2

22.2K 663 1
                                    

Hallo.. Hallo..

Karena author lagi excited banget jadi author update deh chapter 2 nya..

semoga kalian suka ya.

oh iya jangan lupa komen dan vote yaaa.. See you~

-----------------------------------------------

Hari ini Lina sudah mulai bekerja. Dia menatap dirinya dicermin sekilas. Penampilannya sudah rapi dan pas menurutnya. Dia menggunakan kemeja putih dan rok hitam dibalut jas hitam dan sepatu heels yang manis menghiasi kakinya. Rambutnya dibiarkan terurai yang menambah cantik penampilannya. Lina diterima bekerja di departemen pemasaran. Lina pun bergegas pergi bekerja. Dia tidak mau terlambat di hari pertamanya ini.

Setibanya di kantor, lina langsung menaiki lift yang kebetulan hanya ada satu orang di dalamnya. "hai. Kamu karyawan baru ya?" ucap Sean. "eh, iya. Aku baru diterima disini dan ini hari pertamaku bekerja" jawab lina sopan sambil tersenyum. "Gadis ini sungguh sopan dan ramah. Selain itu, wajahnya juga cukup cantik. Membuatku terpesona" batin Sean. "Perkenalkan aku Sean Roger. Manager dari departemen produksi" ucap Sean sambil mengulurkan tangan. "hmm.. perkenalkan aku Marchelina Parker. Panggil saja aku Lina. Aku bekerja di departemen pemasaran. Salam kenal" balas Lina. Tiba-tiba pintu lift terbuka. "sampai jumpa lagi Lina. Jika kau membutuhkan bantuan jangan sungkan ya. Aku pasti membantumu" ucap Sean sambil keluar dari lift. "iya, terima kasih Sean" ucap lina sopan.

Saat sampai di meja kerjanya. Lina terkejut karena Manager Pemasaran menyuruhnya pergi ke ruangan CEO sekarang juga. Lina pun hanya mengangguk mengiyakan. Dia pun berpikir dalam hatinya "Kok aku disuruh ke ruangan CEO padahal aku kan belum bekerja. Aku juga kan belum bikin kesalahan, kenapa harus dipanggil sih? Hari pertama bekerja dan sudah harus pergi ke ruangan CEO. Apakah aku bikin kesalahan saat wawancara kerja? Ah bingung. Sudahlah. Hadapi saja Lina" Lina menggaruk kepalanya frustasi. Membuat rambutnya terlihat sedikit berantakan.

"Tok.. tok.. tok.. permisi" Lina mengetuk pintu ruangan CEO. "Masuk" titah Andrew tegas. Lina pun masuk dan berdiri di hadapan Andrew tanpa berani menatap Andrew. Dia sibuk dengan pikirannya sendiri. "Duduk" ucap Andrew. Tapi Lina hanya berdiri bengong dan tidak fokus. "Ehem. Duduk" Andrew berdehem dan membuat Lina kaget. Lina pun duduk di sofa yang disediakan.

Lina pun memberanikan diri membuka suara. "Permisi pak. Ada perlu apa ya? Kenapa saya dipanggil ke ruangan bapak padahal saya kan belum bekerja apa-apa. Apa saya bikin kesalahan kemarin saat interview kerja?" ucap Lina mengutarakan kebingungannya.

Andrew POV

Lina terlihat sangat cantik dengan pakaian sederhana yang membalut tubuhnya dengan sempurna dan rambutnya yang sedikit berantakan membuatnya terlihat sedikit menggoda membuatku ingin menciumnya detik ini juga. Tapi aku harus tetap berwibawa "tahan nafsu liarmu itu Andrew" batin Andrew pada dirinya sendiri.

Aku sudah ingat dimana aku pernah bertemu denganmu sebelumnya. Kamu pernah datang ke perusahaanku dan melakukan sedikit cek cok dengan customer yang sangat sombong karena kekayaannya. Aku mengingatnya.

Saat itu kamu memarahi customer itu karena sembarangan membuang sampah padahal cleaning service jelas-jelas baru saja menyapu lantai itu. Bahkan saat ditegur oleh cleaning service, customer itu malah mendorongnya dan membuat tempat sampahnya jatuh bahkan sampahnya berhamburan ke mana-mana. "itu hukuman untuk orang kecil sepertimu karena berani menegurku!! Kalian tidak se-level denganku" ucap customer itu merasa menang sambil berlalu.

Lina geram melihat kejadian itu. Lina membantu sang cleaning service berdiri dan lina berjalan dengan langkah yang lebar-lebar menghampiri customer yang sombong itu. "Anda sebaiknya segera meminta maaf kepada cleaning service itu. Perbuatan anda sungguh sangat menjijikan!!" geram Lina.

Tidak terima dengan perkataan Lina, customer itu pun mengayunkan tasnya untuk memukul Lina. Tapi Lina menarik tas itu dan membuat customer sombong itu jatuh. Lina lalu membuang tas tersebut ke tempat sampah. "sebaiknya anda belajar lebih menghargai orang lain" ucap Lina sambil berlalu membantu sang cleaning service. Customer sombong itu pun merasa malu dengan wajah yang merah padam menahan marah lalu mengambil tasnya dan pergi keluar dari Mall CMW Corporation.

Andrew melihat kejadian itu merasa takjub dalam hatinya. Ternyata masih ada juga orang yang berhati mulia. Bahkan gadis ini tulus membantu karyawannya yang hanya seorang cleaning service. "Jika takdir mempertemukan kita kembali, aku tidak akan melepaskanmu" gumam Andrew. Sejak saat itu Andrew sudah jatuh hati dengan Lina.

Andrew POV end

"Pak.. Pak.. kok pertanyaan saya ga di jawab?" panggil Lina. Andrew pun seketika tersadar dari lamunannya. "ehem.. kamu nanya apa tadi?" ucap Andrew kembali fokus dengan Lina. "tadi saya nanya bapak ada perlu apa ya? Kenapa saya dipanggil ke ruangan bapak padahal saya kan belum bekerja apa-apa. Apa saya bikin kesalahan saat interview kerja?" ucap Lina mengulang pertanyaannya. "ini CEO ganteng-ganteng kok budek ya?" ucap Lina dalam hati.

"oh.. itu.. saya mau menyampaikan ada tugas penting yang mau saya kasih ke kamu. Saya yakin kamu bisa melakukannya" ucap Andrew santai. Kening Lina berkerut. Dia semakin bingung dengan ucapan Andrew. "maksud bapak tugas apa ya?" ucap lina bingung. 

My possessive CEO wants meWhere stories live. Discover now