PART 1 - Begin Again

240K 4.8K 140
                                    


SINCE I MET YOU
_________________________________

Pagi yang cerah menjadi salah satu faktor di balik senyuman hangat yang kini terukir di bibirnya. Sayangnya, senyuman itu tidak berlangsung lama. Debar jantung yang kian riuh seakan menjadi alarm bahwa sesuatu tengah menunggunya di depan sana. Sesuatu yang baru saja ia mulai.

Ia pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya, bahagia dan takut bercampur menjadi satu hingga membuatnya hampir kehilangan percaya diri.

Hari pertama memijakkan kaki di sekolah sebagai seorang siswa baru.

Saat pertama kali sepatunya menapak di halaman sekolah, ia benar-benar tidak mampu menyembunyikan senyum di bibirnya. Namun, begitu mulai melangkah masuk ke ruang kepala sekolah, sebagian dari dirinya seakan menariknya untuk mundur. Pikirannya jadi campur aduk. Apakah ia akan mampu menghadapi hari ini hingga seterusnya? apakah ia bisa bersekolah di sini hingga lulus nanti?

Setelah beberapa saat duduk sekaligus menyimak obrolan Papa dan Kepala Sekolah, ia memutuskan untuk pamit mencari kelasnya.

"Pak, saya sudah boleh masuk ke kelas baru saya?" tanyanya pada Kepala Sekolah.

"Boleh, silakan. Mau diantar atau sendiri, Ze?" tanya Kepala Sekolah sambil terkekeh. Melihat keponakannya mulai bersikap formal, Ghani menggelengkan kepala.

"Sendiri aja gak apa-apa, sekalian mau menghafal kelas-kelas lain juga." jawabnya sambil menggaruk pelipis yang mendadak gatal. Setelah itu ia menyalami Papa serta kepala sekolahnya sebelum berjalan keluar ruangan.

Sebenarnya Azea sendiri tidak yakin akan dengan cepat menemukan letak kelas barunya. Namun, ia tahu kalau papanya masih ada hal penting yang perlu dibicarakan dengan kepala sekolah barunya. Maka dari itu ia memberanikan diri untuk pergi dan mencari kelasnya sendiri.

Gadis itu menyusuri koridor yang cukup panjang sembari melirik papan kecil di atas tiap pintu kelas yang dilewati. Sampai langkahnya berhenti di depan pintu kelas yang bertuliskan 11 IPA 2. Awalnya, ada sedikit keraguan yang menghampiri ketika dirinya hendak mengetuk pintu yang tertutup itu. Namun, setelah mengedarkan pandangan dan tidak menemukan murid lain yang sedang berada di luar kelas, ia mengepalkan tangannya dan mulai memberanikan diri.

"Permisi."

Beberapa detik kemudian pintu yang baru saja diketuknya terbuka, menampilkan sosok guru muda yang begitu melihat dirinya, guru itu langsung tersenyum ramah.

"Sebentar, kamu murid baru, ya? Ayo Nak, silakan masuk!"

Azea tersenyum sambil mengangguk, kemudian melangkah ke dalam kelas. Saat melihat name tag di baju guru itu, barulah Azea tahu bahwa yang sedang mempersilakan dirinya masuk adalah Bu Redia, wali kelasnya saat ini. Waka Kesiswaan sudah memberitahukan sebelumnya.

Tatapan Azea masih lurus memandang punggung Bu Redia, belum berani melihat soon to be teman-teman barunya yang kini tengah menjadikan dirinya sebagai pusat perhatian.

"Semuanya tolong perhatikan ke depan! Hari ini kelas kita kedatangan teman baru. Silakan perkenalkan diri kamu, Nak," ucap Bu Redia setelah atensi para muridnya benar-benar ke depan. Azea mengangguk sebagai jawaban.

"Perkenalkan nama saya Azea Demauza. Terima kasih." Azea menunduk sesaat sebagai tanda ramahnya seusai perkenalan. Kini ia mulai memberanikan diri untuk melihat teman barunya satu persatu, sebab saat memperkenalkan diri tadi ia hanya menatap lurus ke arah tembok.

Since I Met You (REVISI)Where stories live. Discover now