Chapter 28

22.2K 550 20
                                    

Setelah menceritakan kemelut yang tengah dihadapi oleh keluarganya Rizky merasa sangat lega. Rizky dan Halimah masih berada di sofa ruang tengah. Rizky tidur-tiduran di paha istrinya. Halimah mengelus-elus rambut suaminya dengan kasih sayang. Ia tahu suaminya perlu ketenangan.

"Mas, kamu udah nelpon Ayah..?"

"Astagfirullah..aku lupa dek...iya..aku nelpon ayah dulu"

Rizky segera menelpon ayahnya, dari pembicaraan yang didengar Halimah, Tuan Bram akan mengajak Rizky bertemu di suatu tempat Halimah diminta diajak turut serta. Rizky pun menyetujuinya. Mereka akan bertemu di Cafe.

Setelah menerima telpon dari ayahnya. Rizky mengajak Halimah untuk menemui ayahnya. Mereka berangkat menggunakan taksi yang sudah mereka pesan.

~

Akhirnya mereka sampai di cafe yang di maksudkan Tuan Bram, terlihat tuan Bram beserta pengacaranya yang bernama Pak Malik.

Rizky menghampiri ayahnya, Tuan Bram memeluk Rizky dengan rasa haru. Halimah juga menghampiri ayah mertuanya.

"Rizky..Halimah..duduk dulu nak.., kalian tentu terkejut ketika ayah menelpon. Ayah sudah mengetahui kejadian kemarin dari Udin"

"Maaf Yah, Rizky tak sempat menghubungi ayah. Saat itu Rizky kalut, dalam pikiran Rizky ingin cepat-cepat mengajak Halimah pergi, kasian Halimah, ia sedang mengandung anak Rizky"

"Tidak apa-apa Nak, ayah dapat memahaminya, Sebelumnya ayah mau tanya dulu, Bagaimana kuliahmu?"

"Semester ini Rizky sudah mulai menggarap skripsi yah.."

"Bagus..artinya sebentar lagi kamu sarjana dan akan jadi penerus pimpinan perusahaan kita"

"Ma..maksud ayah.."

"Ini Pak Malik pengacara ayah, beliau sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Ayah sudah tak tahan lagi dengan sikap ibumu, maka hari ini ayah akan mewariskan seluruh aset dan harta kekayaan ayah untukmu termasuk perusahaan dan harta lainnya. Sedangkan rumah yang sekarang ditempati oleh ibumu biarlah jadi miliknya. Perusahaan yang ayah pimpin ini otomatis akan akan beralih pimpinan yaitu kamu, setelah kamu selesai kuliah"

"Ayah, kenapa mendadak begini.."

"Ini sudah ayah rencanakan sebelumnya Nak..tidak ada yang mendadak, lagi pula ayah rasa kamu mampu untuk melakukannya, Ya sudah....Pak Malik tolong keluarkan surat-suratnya"

Pak Malik mengeluarkan beberapa surat, ia menyerahkan pada Tuan Bram. Tuan Bram membuka surat-surat tersebut, ia minta Rizky menandatanganinya. Rizky pun menurut perintah ayahnya tersebut. Sejak saat itu resmi Rizky mewarisi seluruh kekayaan ayahnya.

Halimah memeluk suaminya meluapkan seluruh kebahagiaanya. Ia tidak menyangka hidupnya akan berubah. Dari seorang gadis desa menjadi istri seorang Bos pemilik perusahaan.

Tapi, untuk sementara Rizky fokus menyelesaikan kuliahnya dulu, sampai Rizky lulus kuliah baru ayahnya akan pensiun dari perusahaan. Ayahnya juga sudah membelikan Rumah di kawasan elit, Rumah tersebut sudah bisa di tempati Rizky dan Halimah secepatnya.

~

Pada saat mereka berempat asyik berbincang-bincang, tiba-tiba pandangan Tuan Bram mengarah ke sebuah pemandangan yang mengejutkan.

"Dasar perempuan murahan..."

"Ada apa yah ?"

"Rizky, lihat itu..?"

Mereka semua mengarahkan pandangannya ke luar, terlihat Dewi yang berpakaian dengan sangat tidak sopan sedang menggelendot manja di tangan seorang laki-laki yang jauh lebih muda. Mereka menaiki mobil dan terlihat tertawa bahagia.

Tuan Bram menahan emosi, wajahnya memerah menahan marah. Tangannya mengepal. Ia terlihat merencanakan sesuatu.

CINTA GADIS DESAWhere stories live. Discover now