah lelaki itu. Sang sopir mengaduh kesakitan, dengan segera ia menjauhkan wajahnya dari Andrea, takut jika wanita itu akan kembali menyakitinya.

"Kita sudah sampai, Nona" ucap lelaki itu tanpa menatap Andrea, bahkan ia memalingkan wajahnya menatap gedung yang menjulang tinggi itu

Andrea mengintip dari balik jendela mobil. Ia merasa tidak asing dengan bangunan ini. Bangunan yang sepertinya pernah ia kunjungi. Namun ia tak yakin, bisa saja itu hanya imajinasinya saja.

Wanita itu segera meraih tas pundak miliknya, mengambil jaket yang berada di dekat tas bewarna navy itu dan segera keluar dari dalam mobil.

Lelaki yang sedari tadi berdiri di samping pintu mobil itu terlonjak kaget ketika Andrea kembali membuat ulah, mendorong lelaki itu tanpa permisi.

"Bisakah kau membuka bagasinya? Aku ingin mengambil koperku!" ujar Andrea tanpa menatap sang sopir dan masih menatap bangunan yang menjulang tinggi itu

Lelaki yang tengah mengenakan seragam bewarna hitam itu kembali menghela nafas panjang, mengusap wajahnya kasar dan berjalan untuk membuka bagasi mobil mewah itu.

Jemarinya yang lentik itu terulur untuk mengambil koper hitam milik wanita menyebalkan itu, Andrea. Menaruh koper itu pada permukaan bumi.

"Nona, ini kopermu" ucapnya mencoba untuk sabar

Andrea mengalihkan tatapannya pada koper hitam yang sudah menginjak permukaan tanah itu, koper yang berisi tentang semua kenangan yang sudah ia lalui bersama sahabatnya, Aletha.

Among Mr. Dangerous [Tersedia Dalam Versi E-book]Where stories live. Discover now