10. Move, Darl.

5.2K 585 92
                                    


"John, aku mandi dulu."

Setelah selesai resepsi pernikahan, Jaehyun buru-buru masuk ke kamar mandi. Ia tiba-tiba diserang gugup.

"Ya ampun, bagaimana ini?"

Jaehyun membawa tungkainya bolak balik di depan wastafel. Mengingat malam ini adalah malam pertama mereka, well, sudah jelas apa yang akan terjadi dalam beberapa waktu kedepan. Karena itulah Jaehyun panik.

Tangannya bergerak meraih pipa kecil yang dipasang khusus didekat closetnya. Matanya memicing memperhatikan pipa ramping dan panjang itu.

"Ah, akhirnya tiba juga aku mengenakan ini."

Jaehyun menarik nafas, menaikkan satu kakinya ke closet hingga lubang analnya kelihatan. Sambil mengigit bibirnya, Jaehyun membersihkan analnya dengan douche itu, alat laknat yang dipasangnya beberapa bulan lalu.

Dulu, Jaehyun kira Mingyu akan membuatnya memakai benda itu, beruntung yang sekarang ia memakainya untuk suaminya, soulmate nya sendiri. Dia tidak mungkin membiarkan Johnny memasukinya tanpa pembersihan terlebih dahulu, khawatir nanti pas ditarik keluar kuning kan bahaya.

Bisa-bisa Jaehyun diceraikan saat itu juga.

🍁🍁🍁

"Jae?"

Yang dipanggil nyaris memekik kaget karena Johnny masuk tiba-tiba saat Jaehyun sedang memakai piyama nya. Ya ampun, Johnny ini benar-benar suka tiba-tiba ya.

Jaehyun buru-buru menutupi tubuhnya dengan handuk yang tadi teronggok di dekat kakinya.

Johnny cengengesan, matanya sudah menjelajah kemana-mana.

"Lebih mulus dari perkiraan ternyata." Johnny bergumam seakan-akan hanya dia yang mendengarnya, kenyataan nya telinga Jaehyun sampai memerah karena mendengar gunakan itu.

"Ada apa?" Tanya Jaehyun mengalihkan.

"Makan malam dulu, baru-" Johnny menghentikan kata-katanya. Hm, bagaimana mengatakan nya ya?

"Baru?"

"Makan malam dulu sama mertua baru." Johnny kembali nyengir lalu berbalik, hendak keluar lagi.

"Kau mengatakan seolah-olah aku punya mertua lama." Jaehyun mendumal, tapi dia turun juga setelah memakai pakaian nya.

🍁🍁🍁

Jaehyun bergerak rusuh di atas tempat tidurnya. Sedangkan dari arah kamar mandi terdengar gemericik air yang menandakan Johnny sedang membersihkan tubuhnya.

Duh, kata-kata Krystal dan Youngeun di ruang makan tadi terngiang-ngiang terus di telinganya.

"Jae, Mama minta cucu laki-laki ya, jangan berisik saat proses produksi nya."

"Kalau mommy, maunya yang kembar, laki-laki perempuan juga boleh."

Ya ampun, sudah dipesan saja, dibilang produksi segala, dikira dia ini produsen kecap apa?

Jaehyun mendengus, ia bangun membenarkan posisi duduknya. Menyandar pada sandaran tempat tidur. Dia sudah seperti anak gadis yang akan diperawani saja, padahal usianya sudah dua puluh delapan tahun, ya memang benar masih perawan-

"Jae?"

Suara Johnny memecah lamunan tak karuan Jaehyun. Ketika dia menoleh, yang didapatinya adalah pemandangan indah.

Aktor setinggi seratus delapan puluh lima sentimeter dengan otot-otot perut yang menonjol dan wajah  tampan. Rahang yang tegas dan hidung yang mancung, ditambah dagu runcing dan philtrum ikonik.

Two Weeks: Destiny Line (JOHNJAE FANFICTION)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant