Gentania-11

627 64 2
                                    

Mau berharap, takut kecewa. Mau di diemin aja, tapi nyaman. Dasar perasaan. Ribet banget.

-Tania Astri Wijaya-

🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Satu hari setelah Ujian Nasional, anggota PMR dan Paskibra mengadakan makan bersama.

Genta sudah melepas jabatannya sekitar tiga bulan setelah dirinya menjadi paskibraka.

"Tolong dong, ambilin pisau," ucap Hana yang sedang bergulat dengan cabai-cabai yang siap dipotong.

"Ini, awas pisau nya tajam, Han," ucap Anita.

Hana melirik Anita, "halah. Lebih tajam juga mulutnya Genta."

Genta yang sedang membakar ikan dan ayam langsung menoleh ke arah Hana, "kok saya?"

"Hah? Engga! Itu kata Tania, Genta ganteng," Hana masih mengelak. Takut-takut kalau nanti Genta mengamuk.

"Heh? Apa Tania-Tania?" Tania yang sedang memotong timun langsung menoleh.

Lagi-lagi Hana tidak ingin disalahkan, "engga kok. Orang Genta bilang kamu gila."

Tania langsung menaruh pisaunya dan berjongkok di sebelah Genta, "itu mulut apa cabe sih, Gen? Kalo ngomong pedes banget."

"Saya ngga ngomong apa-apa kok."

"Terus? Yang ngomongin aku gila siapa?!" Tania melotot ke arah Genta. Berbeda dengan ekspresi Genta yang malah menaikkan kedua alis nya.

"Hana, tuh!" Genta yang mulai malas karena selalu digoda langsung kembali mengipasi ayam nya.

"Ngapa sih godain aku mulu. Ngeselin banget!" Tania kembali ke tempatnya, mengerjakan tugasnya yang tadi sempat tertunda.

Tugas sudah terbagi, semuanya sudah selesai ditata, tinggal menunggu ayam dan ikan yang selesai dibakar.

"Nih, udah! Ris, Kev, Dim, bantuin bawa ya."

Genta membawa wadah berisi ayam dan ikan tersebut ke halaman depan. Daun-daun sudah disusun sebagai alas makan.

"Ini awas dulu, nasi nya dibagiin dulu," ucap Anita.

"Aku jangan banyak-banyak, ini kebanyakan, eh kurangin lagi," Tania repot sendiri karena Anita menaruh nasi yang banyak di tempatnya.

"Nanti kan bareng-bareng, Tan," ucap Ziva.

"Heh! Aku duduk di mana nih? Awas, Tan, geser," Hana menggeser duduk Tania sehingga Tania duduk bersebelahan dengan Genta.

"Hayo!" Genta mengejutkan Tania.

Plak. Tania memukul lengan Genta, "aw! Kok dipukul, sih?!"

"Habis nya kamu ngagetin! Kalo ini air nya kesenggol terus tumpah gimana?" Tania menaruh baskom berisi air untuk cuci tangan sedikit jauh.

"WEH INI SIAPA YANG NARUH AIR DI SINI? KAN CELANA SAYA JADI BASAH!" Farhan langsung berdiri ketika tangannya tidak sengaja menumpahkan baskom itu yang langsung membasahi celana nya.

Gentania [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang