Chapter 53

12.2K 426 15
                                    

Sekarang Halimah resmi jadi seorang mahasiswa, kesibukannnya pun bertambah. Tapi Rizky sengaja mengambilkan kelas khusus, agar jadwal Halimah dapat dipadatkan menjadi dua hari saja dalam seminggu agar Halimah dapat membagi waktunya dengan baik. Apalagi si kembar sedang aktif-aktifnya. Halimah sangat senang dengan rutinitas tersebut.

Perusahaan pak Bram yang dipimpin Rizky sekarang tambah maju. Bahkan sekarang menambah beberapa anak cabang di luar daerah. Hal tersebut membuat Rizky diakui sebagai salah satu pebisnis muda yang hebat.

Namun kesuksesannya tersebut tidak membuat Rizky berubah, ia menjadi orang yang dermawan dan royal  dengan karyawannya. Sehingga para karyawannya sangat segan dengannya.

Begitu juga dengan sikapnya dengan keluarga, ia berusaha meluangkan waktu sebaik mungkin dengan istri dan anak-anaknya. Apabila ada waktu luang ia kerap mengajak keluarganya untuk bercengkerama walaupun hanya sekedar duduk di taman belakang rumahnya.

Seperti hari itu, Rizky terlihat bermanja dengan istrinya. Ia merebahkan kepalanya di paha istrinya. Mereka memperhatikan si kembar yang sedang bermain dengan Bibik, sesekali mereka tertawa melihat tingkah si kembar yang lucu.

"Udah besar ya sekarang si kembar..."

"Iya..mas..gak kerasa..."

"Mhhh..Dek...mau nambah adik gak gak buat si kembar..."

"Husshhh...mas...nanti aja deh..."

"Tapi kalo adik gundul ku bolehkan sesekali jenguk rumah si kembar lagi"

"Waduuhhh...tambah mesum nih...tiap malam juga adik gundulmu jengukin terus...tiap malam maunya dua ronde terus..."

"Mumpung kuat dek...."

"Kuat..sih kuat..tapi aku yang kuwalahan..."

"Alahhhh...kamu suka kannn.."

"Iya..sih...."

Mereka tertawa, mengingat mereka berdua sama-sama doyan "kuda-kudaan"

Ketika mereka asyik bercanda, tiba-tiba sebuah taksi berhenti di depan rumah. Seketika pandangan mereka serempak menoleh ke arah tersebut.

Dari taksi tersebut turunlah seorang pemuda tampan berkulit putih, hidung mancung, dan beralis tebal. Pemuda itu terlihat menyeret koper besar.

"Assalamualaikum...."

"Waalaikumsalam....Adryan..kamu..."

"Iya Bang...ini aku..."

"Ayo masuk...."

Adryan masih saudara sepupu oleh Rizky. Nenek mereka bersaudara, namun Adryan sudah lama tinggal di luar negeri sehingga mereka jarang bertemu.

"Wahh..ada angin apa nih..kamu kok tiba-tiba nongol di sini..."

"Yahhh..abang..kok nanya nya gitu sih....aku kan juga kangen sama abang dan om...eh ini kakak Ipar ku kan..kak Halimah, cantik banget...pantesan Bang Rizky jatuh cinta.."

Halimah tersenyum mendengar perkataan pemuda di depannya.

"Hushhhh...udah...istriku jangan kau goda...makanya jangan jomblo terus..cari jodoh.."

"Emang nyari jodoh enak..tinggal ambil..aku kan mau cari yang cocok..."

"Jadi cowok jangan kebanyakan pilih-pilih, entar malah cewek-cewek kabur..."

"Belum nyampe jodohnya Bang...eh, aku kok gak dikasih minum sih...haus nih bang..."

Rizky tertawa mendengar perkataan Ryan. Kemudian ia memanggil Bibik untuk menhidangkan minuman, ternyata benar Ryan memang haus, minuman yang dihidangkan tandas seketika.

" Ngomong-ngomong kamu bawa koper besar banget buat apa sih..."

"Emmhhh....ini kalo boleh sih..aku mau tinggal di sini beberapa waktu. Soalnya aku dapat tugas dari kampus, buat melakukan penelitian kebudayaan warga pedesaan, barangkali abang ada kenalan yang bisa bantuin aku ngelaksanain penelitian. Aku kan gak pernah ke desa..."

Rizky berpikir sejenak, ia memang berniat membantu Ryan.

"Mmhh....boleh sih....kalau kamu mau nanti kamu abang antar ke desa tempat kakakmu ini, nanti ayah dan ibu bisa bantuin kamu di sana..."

"Asyiikkk...makasih Bang...Ka Halimah...aku gak perlu repot lagi nyari desa buat penelitian"

"Iyaa..deh...iya..tapi ada syaratnya.."

"Apa Bang..."

"Kamu harus mau jagain si Kembar selama seminggu, soalnya abang mau ajakin kak Halimah buat bulan madu yang tertunda"

"Whattt??"

Terbayang oleh Ryan ia akan kerepotan menjaga dua anak kembar yang sedang aktif-aktifnya itu.

Part ini buat perkenalan tokoh Adryan yang akan jadi sequel cerita berikutnya

CINTA GADIS DESADonde viven las historias. Descúbrelo ahora