BAGIAN ENAM BELAS (TAMAT)

13 1 0
                                    

Felisia berjalan menuju kantin untuk menemui Azka, seperti permintaan cowok itu. Beruntung, saat ini kantin sedang tidak padat, tetapi tidak sepi juga. Biasa saja. Baru saja lima langkah Felisia menapakkan kaki di kantin, ia sudah bisa menemukan sosok Azka.

"Ada apa, Azka?" tanya Felisia to the point.

Orang yang dipanggil mengalihkan pandangannya yang semula terfokus pada ponsel yang sedang menampilkan beranda instagram. Kemudian ia tersenyum pada Felisia.

"Duduk dulu, Fel," katanya memersilakan.

Felisia tersenyum sopan, kemudian duduk di kursi tepat di hadapan Azka.

"So?"

Azka terkekeh mendengar pertanyaan singkat yang Felisia lontarkan. "Kamu nggak sabaran banget, sih, Fel," ungkapnya. "Pesen dulu makanan atau minuman kek," imbuhnya.

Felisia mengangkat kedua alisnya, merasa jengah. "Sebelum ke sini, aku udah makan dan minum. Soalnya ada jamkos dua jam pelajaran sebelum istirahat. Kamu aja yang pesen," usulnya.

Azka tersenyum. "Oh gitu, ya udah. Aku to the point aja, ya."

Felisia mengangguk dua kali. Iya, Azka, iya.

"Fel, aku denger-denger kamu udah putus ya sama Azam-Azam itu?" tanya Azka dengan tatapan yang menyiratkan rasa penasaran.

Felisia terdiam sebentar. "Iya."

Satu kata yang saat ini mampu membuat Azka tersenyum lebar. Sangat lebar, bahkan hingga cowok itu menyengir menampilkan gigi putihnya yang tersusun rapi.

Felisia jadi bingung sendiri melihat tingkah Azka yang terlihat sangat semringah.

Saat ini Azka sedang mengangguk-anggukkan kepalanya. "Fel, jadi gini, aku kan udah pernah bilang kalo aku bakalan tunggu sampai kamu putus sama Azam itu."

Felisia diam saja, menunggu kalimat selanjutnya yang akan diucapkan cowok di hadapannya ini.

"Sekarang aku rasa kita udah cukup kenal dan dekat satu sama lain. So, aku mau kita lebih dari sekadar teman, bisa?"

Yang ditanya mengembuskan napasnya pelan. Ia terlihat begitu tenang. Selanjutnya ia tersenyum.

"Gini Azka, coba kamu inget-inget lagi, tujuan awal kamu pengin kenal sama aku apa?" tanya Felisia yang membuat Azka mendadak bingung.

Saat ini Azka sedang berusaha mengingat-ingat apa tujuan awal ia ingin mengenal Felisia yang pernah diucapkannya, sampai Felisia saja masih ingat tujuan tersebut.

"Gimana? Inget?"

Ah iya!

"Aku minta kita temenan," jawab Azka setelah berusaha megingat.

Felisia tersenyum. "Done, sekarang kita udah berteman, Azka. So what?"

Azka melongo mendengar perkataan Felisia. "Maksudnya, kita—"

Felisia menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan. "Kayaknya kamu salah deh. Kamu belum cukup kenal dan dekat sama aku. Buktinya, kamu nggak tahu kalo mau ngomong sama aku, semuanya harus spesifik. Dan kamu specificly bilang pas awal kita kenal, kamu mau kita berteman."

Azka melongo mendengar penjelasan Felisia yang sedikit absurd. Tidak lama kemudian bel tanda istirahat telah berakhir berbunyi.

Felisia tersenyum. "Istirahatnya udahan, nih. Aku permisi, ya, Azka."

Setelah berpamitan pada Azka, Felisia bergegas menuju kelasnya. Sedangkan Azka masih terdiam di kantin.

TAMAT

Tasikmalaya, 10 April 2019

Alhamdulillah!!! Gaes!!! Akhirnya SPESIFIK ini tamat juga. Aku bersyukur bisa menamatkannya, ya walaupun prosesnya lamaaaaaa banget wkwkwk.

Aku berterimakasih pada Alloh Swt., juga pada orang tua, dan teman-teman yang sudah mendukung cerita ini. Love you guys so much!

Oh iya, aku juga berterimakasih pada narasumber yang bersedia membagi ceritanya padaku dan menghasilkan cerita ini. Maaf ya kalo ada yang kurang berkenan, hehehe.

Aku pernah bilang kan, ya? Cerita ini based on true story, aku sebagai penulis juga ikut terlibat dalam kisah sebenarnya. Tapi yang jelas, aku bukan Felisia-nya wkwkwk. Tebak aja aku jadi siapa di cerita ini.

Anyway, what do you think about the ending?

Fyi, ending cerita ini sama sekali nggak ada kaitannya sama kisah sebenarnya. Soalnya aku bener-bener memanipulasi endingnya. Iya, ending cerita ini 100% imajinasi aku, sebagai penulis cerita ini. Aku sengaja bikin ending yang agak absurd dan menggantung. Sederhana aja, sih, alasannya karena aku suka.

Aku menerima semua kritik dan saran. Temen-temen boleh kasih aku masukan:)

Akhir kata, sekali lagi aku berterimakasih sama temen-temen yang sudah mendukung cerita ini. Semua vote, comment, dan dukungan kalian sangat berharga buat aku.

THANK YOU SO MUCH! SAMPAI JUMPA LAGI DI CERITAKU YANG LAIN.

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh.

Spesifik (Lengkap)Where stories live. Discover now