50

6.9K 1.5K 93
                                    

Noa mengajak mereka menghampiri ruang makan dan meminta mereka untuk masing-masing meraih lilin yang ada di atas meja.

"Kita harus keluar lewat dapur," ucap Noa. "Yang artinya kita harus narik perhatian mereka semua biar engga ada yang jaga di sana."

Dengan pelan Noa lalu beralih membakar taplak meja dengan api yang pada lilin tersebut. "Kalian juga."

"H-Ha?"




Yeji yang mengerti maksud Noa pun segera ikut membakar hiasan kayu dan tirai jendela yang mengelilingi ruang makan.




"Lari!"

.





























Api tersebut tampak semakin besar dan asapnya sudah mulai menarik perhatian orang-orang. Dengan panik Lisa serta karyawan lainnya pun segera berusaha memadamkan api tersebut sementara para remaja itu diminta untuk keluar.

Namun, entah kenapa remaja-remaja itu malah kompak pingsan tepat setelah berlari melewati kabut asap yang kini telah memenuhi ruangan.






"Ga usah dipeduliin!" seru Yeji. "Ayo cepet!"

Mereka pun segera berlari menghampiri dapur yang kini sudah kosong akibat seluruh pekerja yang telah berlari keluar.

"T-Tunggu!" ucap Jinyoung sembari berhenti berlari. "Gue engga bisa napas..."

"Iya makanya kita harus cepet keluar!" seru Noa sambil merangkul Jinyoung agar tetap lanjut bergerak.

Tapi Heejin, Siyeon, dan Hyunjin kini juga sudah tampak sesak napas seperti Jinyoung.







Sungguh, asapnya bahkan tidak begitu tebal namun kenapa mereka semua sudah terlihat seperti ingin pingsan begini?

Yeji lalu balik menoleh ke arah Noa dan pria itu masih tampak segar seperti dirinya.

Ini semua mungkin benar-benar ada hubungannya dengan susu itu. Entah apa yang ada di dalam sana, namun semua orang yang telah meminumnya kini tampak begitu tidak berdaya.











"Gue engga bisa," ucap Heejin lalu beralih duduk di lantai sembari bersandar pada salah satu meja. "Gue pusing."

Hyunjin lalu ikut duduk di samping Heejin, sebelum akhirnya diikuti Jinyoung dan Siyeon.

Mereka benar-benar tidak dapat bergerak lagi.











"Kok masih di sini?!" seru Rose yang sedang berjalan turun di tangga. "Ayo cepet ke lapangan!"













"Ji, lo duluan aja bareng Noa" ujar Hyunjin kepada Yeji. "Nanti kita nyusul kok!"

"Gamau!" ucap Yeji. "Gue engga tau lo bisa bertahan sampai kapan. Gimana kalau—"

"Makanya!" keluh Hyunjin. "Lo harus lari dulu, nanti kalau udah baikan kita pasti nyusul kalian kok!"









"Hey?" seru Rose lagi. "Ayo keluar!"




Menyebalkan sekali.

Noa benar-benar benci situasi seperti ini.
















Dengan cepat Noa segera menarik lengan Yeji dan membawa gadis itu pergi melalui pintu belakang dapur.

"Hyunjin gimana?!" seru Yeji panik.

Survive | Noa Yeji + 00line ✔️Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum