Gentania-16

548 51 0
                                    

Kalau jatuh. Bangkit! Kalau jatuh lagi, ya bangkit lagi! Ngga ada alasan untuk menyerah!

-Genta Hardi Sanjaya-

⛑⛑⛑

Seperti yang dikatakan komandan kemarin, Genta beserta teman-temannya dikirim ke Jakarta untuk mengawasi keamanan gereja pada perayaan natal.

"Ini adalah tahun terakhir pelatihan kalian. Dan mulai awal tahun depan, kalian akan menjalani masa pengabdian selama dua tahun. Saya harap kalian menjalankan misi terakhir ini dengan total! MENGERTI!"

Suara komandan itu memenuhi lapangan apel yang saat ini hanya tersisa Genta dan teman-temannya.

"SIAP! MENGERTI!"

Genta dengan semangatnya yang membara, mulai menggendong ransel nya.

"MANA SUARAMU?!"

"HA!"

Suara yel-yel menggemparkan semangat para peserta, "SIAPA KITA?!"

"TENTARA NASIONAL INDONESIA! HUHA!"

Kekompakan dan kedisiplinan Genta meningkat tinggi sejak masuk ke sekolah militer.

Menurut Genta, saat dulu dirinya masih SMA, mengikuti paskibra adalah latihan kecil, dan saat inilah latihan besar Genta. Latihan untuk menjadi tentara sejati.

⛑⛑⛑

"Di, laptop aku ketinggalan di kelas," ucap Tania sedikit merengek.

Memasuki akhir semester keempat, Tania sering sekali meninggalkan barang-barangnya. Tania memang pelupa, dan biasanya Genta lah yang mengingatkan.

"Dasar, nenek-nenek. Sebentar, aku ambilin dulu."

Adi kembali ke kelas nya dan mengambil laptop Tania. Kelas mereka baru berakhir beberapa menit yang lalu.

Tania menunggu Adi sambil bersandar di pinggiran pagar. Tania membuka-buka handphone nya dan kembali melihat fotonya bersama Genta saat perpisahan sekolah.

"Katanya, kamu mau nelfon aku, sampe sekarang, ngga nelfon juga," gumam Tania sambil memandangi fotonya.

"Lama banget sih perginya, Gen! Kangen, nih!" Tania bermonolog sambil memukuli tiang di sampingnya.

"Gen, kamu bilang kamu sayang aku, tapi aku harus kuliah dulu, dan sekarang aku udah kuliah, Gen. Bahkan sebentar lagi aku jadi dokter," Tania menjeda.

Tatapan nya menerawang lurus ke depan sembari bersandar di pagar atas gedung D.

"Aku baca info militer, tahun depan kamu mulai pengabdian? Semangat! Harus lolos jadi TNI! Terus pulang! Aku masih nunggu kamu!" Ucap Tania kepada foto yang ada di handphone nya.

Dari belakang, Adi datang membawa laptop Tania. Anehnya Tania, ia membawa tas laptopnya tapi laptopnya sendiri tertinggal.

"Lain kali, laptop itu diinget-inget. Untung ketinggalan di kelas, kalau di tempat rame, gimana?"

Tania hanya menunduk sambil melanjutkan langkahnya yang beriringan dengan Adi, "ya maaf, tadi aku lupa, soalnya pusing mikirin ka— yaampun! Aku lupa beli kado buat Hana! Kemarin janjian sama Anita tapi kelupaan!"

Gentania [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang