chapter 6

3.8K 145 0
                                    

Hari ini Illa berangkat sekolah sedikit terlambat. Disebabkan semalam Illa tidak dapat tidur karena terus memikirkan Aslan yang tanpa sebab mengirim pesan padanya.

Saat masuk kekelas Illa masih belum mendapati adanya Aslan dikelas. Ya, setelah kejadian ia chatingan bersama Aslan semalam membuatnya benar benar merindukan Aslan,seperti seseorang yang merindukan kekasihnya.

Illa sudah duduk ditempatnya sekarang. Illa mencoba memalingkan wajah kearah sebelah tempat ia duduk, tepatnya bangku yang diduduki oleh Aslan.

"Hai."

Tiba tiba ada suara yang menyapanya. Illa mengalihkan pandangannya dari bangku disebelah Illa ke arah suara seseorang yang menyapanya.

Illa mendapati Aslan yang tengah berdiri dihadapannya sambil menyunggingkan senyum yang manis. Sekarang Illa benar benar susah untuk menelan salivanya sendiri.

Selanjutnya Aslan duduk dikursinya. Illa membuang wajahnya kearah lain karena ia sudah yakin betul bahwa sekarang wajahnya sudah bersemu merah, diakibatkan pesona dari senyum termanisnya Aslan.

" Ngimana jawaban lo, sama pertanyaan gue semalam?" Tanya Aslan.

Illa sekarang menatap kearah Aslan, sambil memikirkan pertanyaan apa yang dilontarkan Aslan semalam padanya.

"Pe... pertanyaan apa ya?" Tanya Illa kembali.

Aslan kini memijat dahinya sendiri membuat Illa tersenyum canggung.

" Ngini, nanti malamkan malam Minggu ni. Gue mau ngajakin lo kesate taichan Senayan. Lo mau gak jalan sama gue?" Tanya Aslan.

Illa benar benar dibuat tercengang. Illa menelan salivanya beberapa kali. Ia masih bingung, seorang Aslan ngajak dirinya jalan dimalam Minggu.

"Gue?" Tanya Illa sambil menunjuk dirinya.

"Iya lo, cewek yang semalam nemenin gue lewat chatingan. Terus, ninggalin gue tiba tiba juga lewat chatingan." Jelas Aslan panjang lebar.

" Tapi gue nggak bisa janji ya. Soalnya, gue belum nanyak ke bokap sama nyokap gue." Kata Illa.

" Gue bantu lo ngomong sama nyokap bokap lo." Kata Aslan pada Illa.

"Eh...eh ngak usah. Bokap gue itu galak Lo, bisa bisa di gebukin lo." Ucap Illa sambil menunjuk ekspresi tidak setuju.

" Pokoknya nanti pulang sekolah, lo pulang bareng gue. Dan, gue ngak terima penolakan." Ucap Aslan lalu sibuk memainkan video game yang ada di iPhone- nya.

🍑🍑🍑

Illa dan Karin sedang berada dikantin membicarakan suatu permasalahan kemarin yang dijanjikannya pada Karin tapi belum sempat terpenuhi oleh Illa.

"Jadi ngimana ceritanya?" Tanya Karin antusias pada Illa.

Illa masih sibuk memakan makanan yang ia pesan tadi. Lalu menyeruput teh dingin sedikit agar tenggorokan-nya lebih lega dan ia dapat berbicara tanpa kendala pada Karin.

"Kemaren itu, gue datang sekolah terlalu cepat. Terus tiba tiba di koridor sekolah gue ngerasa ada yang ganjil ngitu, terus gue baca doa yang diajarin guru ngaji gue, eh tiba tiba Aslan didepan gue malah ketawa kenceng banget, malu dong gue. Dia malah bilang gue tuh aneh terus dia nyubit hidung gue.aneh ngak sih." Jelas Illa panjang lebar.

Karin yang berada dihadapan Illa benar benar tidak dapat menyembunyikan perasaan kaget nya sekarang. Ia melotot tanpa ada niatan untuk berkedip ke arah Illa ditambah lagi mulutnya yang menganga lebar.

"Terus?" Ucap Karin.

"Ya terus semalam dia ngechat gue, terus lo tahu apaan?" Ucap Illa yang diakhir kalimatnya ia sisipkan dengan nada teriak.

Spontan Karin langsung menggelengkan kepalanya.

"Nanti malam dia ngajakin gue ke tempat sate taichan, dan nanti pulang gue mau dianterin pulang sama dia. Demi apapun, sekarang gue ngak tau harus ngapain?" Ucap Illa yang sekarang dengan ekspresi yang berbeda.

Mata Karin sekarang jauh lebih melotot dari sebelumnya, ia tidak dapat percaya. Sahabatnya yang bisa dibilang tidak begitu cantik bisa dekat dengan salah satu cowok badboy, most wanted boy, dan devil boy.

"OMG"

"OMG"

"OMG"

Karin terus mengucapkan kata 'omg' terus terusan sambil mengebrak meja beberapa kali. Sekarang semua mata tertuju kearah meja yang diduduki Illa dan Karin, tidak lepas dari seluruh meja dipojokan kantin yang ditepati oleh Aslan dan teman temannya.

Illa langsung berdiri dan menutup mulut Karin.

"Apa apaan sih lo, jangan bikin gue malu ya." Kata Illa sambil mencoba menutupi mulut Karin, yang terus terusan berkoar.

Karin sekarang sedang menenangkan dirinya, agar perlakuannya tadi tidak terjadi lagi.

"Ok, demi apapun kenapa Aslan bisa ngajakin lo jalan, malam Minggu lagi?" Tanya Karin pada Illa yang sekarang dengan kondisi yang lebih tenang.

Illa menggelengkan kepalanya, yang itu menandakan ketidak tahu-an.

"Terus nanti dia nganterin lo pulang, ya terus lagi, ngimana sama nyokap bokap lo?" Tanya Karin dengan wajah yang khawatir.

Illa menundukkan kepalanya.

"Ya itu masalahnya sekarang." Ucap Illa spontan.

"Terus ngimana?" Tanya Karin lagi yang terus terusan penasaran.

" Kata Aslan sih, dia mau bantuin gue ngomong sama nyokap bokap gue." Ucap Illa lagi.

"Gila ya lo, Aslan aja orang yang baru lo kenal mau ngomong sama bokap lo, cari mati kali ya. Gue aja yang udah kenal lama sama lo, langsung ngak diizinin kalau mau ngajak lo keluar." Kata Karin tak habis pikir.

Illa sekarang juga tidak mengerti. Illa benar benar frustasi sekarang. Aslan yang melihat keadaan Illa sekarang dari tempatnya duduk, merasa khawatir dengan gadis yang mampu membuat hatinya campur aduk.

Aslan terus mempertajam pandangannya kearah Illa.

Bel masuk berbunyi, mendengar itu Illa langsung bangkit dari tempatnya sekarang dan melenggang pergi kembali ke kelasnya juga Karin yang mengekorinya dari belakang.

🍑🍑🍑

Karin dan Illa berpisah dipertengahan koridor. Tiba tiba dari belakang muncul Aslan yang tiba tiba menarik Illa kepelukannya. Badan Illa secara spontan langsung menegang, Illa tak mengerti kenapa Aslan melakukan ini padanya.

"Kan gue udah bilang sama lo, gue bakal bantu lo ngomong sama nyokap bokap lo." Kata Aslan masih dengan posisi memeluk Illa.

Wangi yang keluar dari badan Aslan benar benar membuat Illa mabuk sekarang. Wanginya benar benar maskulin yang mampu membuatnya nyaman berada dipelukan Aslan.

Tak luput juga, Aslan juga menghirup lembut wangi yang masuk ke hidungnya yang berasal dari rambut Illa membuatnya sangat nyaman sekarang.

🍑🍑🍑

My Devil BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang