34. Sorry Dear

9.1K 614 6
                                    

Dandi noleh pas ada suara pintu kamar kebuka. Kaget pas ngedapetin ada Cahaya yang bawa secangkir kopi. Seneng dong, pasti Cahaya mau memperbaiki kesalah pahaman yang terjadi.

"Aya," Panggil Dandi.

"Gue cuma mau nganter kopi. Jangan terlalu mikirin kerjaan. Semua orang nunggu lo dibawah." Ucap Cahaya jutek terus balik keluar kamar pas Dandi mau ngomong.

Ekspektasi Dandi terlalu besar kayanya. Berharap kalau Cahaya bakal minta maaf duluan juga harus dibuang dari pikiran Dandi. Disini Dandi akui kalau dia salah.

Mau bilang dia ga salah juga sebenernya cewek selalu bener. Jadi percuma.

Dia natap satu gelas kopi yang ada diatas nakas. Dandi ngambil gelas itu dan nemuin ada kertas kecil dibawahnya.

ㅡ sorry, aku tadi lagi sensi

Sukses bikin senyum Dandi merekah layaknya bunga bunga bertaburan ditaman yang indah dengan sinar lampu yang tertata ditaman itu.

Ok lebai kaa

ㅡㅡㅡ

Semua orang sekarang udah duduk muteri makanan yang tadi udah dimasak sama mereka. Jadi posisinya tuh makanannya ditengah dan mereka duduk melingkar.

Andra, Shasa, Alin, Raras, Cahaya, Fathar, Nando, Galang, dan Dandi.

Ngebuat Dandi berhadapan langsung sama Cahaya yang masih ngga mau tau sama keberadaan Dandi. Pura-pura masih ngambek.

Dandinya sendiri juga bingung, ini sebenernya udah baikan apa belum? Kok pacarnya masih diemin dia, tadi disenyumin juga ngelirik aja.

"Mending main ToD, mau?" Usul Andra tiba-tiba.

"Bocah." Ejek Galang.

"Boljug tuh, Ndra" Kata Nando.

Terus mereka mulai mutar sebuah botol air mineral asli pegunungan yang ada manis-manisnya gitu. Yang puterin itu Fathar.

Dan berhenti di Shasa.

"Oke mami, truth or dare?" Tanya Fathar

"Truth,"

"Banci ah yang" Samber Nando

"Diem lo!"

"Kalo gitu gue aja yang kasih pertanyaan, mamih pengen nikah sama papi Nando kapan?" Tanya Fathar bikin Nando pelototin dia. Takutnya Shasa jawab minta dilamar sekarang, kan Nando belum siap.

Dan jawaban yang didapat adalah, "Emang gue mau nikah sama dia?"

Boom!

Semua orang disitu ngetawain Nando yang sekarang malah masang muka cemberut. Takut juga kalo kata-katanya Shasa itu bener.

Sedangkan Shasa ngerasa puas udah ngerjain Nando. Sebenernya dia juga ga begitu ngebet buat nikah, toh mereka baru 1 setengah tahun pacaran dan juga masing-masing masih sibuk.

Pas mereka udah puas ngeledekin Nando, sekarang gantian Andra yang muter botol hijau itu.

Berhenti di Galang.

"Truth or dare?"

"Dare"

"Widih abang gue nih." Kata Fathar bangga.

"Cium jempol kakinya Fathar sekarang."

Galang melotot, gila aja dia harus cium jempol kaki yang baunya udah kaya collab-nya kaos kaki, pisang busuk, rambut lepek, air banjir, sama kotoran kuda.

"NAH IYA BENER TUH BANG, CIUM NIH" Teriak Fathar kesenengan.

Galang mau marah, tapi pas ngeliat Raras ketawa geli, dia hela napas pasrah. Ini demi tawa-nya Raras yang Galang sukai. Beneran deh.

Cupㅡ

"BANG GALANG JOROK." Teriak semua orang disana terus ketawa kenceng banget. Sedangkan Galang sendiri udah gosok-gosok bibirnya pake tangan kenceng banget sampe bagian mulutnya itu merah saking kasarnya.

"Oke deh, sekarang gue yang puter." Kata Shasa sambil puter botol itu lagi.

Kasian botolnya pusing.

Berhenti di Dandi.

Cowok yang daritadi diem mulu, kadang ketawa, tapi lebih banyak diem dan liatin Cahaya yang ketawa.

"Truth or dare?"

"Dare"

"Cium bibir Yaya sekarang!" Kata Shasa penuh penegasan. Sengaja dia pilih dare kaya gitu karena dia tau dua orang ini lagi renggang.

Jelas Dandi kaget, apalagi Cahaya. Mereka berdua sekarang bingung, mau nurutin apa engga.

Semua orang disitu cuma diem sambil nunggu apa yang bakal terjadi selanjutnya.

Dan ternyata Dandi berdiri dan jalan mendekati Cahaya. Dia duduk dibelakang Cahaya dan peluk pinggang Cahaya dari belakang dan cium pipi Cahaya.

"Sorry, gue ga bakal cium bibir Cahaya sebelum dia bener-bener maafin gue." Kata Dandi.

"Ya, aku minta maaf soal tadi. Maaf tadi aku asal bicara dan ga enakin di kamu. Aku minta maaf. Sorry dear." Lanjut Dandi sambil eratin pelukan dia.

Cahaya sekarang menghadap ke Dandi sepenuhnya. Dan apa yang dia lakuin? Cium bibir Dandi sambil senyum tipis.

"Aku maafin"

Cahaya balik badan dan meluk Dandi yang dibalas dengan pelukan erat dari cowok itu.

Semua orang disitu tepuk tanagn sambil bilang 'cie'. Udah kaya ngeliat orang yang udah sekian lama ldr akhirnya ketemu. Intinya mereka terharu sama dua pasangan paling awet ini.

"Cieee, makasih dulu sama mami Shasa gue." Celetuk Fathar pas Dandi sama Cahaya udah mengurai pelukan.

"Makasih Sa." Ucap Dandi yang dibalas anggukan sama Shasa.

"Sebenernya gue pengen tau masalah apa yang terjadi sih, tapi kayanya ga penting juga." Kata Nando sambil makan keripik kentang.

Semua orang ga peduli. Bener-bener ga peduli sama apa yang Nando omongin tadi.

Dandi cium bibir Cahaya sekali lagi dan meluk sekilas Cahaya karena saking senengnya.

ㅡㅡㅡ to be continue

MAKASIH 5K VOTE NYA SHEYENK

My BoyWhere stories live. Discover now