PART 10 - 1

22.7K 1.1K 5
                                    

PART 10

Camelia POV

Aku terkejut saat mobil Daniel berhenti di depan sebuah rumah mewah bergaya klasik yang lebih mirip istana dengan pilar-pilar menjulang tinggi. Tamannya sangat luas dengan wangi semerbak bunga-bunga.

"Pak?" tanyaku bingung sambil menoleh ke arah Daniel yang sedang bersiap keluar dari mobil.

"Saya harus bilang berapa kali? Jangan panggil Bapak lagi, nanti kamu keceplosan di depan keluargaku," kata Daniel dengan nada jengkel.

Aku terdiam ditegur olehnya.

"Dan lagian, jaga sikapmu jangan terlihat kaku. Aku nggak mau nanti banyak omongan dikeluarga besarku," kata Daniel lagi. Ia membuka pintu mobil dan melangkah keluar.

Aku cemberut tapi tetap ikut keluar dari mobil. Dadaku sesak sekali saat ini. Aku sungguh tertekan hadir di acara keluarga besar Daniel, yang kalau dilihat dari jenis mobil-mobil mewah yang terpakir di depan sana, mereka adalah keluarga kaya-raya dan glamor.

Daniel mengitari mobil dan mendekatiku. Ia langsung menyiapkan lengannya untuk kurangkul. Dengan perasaan campur aduk, aku mengaitkan tanganku di lengan Daniel, dan melangkah dengan hati-hati menuju rumah mewah di depanku.

Aku mengenakan gaun panjang semata kaki, dengan belahan tinggi hingga di atas setengah paha. Model gaun berwarna putih ini sangat seksi, bahunya terbuka dengan ukiran lekukan di depan dada yang menonjolkan belahan dadaku yang tersembul sempurna.

Dengan dada berdebar, aku melirik Daniel yang berjalan di sisiku. Ia mengenakan setelan jas lengkap. Terlihat sangat tampan dan gagah.

Aku menarik napas panjang dan mengeluh dalam hati. Ternyata tanpa kusadari, di alam bawah sadarku, aku terus memuji keindahan fisik Daniel.

"Nah... ini tamu penting kita sudah datang," kata seorang wanita separuh baya yang sangat anggun begitu melihat kami masuk ke ruangan gedung yang sangat mewah.

Aku merasa berada di dalam pesta para bangsawan. Semua yang hadir terlihat begitu bergaya dan glamor.

Semua mata menoleh ke arah kami saat mendengar kalimat si wanita.

"Tante, kenalin, Ini Camelia, calon istriku," kata Daniel pada si wanita dengan senyum lebar. "Mel, ini Tante Jena, adik papaku," kata Daniel.

Aku tersenyum manis dan menyambut cipika-cipiki dari tantenya Daniel.

"Mel, kamu hebat sekali bisa menaklukkan singa jantan ini!" canda Tante Jena sambil tersenyum.

Aku tersenyum kaku menanggapi kalimatnya. Daniel di sampingku ikut tersenyum tipis.

Setelah berkenalan dengan Tante Jena, Daniel mengajakku bertemu nenek, orangtua dan semua keluarga besarnya. Jujur aku tidak tahu lagi dengan siapa aku dikenalkan atau dengan siapa aku bersalaman dan cipika-cipiki.

Loving You [Tamat]Where stories live. Discover now