FIFTY EIGHT

13K 1.6K 216
                                    

Sayangi jantung anda!

Kim Taehyung membuka jasnya, meletakkannya sembarang pada kursi rias, dasinya menyusul kemudian. Aku tidak tahu alasan apa yang membuat bocah itu bisa bergaya dan berpakaian seformal itu. Oh, come on tidak mungkin kan dalam waktu dua tahun dia menjadi Tuan Kaya Teramat Kaya hingga target sekelas Tuan Hwang pun tunduk padanya.

"Aku mau mandi, kau tidak akan bisa kemana-mana. Hanya aku yang bisa membuka pintu, tapi kalau kau mau mencoba, silahkan."

What the fvck! Dia persis seorang psikopat.

Tanpa menunggu jawabanku ia segera masuk ke dalam kamar mandi. Aku sedang duduk pada satu sofa dalam kamar yang teramat luas ini. Ya, kami berada di sebuah kamar dari sebuah hotel di atas gedung tempat pesta tadi. Tentu saja, dengan catatan aku ini menjadi seorang penjaja diri.

"Mark, Sungwoon, atau Ryujin, ada yang dengar aku."

Aku menunggu beberapa saat sembari memandangi ke arah kamar mandi yang sudah mengeluarkan suara kucuran air dari dalam. Kurasa pria itu benar-benar mandi. Masalahnya aku harus tahu perintah apa yang harus kulakukan selanjutnya, karena bagaimanapun aku sedang dalam misi.

"Lily, kau dimana."

Astaga, hatiku lega seketika mendengar suara dari seberang sana. Aku bisa menebak itu adalah suara Sungwoon.

"Sialan! Kau tidak mengikutiku? Atau Mark? Aku tidak tahu aku dimana, Tuan Hwang membawaku ke sebuah club dan sekarang aku berada di sebuah kamar hotel diatas gedung club itu."

"Ada balkon? Coba lihat keluar, atau ciri-ciri kamarnya seperti apa? Ngomong-ngomong apa Tuan Hwang tidak mendengarmu? Jangan lupa senjata dalam tas mu, jika dia berani berbuat sesuatu, semprotkan langsung pada matanya, kalau ..."

"Aku tahu, Sungwoon. Aku tahu. Aku tidak bersama Tuan Hwang, dia menjualku pada partner bisnisnya."

"Oh ya, wow bagus, Lily. Informasi lebih banyak lagi. Siapa namanya?"

Namanya? Haruskah aku memberitahu bahwa dia adalah Kim Taehyung. Kim Taehyung bukan orang jahat--tidak, apa yang sedang kupikirkan. Aku sedang dalam misi dan semua orang yang berada di sekitar target bisa menjadi target juga.

"A ..aku belum tahu. Akan kuberitahu setelah aku tahu. Ngomong-ngomong aku sudah di balkon. Aku bisa melihat lapangan golf dan air mancur dengan patung, ah maaf aku tidak bisa mendeskripsikan bentuknya."

"Tidak apa-apa, informasi itu cukup. Kami akan mencari keberadaanmu. Ah, satu lagi, segera lepas alat-alat komunikasimu, sepertinya kali ini kau cukup jauh melangkah."

"Sialan! Maksudmu aku benar-benar harus tidur dengannya?"

Sungwoon terdiam sebentar, bahkan aku bisa mendengar helaan nafasnya.

"Hey, aku bisa mendengar kalian. Jangan bertengkar, sekarang aku sedang berusaha mencari keberadaanmu karena alat pelacakmu entah mengapa tidak berfungsi sejak masuk ke mobil Tuan Hwang."

Itu suara Mark.

"Lepaskan alat komunikasimu, Lily. Taruh ke dalam tas, kami akan berusaha menjemputmu secepat mungkin."

Mendengar perkataan Mark, aku merasa bahwa situasi benar-benar tidak pernah seburuk ini. Ini benar-benar hari sial yang kukhawatirkan. Dan entah mengapa aku harus bertemu dengan Taehyung. Apa jangan jangan dia yang membawa sial ke dalam kehidupanku?

"Baiklah! Jika kalian tidak menjemputku, aku akan membunuh kalian."

Aku segera melepas alat itu dari tubuhku. Lebih dari mereka, aku harus menyelamatkan diriku dari situasi yang sebenarnya. Apa Taehyung akan menanyakan hal lain? Apa ia--apa sih yang kupikirkan?

HOUSEMATE ✔Where stories live. Discover now