37 - "fank you" is when u can't decide whether to say fuck/thank you

1.2K 284 189
                                    

INVESTIGASI terhadap pelayaran misterius di Pelabuhan Ortega berujung pada tiga temuan mencengangkan: 1) mayat beberapa awak kapal yang mati tenggelam dalam keadaan terikat, 2) kerusakan CCTV, dan 3) jejak sepatu yang tapak solnya mirip seperti Airshot Sneakers 50.

Sekiranya, begitulah perincian yang Essence terima dari seorang 'rekan' di Elite Sembilan. Regu kepolisian itu ternyata turun langsung ke tempat kejadian perkara, memudahkannya mendapat akses informasi tentang apa-apa yang dilakukan para polisi di sana.

Selaku orang yang terlibat pelayaran tersebut, Essence sebenarnya tidak butuh informasi semacam itu. Para polisi niscaya tetap tertinggal jauh di belakang sekalipun mereka berhasil mengungkap misteri pelayaran. Ditambah, tingkat keamanan kapal disokong oleh teknologi luar negeri yang bahkan melampaui Distrik Hydra, dijamin menggagalkan upaya pelacakan dalam segi apa pun. Jangan lupakan pula identitas kesemua penumpangnya; penjahat kelas tinggi, mayoritas merupakan anggota Aliansi Penjahat nan ternama.

'Mayoritas' sebab tidak semua penjahat adalah anggota aliansi. Venom contohnya.

Kesembilan teroris itu baik-baik saja, omong-omong, selain fakta bahwa mereka jadi selalu berdampingan bak anak ayam yang ditinggal induk. Terakhir kali mengecek keadaan mereka, Essence mendapati Venom sedang memainkan fuck, marry, kill di salah satu kabin.

Sesi permainan tersebut berangsur-angsur memanas. Essence menyempatkan diri menonton dan dia menyukai bagaimana kehadirannya tidak tampak mengusik kegiatan mereka.

Rata-rata memilih Lucille untuk dinikahi, Bellezza untuk diajak bercinta, dan Jasper untuk dibunuh—semata-mata karena dia memohon kepada mereka. Kendati demikian, Alpha tetap bersikeras memilih menikahi Jasper. Entah dia serius atau iseng belaka.

"Jasper, bro, kau terlampau berharga buat dibunuh!" Begitu alasan Alpha. Klasik. Dia barangkali menjiplaknya dari drama romansa yang sering mereka tonton. "Mending aku selingkuh dengan Bellezza dan bunuh Max sekalian. Kita bisa sewa supir keluarga."

"Hei!" protes Max.

Saat tiba giliran Valor untuk menjatuhkan pilihan antara Atlas, Ray, dan Andromeda, dia berkata, "Marry myself, fuck shit up, kill you all." Teman-temannya spontan tertawa. Jumlah omong kosong yang terkandung dalam kalimat itu terlalu banyak. Saking banyaknya sampai-sampai Valor dianggap sedang bergurau.

"Kau akan menikahi kita semua," cetus Ray di sela-sela tawa.

Valor mendengus. "Cuma kau yang sanggup kutoleransi." Lihat, omong kosong lain.

"Baiklah, kawan-kawan. Cukup. Aku tidak sabar ingin menanyakan yang satu ini." Andromeda menepuk tangannya sekali. Tatapannya mendarat pada Essence selama sepersekian detik sebelum kemudian berpindah ke arah Lucille. "Fuck, marry, kill: bos, Jasper, atau Atlas."

Bellezza mengangkat sebelah alis. "Pertanyaan bodoh, Andromeda. Kita semua sudah tahu."

Kedikkan bahu Andromeda menyuarakan ketidakpeduliannya. Ia mengisyaratkan Lucille supaya terus melanjutkan. Jawabannya, seperti kata Bellezza, sudah mereka ketahui.

"Kill Atlas—maaf, Sayang—fuck Jasper—maaf juga, Sayang—dan ... marry ... " Gadis itu tersipu-sipu, cengirannya tersungging manis. "Dasar kalian. Haruskah aku betul-betul menyebutkannya?" Bola mata Lucille yang berlainan iris berputar tatkala Alpha dan Max mulai menyenandungkan siul-siul berisik.

"Aku muak sekali melihat orang jatuh cinta," gerutu Valor. "Cepat nyatakan perasaan bodohmu, tua bangka."

"Oh, kau pikir itu mudah? Kau bisa melakukannya?"

"Of fucking course! Apa susahnya mengutarakan kata-kata?"

Di tengah-tengah keributan itu, Essence sekali lagi menangkap lirikan Andromeda. Tajam, berusaha menelusuri, penasaran sekaligus tidak pernah puas. Haus. Menerka-nerka. Hampir menuduh. Melalui satu tatapan singkat, Andromeda seolah sedang meraba rahasia tergelap seseorang dan mempertimbangkan cara terbaik untuk mengupasnya. Essence tahu karena dia sering menemukan tatapan serupa di pantulan cermin.

heart of terrorWhere stories live. Discover now