Bintang berjalan menelusuri koridor sendirian menuju ke kelas,rambutnya yang di kuncir kuda itu bergoyang-goyang seiring langkahnya
ia sengaja berangkat pagi-pagi karna hari ini ada ujian Biologi dan ia ingin melancarkan yang sudah di pelajari tadi malam."Heh,cewe ganjen! " panggil Venus yang menghalangi jalan Bintang
Bintang menarik napasnya lalu kembali berjalan,lagi-lagi Venus menghalanginya
Oke,sudah tidak bisa di biarkan lagi. Bintang diam untuk mendengarkan ocehan dari mulut iblis satu ini
"Gue gak kenal sama lo,jadi jangan pernah ambil sesuatu yang udah menjadi milik gue termasuk Langit. Gue jelas lebih baik dari lo, lo cari perhatian apa gimana?" ketus Venus sambil melipat kedua tangannya di dada dan mematap Bintang dengan sinis
Bintang hanya diam menatapnya,lalu memutar bola matanya malas,
"Udah? " tanyanyaVenus terkejut dengan balasan Bintang,ia mengepalkan kedua tangannya ingin menampar Bintang namun lagi-lagi tangannya di tahan bukan dengan orang lain melainkan oleh tangan Bintang sendiri
"Yang ganjen lo apa gue? Gua ngebela diri gue sendiri apa gue salah? Caper? Yang tiba-tiba masuk ke kelas orang lain lalu bentak-bentak tanpa tau masalahnya itu siapa? Dan sekarang lo mau bales main fisik? Yakin lo lebih baik dari gue? " bentak Bintang lalu melanjutkan langkahnya dengan sengaja menabrak bahu Venus.
Venus di buat semakin memanas,ia berbalik menatap punggung Bintang dengan tajam hingga punggung itu menghilang di tangga
"Tunggu pembalasan gue" Desis Venus diam-diam tangannya mengepal dengan sorot mata tajam,sambil berpikir untuk menyusun rencana balas dendamnya
Disisi lain, Bintang menutup mulutnya dengan mata melotot dan pekikan tertahan baru pertama kalinya ia berani berkata seperti itu jantungnya berdebar tak karuan,ada rasa takut dan legah menjadi satu,ia berharap dengan berucap seperti itu Venus tidak lagi mengusiknya.
Atau mungkin tidak dan malah lebih parah?
"Bintang!! " teriak Aletta dari pintu kelas membuat Bintang menoleh ke arahnya
"Aletta?" Panggilnya lalu tersenyum manis,
"Bintang,ada apa? Muka lo kok gitu? " tanya Aletta alih-alih menjawab Bintang justru hanya tertawa hampa
"Gue belum belajar biologi makannya gue masih tegang,gue belum siap " balas Bintang dengan menampilkan deretan giginya,kemudian ia membenarkan posisinya dengan duduk di sebelah Aletta
Aletta mengerutkan keningnya dan ikut duduk di samping Bintang, kemudian mereka mengeluarkan buku pelajaran Biologi dan belajar Biologi bersama,
Tanpa Bintang sadari,ia telah masuk ke neraka yang Langit buat.
"Bintang,janji sama gue setelah ini kalau lo ketemu dengan Langit entah dimana pun,lo harus bisa mengontrol diri lo kalau bisa jangan sampai terbawa emosi. Gue takut semakin lo bergerak lebih jauh masalah yang lo hadapin malah semakin besar nantinya,Langit bukan hanya ngasih masalah buat lo tapi akan ada hal-hal yang tak terduga lainnya,pasti. " jelas Aletta matanya menatap wajah malas Bintang. Malas karna Aletta lagi-lagi mengungkit soal ituAletta benar-benar mencemaskan Bintang sejak kedatangan Venus dan Aurel kemarin,mungkin ada baiknya Bintang mengontrol emosinya agar tidak terjadi hal yang tak di inginkan nantinya dan bukan kah itu juga bagus untuk dirinya? Agar tidak ada yang mengira itu memang sifat asli seorang Bintang Alana.
Namun sepertinya kali ini Aletta mengatakannya dengan sungguh-sungguh terlihat dari sorot matanya begitu meyakinkan dan seakan memohon,Bintang menghela napasnya panjang
"Gue gak bisa diam aja saat gue di perlakukan dengan tidak adil. " ujar Bintang sambil menatap lurus ke depan
Aletta menghela napasnya, "Setidaknya,gue mohon sama lo jangan terbawa emosi dan jangan sekali-kalinya lo penasaran sama sosok dia. " Katanya
Setelah mendengar ucapan Aletta sejujurnya Bintang ingin menyela dan bertanya apa maksudnya namun ia urungkan karna Aletta kembali memanggilnya dan tak ada yang bisa ia lakukan selain menoleh sambil tersenyum
"Bintang?"
"Iya?"
"Kalo misalkan hidup lo berubah karna Langit gimana?" Tanya Aletta yang semakin membuat Bintang heran
Bintang semakin mengerutkan keningnya,ia merasa apa yang Aletta ucapkan ada sesuatu di balik setiap katanya,sampai akhirnya Bintang tak bisa menahan hasrat penasarannya
"Berubah maksudnya?"Aletta menunduk, "Nanti lo bakalan paham" balasnya sambil tersenyum dengan wajah menghadap ke tulisan-tulisan di bukunya.
YOU ARE READING
LANGIT [✔]
Teen Fiction[Beberapa Part Belum di Revisi] ❝ 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳, 𝘵𝘶𝘭𝘪𝘴𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢𝘬𝘶. ❞ [LANGIT] - 𝘖𝘰𝘩 𝘚𝘦𝘩𝘶𝘯 & 𝘉�...