PART 9 - 1

23.3K 1.2K 7
                                    

PART 9

Author POV

Daniel memandang Camelia yang keluar dari mobil Andrew dengan perasaan kesal. Camelia sama sekali tidak mengindahkan perintahnya untuk memutuskan Andrew. Mungkin ia sendirillah yang harus turun tangan memisah-kan mereka.

Sambil menahan amarahnya, Daniel menunggu sosok Camelia muncul di ruangan sebelah. Begitu melihat Camelia masuk, dengan langkah lebar ia menuju ruangan gadis itu.

"Kamu tidak mengerti bahasaku ya, Mel?" tanya Daniel begitu tiba di dekat Camelia.

"Apaan sih? Pagi-pagi udah berisik!" ketus Camelia sambil meletak setangkai bunga mawar merah ke atas meja kerjanya.

Wajah Daniel memerah. Kalimat Camelia sukses menyulut amarahnya dalam satu detik. Selama ini tidak pernah ada wanita yang pernah mengatakan ia berisik.

"Berisik katamu?" tanya Daniel dengan nada kesal. "Mungkin seperti ini yang tidak berisik!"

Tanpa peduli dengan kata-kata Daniel, Camelia menarik kursi kerjanya, bersiap untuk duduk.

Dengan perasaan kesal, Daniel meraih Camelia ke dalam pelukannya dalam satu tarikan. Dengan cepat bibirnya melumat bibir Camelia.

Camelia memukul-mukul dada Daniel untuk menolak. Tapi tindakan itu justru makin memancing gairah Daniel. Sebelah tangannya menahan punggung Camelia, dan sebelahnya lagi mengelus paha putih mulus milik Camelia.

Camelia makin kuat memukul dan mendorong dadanya. Tapi Daniel bergeming. Tenaga Camelia bukan apa-apa baginya.

"Owwhh!" Daniel menjerit saat bibirnya terasa sakit oleh gigitan Camelia. Tanpa sadar pagutannya terlepas

Kesempatan itu Camelia gunakan untuk mendorong tubuhnya, "kamu pria mesum!" teriak Camelia dengan wajah merah padam.

Daniel tersenyum nakal sambil mengusap bibirnya yang mengeluarkan darah. Seumur hidup, baru kali ini ada wanita yang menolak ciumannya, bahkan berani melukai bibirnya.

"Pria mesum ini sebentar lagi akan menjadi suamimu, Sayang!" goda Daniel sambil mendekati Camelia yang terus berjalan mundur menjauh darinya.

Gerakan kaki Camelia terhenti, tubuhnya membentur dinding.

Daniel menyeringai. Ia menempelkan tubuhnya pada Camelia.

"Pergi!"

"Pergi ke mana, Sayang? Aku ingin mengajarimu cara berciuman yang benar. Ciumanmu terasa jelek sekali!" kata Daniel menggoda. Ia menunduk dan menyentuh bibir Camelia sekali lagi.

Daniel segera menahan tangan Camelia yang mendorong tubuhnya.

Napas Camelia terengah-engah oleh ciumannya. Camelia masih terus berusaha memberontak.

"Kalian sedang apa?!!"

Teriakan sebuah suara menghentikan ciuman Daniel. Daniel segera menarik diri. Wajah Camelia berubah dari pucat menjadi merah padam saat Daniel melepaskan ciumannya.

Loving You [Tamat]Where stories live. Discover now