PART 29.

306 14 0
                                    

"Kemana aja kamu beberapa hari ini!" ucap diana menyentuh kasar kepala jelita dengan telunjuk nya

"Jelita...jelita..." ucap jelita dengan gugup

"Jawab!" bentak diana

"Jelita pulang ke desa" lantang jelita

Prakk

Satu tamparan di pipi jelita.

"Dasar kamu! Anak ga tau di untung, ikut saya sekarang!" Diana menarik tangan jelita sehingga jelita merasa kesakitan

Jelita hanya menuruti kemauan mama nya.

Diana mengurung jelita di kamar mandi setelah di siram kan air oleh diana.

Jelita sendiri sangat merasa sedih, betapa jahat mama nya betapa ia sengsara.

"Kamu tinggal di sini, jangan coba-coba kabur dari saya!" ucap diana

Jelita hanya bersedih, air matanya tiada henti dengan keadaan seperti ini ia masih memikirkan vano. Sedangkan diana langsung meninggalkan jelita dengan keadaan yang tidak baik.

**
"Sebentar lagi pasian akan siuman" jelas dokter

"Terimakasih dok" ucap vando

----------------

"Jelita?" panggil vano

Jelita mengabaikan ia berjalan menyusuri pepohonan yang serba putih indah.

Vano mengikuti jelita.

Tepat di pepohonan jelita berhenti. Vano mulai mendekati jelita untuk meminta maaf atas kesalahan nya selama ini.

"Jelll" panggil vano agar jelita mau berbalik badan untuk berbicara kepadanya.

Jelita berbalik badan dan mengatakan

"Vano? Lo harus istirahat jgn banyak bergerak"

"Gue cuma ingin minta maaf sma lo"

"Gue udh maafin lo"

"Terus lo ngapain di sini?"

"Ada seseorang yang menjemput gue"

Lalu jelita langsung pergi meninggalkan vano.

"Lo mau kemana?"

Jelita pergi gitu aj, hingga menghilang tiada lagi jejak seorang jelita di mata vano.

"Jelitaaaaaa" teriak vano

---------------

Vano terbangun dari mimpinya, dengan menteriakin nama jelita, ntah la vano sendiri tidak tau kenapa ia bermimpi seprti itu, seakan-akan jelita pergi selama nya.

Keluarga vano langsung masuk ke ruangan vano karena mendengar suara teriakan.

"Kamu baik2 aj sayang?" tanya Amara

"Minum dlu lo" ucap vando memberikan segelas air putih

"Aku baik2 saja" ucap vano

FLASHBACK Of JELITA:

"Papa tolong jelita, jelita tidak kuat lagi" ucap jelita dalam tangisan nya

Baju jelita basah, udara di kamar mandi terlihat begitu dingin ia tidak akan kuat jika sperti ini.

Dalam keadaan begitu ia memeluk erat tubuh nya agar tidak merasa kedinginan.

Bibir pucat, badan beku. Rasanya jelita tidak sanggup menahannya.

Anak DESA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang