chapter 3

4.9K 176 0
                                    

" Hai, ma!" Sapa Illa pada ibunya yang sedang sibuk berkutik dengan bahan makanan.

Seusai menyapa sekilas ibunya, Illa langsung bergerak masuk kedalam kamarnya.Dikamar Illa, terus memikirkan cara untuk dirinya dapat jauh-jauh dari Aslan walaupun mereka teman sebangku untuk sekarang.

Illa terus menerus, menebak nebak apakah Aslan masih mengingat kejadian yang memalukan saat hari graduation itu atau tidak sama sekali. Dan hari ini pun, Aslan kembali menolongnya agar tidak jatuh sama persis dengan kejadian di graduation saat itu. Hingga akhirnya ia kelelahan dan terlelap.

🍑🍑🍑

Besok harinya, pagi pagi sekali Illa sudah berangkat dari rumahnya ke sekolah. Entah angin apa, hari ini Illa berangkat kesekolah sangat cepat bahkan disaat murid murid lain belum tiba disekolah Illa sudah tiba.

ISaat ini ia sedang menelusuri koridor sekolah, yang masih kelihatan sepi. Aura yang mengerikan yang timbul karena suasana masih sepi membuat Illa bergidik ngeri.

Ia mempercepat langkahnya, dan terus terus menatap ke arah sepatunya melangkah tanpa berniat mengangkat kepala. Langkah kaki Illa semakin lama semakin cepat, semakin cepat, semakin cepat. Dan, BUGH.

Illa menambrak sesuatu yang terasa begitu keras. Illa masih saja tidak berani mengangkat kepalanya, ia takut kalau yang ia tabrak sekarang ini bukan manusia melainkan gudurowo, tunyul, atau semacam jenis setan lainnya.

Mulut Illa langsung komat Kamit, mengucapkan kalimat Taubah, agar setan yang berada didepannya ini lenyap.

"Maaf, saya ngak nganggu kamu. Saya cuma mau sekolah, jangan nganggu saya ya.". Kata Illa sambil memohon mohon.

Suara tawa pecah dari seseorang dihadapan Illa sekarang. Ia tertawa terbahak bahak.

Mendengar itu, Illa mengangkat kepalanya dan mendapati seseorang yang berada dihadapannya,sedang mengetawai dirinya dengan lepas.

🍑🍑🍑

My Devil BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang