- AZ 24 -

8.3K 366 0
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaratuh, semuaa. Alhamdullilah, akhirnya AMZAH part 24 update setelah sekian lama. Maaf sedikit terlambat untuk berhenti hiatus :(

Tapi jangan khawatir, mulai malam ini aku akan kembali update AMZAH sampai ending 🫶🏻

SELAMAT MEMBACA!

Ya Rabb, maaf jika hamba-Mu ini meminta izin untuk bersikap egois

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Ya Rabb, maaf jika hamba-Mu ini meminta izin untuk bersikap egois. Sebab, hamba ingin bersama bidadari yang Engkau ciptakan hingga ke Jannah-Mu.

- MAS -

✿✿✿

"Sekarang cara menyampaikan sayangnya beda ya?"

Malik tak menggubris pertanyaan Zidan yang terduduk setelah mendapatkan bogeman mentah darinya.

Saat ini, Malik sudah berada di rumah Zidan. Awalnya, saat melihat Malik yang datang sambil membawakan sekantong buah, Zidan mengira jika laki-laki itu hanya berkunjung seperti biasa.

Namun, saat dirinya menyambut Malik yang ia dapatkan malah sebuah tinju yang mendarat di pipinya.

"Kenapa, Dan?" Terdapat kesedihan dalam suara Malik saat bertanya.

Kening Zidan mengernyit. Belum paham akan pertanyaan Malik. "Apa maksudnya kenapa?" tanyanya balik.

Malik mencoba untuk menekan emosinya. Ia harus menyelesaikan ini tanpa emosi dan kemarahan. Ia harus ingat, jika orang yang ada di depannya ini adalah adiknya.

"Zidan, aku mohon. Jangan lakukan hal gila lagi! Semua tindakanmu itu hanya akan menimbulkan ketidaksenangan, baik untuk Zahra ataupun untukmu kelak."

Ah, sekarang Zidan mengerti dengan apa yang dimaksud Malik, kakaknya. Mendengar permintaan Malik, sebuah senyuman sinis terpantri di wajah gagah Zidan.

"Jadi, kamu sudah tahu ya? Bagus. Bagus kalau begitu. Jadi aku tidak perlu berpura-pura baik padamu," ujar Zidan yang sekarang sudah memasang wajah tak suka pada Malik.

Malik tak paham saat Zidan mengatakan berpura-pura baik padanya. Apa maksud dari ucapannya itu? Apa selama ini, Zidan bersikap baik padanya hanyalah sebuah kebohongan?

"Sebenarnya apa maksudmu melakukan ini, Zidan? Kenapa kamu melakukan hal yang menjijikkan seperti itu?" tanya Malik yang sudah tak habis pikir dengan adiknya itu.

Zidan yang mendengar itu semakin menampakkan wajah masam dan tak sukanya pada Malik.

"Heh, menjijikkan? Hei, Malik. Coba kamu ingat lagi, siapa yang melakukan hal yang lebih menjijikkan dari ini? Siapa?!" Bentakan Zidan membungkam Malik yang masih terlihat bingung.

"Kamu ingat, jika dulu kamu melakukan hal yang lebih buruk dan menjijikkan pada Zahra. Bahkan sampai gadis itu mengalami trauma ringan karena kelakukanmu itu," ucap Zidan menggebu-gebu.

AMZAH [Selesai]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora