Chapter 9

4.4K 256 9
                                        

Back In Time Chapter 9
.
.
Dont Like Dont Read
.
Tangan nya bergetar, hatinya berdenyut nyeri saat membaca hasil laporan dari orang suruhanya. Sungguh ia tidak menyangka, Sakura adiknya menderita penyakit kanker stadium tiga. Ia merasa bersalah karna kurang memperhatikan Sakura. Adik bungsunya menyimpan masalahnya sendiri, tanpa orang lain tahu. Bahkan orang tua mereka tidak tahu.
"Hiks maafkan Nii san Saku, Nii san bukan kakak yang baik untukmu."

'Tok tok tok'

Suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Sasori.
"Nii san? Kaa-san menyuruh mu turun kebawah untuk makan malam" Ucap Karin.
"ya aku akan turun Karin"
Sedang Karin ia merasa aneh dengan suara Sasori, tapi Karin hanya diam saja, dia sedang tidak ingin memikirkan apapun setelah putusnya hubungan dengan Sasuke kemarin.
.
"Mana Kakak mu Karin?" tanya Mebuki.
"Sebentar lagi mungkin" jawab Karin acuh. Mebuki mengeryit heran dengan anaknya keduanya itu tidak biasanya Karin bersikap tidak sopan seperti itu.
Kemudian Sasori datang, dengan mata sedikit sembab dan memerah seperti habis menangis ia langsung duduk tanpa menyapa kedua orang tuannya. Makan malam kali ini begitu berbeda, biasanya setiap makan malam paling tidak Karin akan bercerita. Tapi malam ini benar benar sunyi. Kizashi yang sejak tadi diam ahirnya angkat suara.
"Ada apa dengan kalian?" tanyanya heran kepada kedua anaknya.
Melihat Karin yang hanya diam menunduk membuat Kizashi semakin penasaran.
"Karin!!" pangilan Kizashi membuat Karin mengangkat kepalanya.
"Iya Tou-san?"
"Jelaskan apa yang terjadi?" ucap Kizashi dengan tegas
Karin masih diam, ia bingung ingin memulai dari mana. Sedang yang lain masih menunggu Karin untuk bersuara.
"Karin chan ada apa?" tanya Mebuki lembut, sambil mengusap lengan Karin.
Sementara karin ia masih diam membisu.
.
.
"Kaa-san" Ahirnya Karin angkat suara.
"hmm?"
"Sasuke kun memutuskan pertunangan kami" ucapnya lirih, menahan tangis.
Sementara Sasori yang sejak tadi diam langsung mengangkat kepalanya. Ia menoleh kearah kedua orang tuanya. Ayah nya terlihat mengepalkan tangannya, sedang sang Ibu hanya menghela nafas pasrah.
"Bagaimana bisa?" tanya Sasori.
Lalu Karin menoleh kearah Sasori "Sasuke Kun bilang ia mencintai Sa..Sakura Nii san" ucap Karin lirih berusaha menahan tangis.
"SAKURA..." geram Kizashi
Mebuki mengusap lengan Kizashi, berusaha menenangkan suaminya tersebut.
"Kemana dia??" tanya Kizashi, ingin rasanya Kizashi memberi pelajaran kepada Sakura.
"Apa yang akan Tou san lakukan kepada Sakura?" tanya Sasori
"Tentu saja memberinya pelajaran" jawab Kizashi
"Cukup Tou-san!!" Sasori menjeda kalimatnya, ia mengambil nafas kemudian melanjutkan ucapannya.
"Jangan terus menyalahkan Sakura, Sebelum Karin dan Sasuke dijodohkan, Sasuke dan Sakura sudah lebih dulu menjalin hubungan.
"Lalu kenapa Sasuke menerima perjodohan ini? Jika ia menjalin hubungan dengan Sakura? Tanya Kizashi.
"Jika masalah itu aku tidak tau Tousan"
"Kau jangan, mengada-ada Sasori."
"Aku sudah menyelidikinya Tousan" Ucap Sasori berusaha menyakinkan Kizashi.
Semuanya terdiam mendengar penuturan Sasori. Karin sendiri tidak percaya dengan apa yang dikatakan kakaknya tersebut.
"Jadi selama ini akulah yang menjadi penghalang hubungan mereka?" ucap karin lirih. Karin menyesal selama ini ia yang selalu menuduh Sakura merebut Sasuke darinya, tapi ternyata Karin sendiri lah yang menjadi duri dalam daging.
"Tousan ingat, saat menampar sakura tempo lalu? saat Tousan menyalahkannya karna mengira merebut Sasuke dari Karin? Ia bahkan tetap diam, saat kalian mengucilkan Sakura, saat kalian selalu membandingkan Karin dengan Sakura, dia tetap diam bukan? Sakura menyimpan rasa sakitnya sendiri. Tanpa orang lain tahu. Satu hal lagi yang perlu kalian tahu_ "
sasori menjeda kalimatnya sambil memandang orang tuanya dan Karin adiknya
_saat ini sakura sedang dirawat dirumah sakit, sakura menderita kanker stadium tiga, bahkan kita sebagai keluarganya tidak ada yang tahu bukan?" Sasori berujar sambil menahan tangis dan amarah.

DEG!!

"APA??" rasanya Mebuki ingin pingsan mendengar ucapan Sasori barusan. Sedang yang lainnya masih syok, kaget mendengar berita dari Sasori.

.
Saat ini Sasuke masih menunggu Sakura yang masih belum sadarkan diri, ia sangat takut kehilangan Sakura.
"Kumohon buka matamu.." tangan kiri Sasuke menggenggam tangan Sakura sedang tangan kanannya ia gunakan untuk mengelus pipi Sakura. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika Sakura pergi darinya.
'Tidak-tidak, Sakura akan tetap bersamanya'
Sasuke mencoba untuk berfikir positif. Namun tetap saja hatinya tidak tenang.
~~~~~
Manshion Uchiha.
Ini sudah sekian kalinya makan malam keluarga Uchiha tanpa adanya Sasuke.
"Itachi, kau bilang Sasuke tadi pulang, kemana lagi dia?" tanya sang kepala keluarga.
"Katanya dia masih ada urusan Tou-san." Ucap Itachi.
Haaah Itachi sudah lelah membahas Sasuke, adiknya itu benar benar kurangajar. Mungkin sebaiknya Itachi berkata jujur saja tentang hubungan Sasuke adiknya dengan Sakura putri bungsu keluarga Haruno.
"Emm Tou san?" panggil Itachi.
"Hn" guman Fugaku. 'haaahh Sasuke sekali.'
"ada yang ingin aku bicarakan dengan Tousan dan Kaa-san"
"Apa yang ingin kau bicarakan Itachi kun?" tanya Mikoto
"Ano.. Begini Tousan Kaa-san, Sebenarnya sebelum Sasuke dan Karin bertunangan, Sasuke sudah lebih dulu menjalin hubungan dengan Sakura"
"Apa maksud mu Itachi?" Tanya Fugaku sedang Mikoto ia sebenarnya sedikit kaget, tapi Mikoto tetap memperhatikan Itachi, ia sudah menduka ada yang tidak beres mengenai Sasuke. Sejak perjodohan itu Sasuke menjadi lebih pendiam.
"Sebenarnya sebelum Sasuke di jodohkan dengan Karin, Sasuke sudah lebih dulu menjalin hubungan dengan Sakura" jelas Itachi
"Lalu kenapa adik mu itu menyetujui perjodohannya dengan Karin?"
Tanya Fugaku.
"Kalau itu memang kesalahan Sasuke sendiri Tousan, awalnya ia berpacaran dengan Sakura, agar bisa berdekatan dengan Karin." Ucapan Itachi membuat Fugaku geram terhadap anak bungsungnya, pasalnya seorang Uchiha pantang menyakiti hati seorang Wanita.
"Dan satu lagi Tousan, Kaa-san~~
jeda, Itachi mengambil nafas "Sakura saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit, dia menderita Kanker stadium akhir"
~~

Saat ini Karin berada dikamar Sakura, ia memandang foto Sakura sendu, selama ini hubungannya dengan Sakura memang tidak terlalu dekat, Sakura sendirilah yang menjauh tapi tentu saja Karin sadar apa yang membuat Sakura menjauh, itu semua karna dirinya yang selalu menjadi pusat perhatian orang orang, dan Sakura yang selalu dibandingkan dengan Karin merasa pesimis.
"Saku.. Kenapa kau tidak bilang jika kau Sakit? Hiks hiks maafkan aku,
.
.
Dilain tempat Mebuki masih saja menangis memikirkan putri bungsunya, ia sungguh menyesal karna selama ini selalu menomor duakan anak bungsunya tersebut.
"Saku sayang, Putri kecil Kaasan, maafkan Kaasan hiks hiks, Kaasan bukan Ibu yang baik untuk mu nak~"
"Tsuma tenanglah.. Kita akan menjenguk Sakura besok" Kizashi berujar sambil menenangkan istrinya, jujur dari hatinya yang  terdalam ia juga menyesal, memikirkan Sakura putri kecilnya membuat hatinya sesak.

Malam itu keluarga Haruno diselimuti perasaan bersalah dan menyesal kepada Sakura. Sasori ia berdiam diri dikamar memikirkan keadaan adik bungsunya. Karin yang masih menangisi Sakura sambil memeluk foto adiknya tersebut. Dan pasangan Haruno yang tidak bisa tenang karna dilanda perasaan bersalah kepada putri bungsu mereka.
.
.
.
TBC
.
.
Haloo apa kabar?? Maaf saya baru bisa up, sebenarnya sudah dari dua hari yang lalu pingin up, tapi tempat saya KKN itu susah jaringannya.
Maaf jika tidak puas dengan Chapter ini.
Oh ya saya juga tidak bisa menjanjikan bisa up cepet, karna saya masih sibuk KKN.
Sekian basa basi dari saya hahaha. Jangan lupa vote. 👌👌🖐🖐🖐🖐

Back In Time  ~END~ ✔️✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora