√ [3 - Cogan! Coming soon!!}

122 51 13
                                    

Happy readers💕

***

1 menit kemudian...

2 menit kemudian..

3 menit kemudian...
*Ahk kelamaan author basa-basi*

15 menit kemudian...

Akhirnya Reina pun datang. Dengan stelan sok ngartis memasuki caffe Bramastha, hoodie hitam andalanya dengan celana jins ketat serta jam tangan hitamnya menunjukan gaya kelaki-lakian pada diri orang itu. Stelan keren, wajah cantik dan mulus seperti aspal yang baru di setrika serta tidak lupa dengan rambut pendek sebahu yang tergerai begitu saja, menambah kesan cantik alami pada diri gadis itu.

Tidak lupa membawa sebungkus martabak telor kesukaan Anharra. Ya! Memang Anharra tak meminta Reina untuk membawakan martabak telor itu untuk nya tapi, itu sudah menjadi tradisi jika Reinna datang pasti selalu membawakan martabak telur untuk dirinya.

"Wah-wah Reina ku, akhirnya kau datang, ini buat gue nih?," tanya Anharra kepada Reinna sambil mengambil bungkusan yang di pegang Reina di tanganya.

"BUAT KAMBING," celetuk Reinna.

"Ihh masa makanan enak-enak gini dikasih kan kambing sih, kan gak banget," jawab Anharra memasang muka polos tak berdosanya.

"Ya kambing nya lo lah, siapa lagi coba kalo bukan lo!!" celetuk Reinna lagi sambil mengambil tempat duduk dan duduk disamping kursi kasir Anharra yang sedang didudukinya.

"Uhh cocweet deh anak kedelai ku," Akhirnya kata lebay dari mulut Anharra mulai berkembang biak.

"Ihh apaan sih lo, anak kedelai anak kedelai, kedelai gak punya anak, kambing," sambar Reina najis.

"Manusia oyy, bukan kambing gue nih!!" balas Anharra sambil mencomot martabak telor dengan saos sambel merah ditangannya.

"Yah, gue tau kirain mata gue picek apa."

"Lah!! Tuh tau, masih aja bilangin manusia kambing."

"Ehk gue bilang ya, masih mending gue bilangin lo kambing, lah lo anak kedelai!! Apaan gak nyambung!!" celetuk Reina tak mau kalah, diiringi wajah membunuhnya.

"Hehe, mangap mank gue kan cuman gak bercanda," ucap Anharra ngaur.

"Alahh udah ahk.. Ehk btw, Capuccino, pizza, burger, hot dog gue mana? gue datang kan cuman buat itu," kata Reina mengingatkan pesanan gratisnya.

"Ouh yah, untung gue gak lupa!!" balas Harra lagi-lagi ngaur sambil memukul jidat mulusnya. Padahal sebenarnya dia lupa tuh.

Bergegas Anharra memanggil Mba Gugun untuk membuatkan softdrink capuccino untuk Reinna sahabatnya. Sambil menunggu, Anharra mengambil sebungkus keripik singkong yang dia beli di pinggiran jalan ketika berangkat ke caffe tadi, Anharra sangat menyukai keripik singkong yang berbaur manis itu.

"Ehk, nih makan keripik singkong manis rasa gula semanis gue, berusan gue beli di warung bule mimin, kalo lo gak mau juga gak papa, keripik gue jadi irit untuk 5 tahun yang akan datang," ucap Anharra lagi lagi dan lagi ngaur stadiun empat. Tapi, setelah Anharra mengucapkan kata-kata ngaur nya, Reinna tidak mengubris sama sekali, dan Reinna hanya menatap penuh arti kearah pintu caffe kaca milik Bramastha itu.

DimensikuWhere stories live. Discover now