Dingin, Sejuk, Damai, Tenang, itulah yang dapat menggambarkan suasana puncak saat ini. Jalan menanjak, jalan menurun tak asing jika kita berada di puncak.
Vila milik Hilda sangat besar benar-benar besar karena ini hadiah dari papa Megan buat Hilda saat ulang tahun kemarin. Bahkan Vila ini memiliki banyak kamar yang luas, besar dan mewah tentunya.
Sengaja Megan merancang sendiri kamar putri bungsunya itu dengan gambar yang sangat Hilda sukai, yaitu macam-macam pemandangan, seperti, pagi hari, siang hari, senja, malam, hujan dan lain-lain.
Disini kamar itu pun ditempati oleh Hilda dan Azmi, karena mereka udah mantek duluan ,sementara kamar yang lain ditempati pasangan yang lain.
The 6 dengan suaminya masing-masing membereskan barang bawaannya di kamar, agak banyak, karena mereka akan lama sepertinya tinggal disana sekitar 2 minggu lebih.
Setelah itu the 6 turun ke bawah untuk masak makan malam sementara para suami masih ngorok di kamar masing-masing.
Setelah hidangan siap the 6 pun cuci tangan lalu duduk kecuali Hilda, selesai cuci tangan Hilda memanggil para suami dengan mikrofon kecil yang dipegangnya.
"Untuk laki-laki kalo mau makan turun, kalo gamau yang perempuan bakalan makan semuanya" Ucap Hilda pada mikrofon. Tak lama kemudian terdengar suara langkah kaki dari tangga dan ternyata mereka, mereka semua turun dengan muka bantal sambil ngucek ngucek mata, dan ga ganti baju, ganteng ganteng jorok;v.
Para suami langsung duduk dengan santainya di kursi, sementara the 6 menatap tajam para suaminya.
"Ko kamu natap aku gitu sii?" Tanya Yahya.
"Terserah dong, mata-mata siapa? Mata gue kan!" Jawab Isty ketus.
"Astagfirullah salah apa lagi hamba ini" Ucap Yahya sambil mengusap wajahnya gusar.
"Mandi sana! Trus ganti baju baru makan!" Perintah Isty seperti anjing yang mengamuk. Yahya pun pasrah dan akhirnya dia mandi.
Sementara si Azmi masih ngucek ngucek mata dan belom sadar kalo daritadi Hilda natep tajem seakan-akan singa yang kelaparan pengen mencabik-cabik mangsanya. Tak lama kemudian si Azmi noleh dan natep Hilda yang sedang menatapnya tajam.
"Astagfirullah, kaget akuu kira hantu" Ucap Azmi sambil mengelus dadanya.
"Mana ada hantu yang cakepnya kaya gue hah!? Cari coba bawa kesini!" Ucap Hilda ketus.
"Yaampun yang aku kan tadi kaget, lagian semua hantu jelek ko cakepan juga kamu, bisa-bisa iri tuh hantu liat kamu yang cakep begini" Ucap Azmi entah jujur entah tidak.
"Yaaa jangan sampe iri lahh, makanya bilang banyakin nonton tutorial makeup di youtube biar cakep, trus kalo ga cakep juga,berarti emang dasarnya jelek" Jawab Hilda mulai ngablu lagii, setelah sekian lama fakum dan kini kegoblokan itu muncul lagi.
"Iya ntar aku bilangin" Jawab Azmi sama gobl*k-nya.
"Heran, aku itu perasaan nikahnya sama orang ganteng ko ini malah pemulung yaaa" Sindir Hilda.
"Astagfirullah tega kamu bilang suami pemulung, ntar kena azab kamu" Cibir Azmi.
"Abisss mandi dulu ke biar ganteng nya keliatan, trus make minyak wangi biar ga bau iler kaya gini" Jelas Hilda membuat si Azmi malah cengar-cengir.
"Abiss maunya dimandiin sama kamu" Ucap Azmi.
"Bolehh Koo, tapi kepala kau itu harus ku penggal yaaa" Ucap Hilda sukses membuat Azmi meneguk salivanya kasar.
"Kalo gitu gajadi, akuu mandi duluu dehh babayy" Ucap Azmi langsung lari ngibrit.
"Hahaha mampus kalian semua kena omel istri" Si Azzam malah ketawain si Yahya sama Azmi.
DU LIEST GERADE
BadGirl Auto Tobat
Jugendliteratur{COMPLETE} bagaimana jikaa 6 gadis bar-bar masuk pesantren? apakah mereka bakalan betah disana? atau malah sebaliknya? 'Jika kalian tersenyum seperti ini membuat kami ingin segera cepat menghalalkan kalian' 'Carilah wanita yang lebih baik dari ka...
